Supreme Master TV : Hari ini Dunia Sekitar Kita akan dibawakan dalam bahasa Yahudi dan Inggris, dgn teks dlm bahasa Arab, Au Lac (Vietnam), China, Inggris, Prancis, Jerman, Yahudi, Indonesia, Italia, Italia, Jepang, Korea, Melayu, Mongolia, Farsi, Portugis, Rusia, Spanyol dan Thai.
Pada tahun 1947, di padang pasir Yudea, dalam puing-puing Qumran, terjadi salah satu penemuan arkeologis yang terbesar di abad ke-20: Gulungan Laut Mati. Penemuan tulisan asli ini amat penting karena memungkinkan kita untuk membuktikan keaslian kitab suci modern kita dan melihat lebih rinci apa yang mendasari banyak kepercayaan. Pemandu kita adalah Profesor Yuval Peleg yang terkenal, Ahli Purbakala daerah utama kepurbakalaan Israel untuk Lembah Yordan. Dia adalah ahli hebat yang membuat ekskavasi ekstensif di Qumran selama banyak tahun.
Profesor Yuval Peleg, Ahli Purbakala daerah utama kepurbakalaan Israel untuk Lembah Yordan : Makna Gulungan Laut Mati, sebenarnya adalah dokumen Alkitab yang paling kuno, bagian dari Alkitab. Dan mungkin ada beberapa koneksi dengan agama Kristen kuno, dan tentu saja tentang asal sebenarnya agama Yahudi saat Bait Allah masih ada di Yerusalem. Itulah mengapa ini amat penting bagi kami sebagai orang Yahudi dan bagi dunia. Ini adalah bagian terkuno dari Alkitab yang pernah ditemukan dalam arkeologi.
Kami di daerah amat kering dan tidak banyak hujan. Suhunya stabil, hampir di sepanjang tahun. Dan beberapa tahun lalu, kami lakukan beberapa pengujian. Untuk melindungi gulungan-gulungan tersebut, kami meletakkan sebagian peralatan dalam gua-gua untuk melihat apakah ada perubahan dalam kelembaban dan suhu ruangan di dalam gua-gua, dan itu selalu stabil. Itulah kenapa ini kering, yaitu suhu yang stabil. Itulah mengapa gulungan-gulungan ini bisa bertahan dalam waktu yang amat lama.
Gulungannya sekarang ada di laboratorium Yerusalem. Semuanya di bawah pengawasan Wewenang Kepurbakalaan Israel, dan mereka mengawasi semuanya, kelembaban, panas ruangan, untuk melindungi gulungan-gulungan ini. Itulah salah satu penemuan yang terpenting dalam arkeologi Israel, dan amat penting untuk melindungi gulungan-gulungan ini demi generasi mendatang.
Supreme Master TV : Di antara kitab-kitab Gulungan Laut Mati ada kitab-kitab yang dikenal dari Alkitab Yahudi, atau Perjanjian Lama, seperti “Yesaya,” “Kejadian,” dan “Mazmur.” Tetapi ada juga kitab-kitab lain seperti “Aturan Komunitas,” “Pujian Syukur,” dan “Aturan Kongregasi.” Komunitas siapakah ini? Hari ini, kami akan jelajai puing-puing Qumran untuk menemukan tidak hanya tentang gulungan berharga ini, tetapi juga peradaban dan rakyat yang pernah bekerja dan tinggal di sini.
Profesor Yuval Peleg : Kita kini berada di dua kilometer utara situs Qumran, dan di belakang saya itu jurang. Kita bisa melihat banyak gua dan dalam gua-gua ini, salah satunya, adalah gulungan pertama ditemukan oleh Bedouin di tahun 1947. Kedua gulungan tersebut dibawa oleh Bedouin ini ke penyalur barang antik di Bethlehem dan kemudian dibeli oleh Profesor Sukenik, yang menerbitkan kedua gulungan ini. Ini daerah yang amat tenang dengan banyak gua di jurang-jurangnya. Kita tidak bisa masuk ke guanya sekarang karena hewan dan hewan liar adalah yang kini menempati gua-gua ini. Tetapi gua-gua ini digunakan oleh masyarakat dalam berbagai periode di sepanjang sejarah, dan terutama dalam Periode Bait Allah Kedua. Kadang kala Anda bisa menemukan perca kain dan tali karena kawasannya amat kering, dan juga biji-bijian, seperti biji zaitun, buah-buahan, misalnya zaitun, delima, kurma yang biasa dimakan orang-orang di dalam gua-gua ini saat mereka berada di daerah ini. Kadang kala Anda bisa temukan koin dari periode itu, perhiasan.
Kebanyakan gulungan ditemukan dalam dua gua ini. Teori tradisional mengenai Qumran membicarakan tentang orang Essenes yang duduk di sini dan menulis gulungan. Dan sebenarnya, beberapa gulungan itu amat mirip dengan yang kita ketahui tentang orang-orang Essenes dan cara hidup mereka sebagai komunitas. Makan bersama-sama, berdoa bersama-sama, duduk berkelompok dalam berbagai komunitas di seluruh negara.
Situs ini dievakuasi pertama kali di awal 50-an oleh ahli arkeologi Perancis Roland de Vaux. Jadi saat dia mengevakuasi situsnya, ruangan terbesar dari situs ini pastilah kamar makan, atau seperti yang dia sebut, refraktorium, kata latin yang biasa dipakai para biara-biara. Ruang besar kedua adalah tempat dimana mereka duduk dan menulis semua gulungan, dan mereka menyebutnya Skriptorium. Mereka tinggal bersama, mereke makan bersama, mereka menulis bersama, segalanya komunal.
Supreme Master TV : Sejak evakuasi dari Romo Guerin Roland de Vaux, pandangan lain kemudian muncul sehubungan situs Qumran, sebagai contoh, yaitu adalah pusat perdagangan, atau biara Yahudi. Sebagian menghubungkan dengan orang Kristen pertama dan Yohanes Pembaptis.
Profesor Yuval Peleg : Mereka mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis berada di kawasan ini. Kita tahu bahwa dia tinggal di suatu tempat di daerah ini. Dia membaptis Yesus di Yordan, di daerah utara Laut Mati. Kami tidak tahu apakah dia bagian dari yang kami miliki di Qumran, apakah itu satu sekte atau bukan. Itu bergantung pada apa yang Anda yakini.
Anda bisa membagi gulungan menjadi dua kelompok lain. Sebagian gulungan hanyalah kitab-kitab dari Alkitab, hampir sama dengan yang kita ketahui saat ini. Itu kebanyakan gulungannya. Dan kami miliki kitab-kitab lain yang mungkin dapat dihubungkan dengan Essenes atau dengan kelompok, atau sekte lain dalam agama Yahudi. Mungkin orang Kristen pertama – Yesus dan murid-muridnya.
Ada banyak tentang cara hidup, cara pandang masa depan, cara pandang apa yang terjadi saat ini selama zaman mereka.
Supreme Master TV : Orang Essenes berbagi segalanya secara merata. Mereka amat terpelajar dan mahir dalam penyembuhan secara herbal. Mereka vegetarian dan tidak pernah menyentuh alkohol. Menurut Josephus, mereka amat sehat dan berusia panjang hingga 120 tahun. Ahli sejarah Yahudi abad pertama Flavius Josephus menjelaskan hari Essenes sebagai berikut: “Sebelum matahari terbit, mereka tidak mengungkapkan apa-apa tentang hal-hal duniawi, tetapi hanya doa leluhur tertentu kepada matahari... setelah mereka bekerja keras hingga jam lima, mereka berkumpul lagi di suatu tempat, dimana mereka memakai penutup linen dan membasuh tubuhnya dalam air amat dingin. Setelah pemurnian ini mereka berkumpul di aula pribadi, dimana tiada dari mereka yang berbeda pandangan boleh masuk...”
Profesor Yuval Peleg : Kita mengetahui bahwa kebanyakan orang Yahudi selama periode itu meyakini atau melakukan hal yang sama seperti orang Yahudi saat ini. Tetapi kita juga tahu bahwa ada kelompok-kelompok yang melakukan berbagai hal dengan berdoa ke arah matahari, pada tanggal yang lain.
Tetapi upacara utamanya adalah upacara yang sama seperti saat ini. Mandi ritualnya tetap sama seperti saat ini.
Mereka biasa memakai mangkuk dan cangkir batu, mangkuk dan cangkir batu, karena batu adalah tetap, yaitu menurut hukum Yahudi, tetap murni.
Supreme Master TV : Pada satu hal, industri pemanis kurma dan keramik berkembang di situs ini. Karena berbagai aktivitasnya mereka mengatur sumber air, dengan amat baik.
Profesor Yuval Peleg : Mereka memanfaatkan banjir di lembah untuk mengumpulkan air dan membawanya ke tempat mereka. Lembahnya di sana, dan dari lembah, mereka membangun bendungan dan mengalirkan airnya, hingga ke terowongan air dan terowongan makanan di situs tempat mereka. Mereka menyadari bahwa dalam air ada banyak bahan yang cocok untuk membuat bejana keramik. Jadi mereka memindahkan air dari sistem ke sistem hingga bahan yang bagus mengendap dalam sistem itu kemudian memakainya untuk membuat bejana keramik, dan itulah yang akan kita lihat di situs ini.
Kita sedang berdiri di samping terowongan air, terowongan air utama di negeri ini, yaitu air dari wadi (lembah) ke situs ini. Dan dari tebing itu, mereka membangun terowongan air lebar. Dan itu mengalir ke dalam pipa ke situsnya untuk mengumpulkan seluruh air hujan dari kawasan itu. Inilah pintu masuk terowongan air ke situsnya. Terowongan air utama adalah pintu masuk ke situs, dan pipa ini akan mengalirkan airnya dan membaginya ke dalam beberapa sistem di sepanjang jalannya hingga ke pipa terakhir, sistem terakhir di bagian tenggara situsnya, dimana ada tanah liat, yaitu tanah liat murni, akan mengendap di kolam itu, dan dipakai oleh penghuninya untuk memproduksi keramik.
Supreme Master TV : Ribuan barang keramik ditemukan di Qumran termasuk keramik untuk memasak, menyajikan, menuang, makan dan minum. Jenis keramik unik yang sama juga ditemukan di ruang keluarga dan di dalam gua-gua dengan gulungan-gulungan, sebuah fakta yang juga menunjukkan hubungan keduanya.
Profesor Yuval Peleg : Ruangan-ruangan ini dibagi oleh penghuninya menjadi kolam-kolam kecil seperti kolam-kolam yang ada di sini. Dan dalam kolam ini, mereka biasa meletakkan tanah liat dari sistemnya, mencampurnya dengan air dan berbagai bahan-bahan untuk menjadikannya makin lentur. Lalu pembuat keramik akan ambil tanah liat dari sini dan membuat bejana, mangkuk, botol, pot memasak, dan berbagai pot keramik yang dibuat dalam industri di Qumran.
Saat de Vaux menemukan situs ini di tahun 50-an, dia menemukan ruangan ini di bagian selatan situsnya, adalah ruangan yang terbesar di situs ini, dan dia yakin bahwa inilah tempat dimana orang Essenes, sektenya, duduk dan makan makanan mereka bersama. Setelah kami menyelediki bagian-bagian situsnya, kami yakin bahwa ruangan ini, ruangan terbesar di situs ini, pastilah tempat dimana para pembuat keramik duduk dan membuat semua bejana keramik sebelum mereka membawanya ke kiln. Dan setelah mereka bakar dalam kiln, mereka biasanya menyimpan bejana-bejana ini dalam ruangan kecil ini untuk dijual di pasar-pasar di Yeriko dan Yerusalem atau ke situs lain di kawasan ini.
Tanah liat mengendap di dalam kolam-kolam ini. Pembuat keramik mengambil tanah liat ini, mencampurnya dengan bahan lain, kemudian membuatnya bejana keramik, dan membakarnya di kiln ini. Dua kiln ini adalah dua dari delapan kiln yang ada di seluruh situs ini. Inilah sistem pertama di situs Qumran dimana air pertama masuk. Dan inilah sebenarnya adalah tempat mandi ritual. Hukum Yahudi membicarakan tentang kemurnian. Dan agar menjadi murni, Anda harus mandi dalam tempat mandi ritual. Dan Anda menjadi bersih jasmani dan rohani. Jadi itulah alasannya kenapa ada dua tangga yang berbeda.
Misalkan saja saya adalah salah satu penghuni dari situs ini selama periode Bait Allah Kedua dan saya ingin memurnikan diri di tempat mandi ritual. Jadi saya akan turun dari satu arah. Setelah saya mandi, saat saya murni, saya keluar di tangga yang lain...
Supreme Master TV : Penghargaan kami, Profesor Peleg, Ahli Kepurbakalaan Israel, dan semuanya yang bekerja untuk meningkatkan pemahaman kami tentang Qumran dan Gulungan Laut Mati. Terima kasih telah mengungkapkan rahasia kehidupan penghuni saleh dan berbakat di Qumran. Semoga temuan-temuan warisan kuno seperti ini akan terus membawa pengetahuan yang bermanfaat dan keajaiban yang mengilhami.