Kita akan menelusuri pengaruh perubahan iklim terhadap
kesehatan masyarakat bersama dengan pakar kesehatan masyarakat Dr.
Jonathan Patz dari Universitas Wisconsin-Madison. Dr. Patz memegang
berbagai jabatan akademis dan terlibat dalam beberapa organisasi AS dan
internasional. Sebagai Profesor Studi Lingkungan Hidup dan Ilmu
Kesehatan Penduduk di Universitas Wisconsin-Madison, Dr. Patz memimpin
inisiatif kesehatan lingkungan hidup dunia di kalangan universitas.
Beliau juga pembantu profesor madya di Departemen Ilmu Kesehatan
Lingkungan di Sekolah Kesehatan Masyarakat John Hopkins Bloomberg dan
seorang ilmuwan yang tergabung di Pusat Penelitian Atmosfer Nasional
(NCAR).
Kegiatan non-akademis Dr. Patz termasuk sebagai rekan
ketua Panel Ahli Kesehatan dari Penilaian Nasional Variabilitas dan
Perubahan Iklim AS, dan sebagai pengarang utama laporan perubahan iklim
untuk Penilaian Ekosistem Perserikatan Bangsa-Bangsa, Bank Dunia
Milenium, Panel Antarpemerintah Perserikatan Bangsa Bangsa untuk
Perubahan Iklim (IPCC), dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Beliau telah menulis lebih dari 75 karya tulis ilmiah
yang telah diperiksa kembali oleh rekannya tentang dampak lingkungan
hidup dan kesehatan akibat pemanasan global. Dari tahun 1996 hingga
tahun 2000, Dr. Patz adalah kepala peneliti studi multi-institusional
terbesar di AS tentang risiko kesehatan akibat perubahan iklim. Beliau
telah memberi keterangan kepada Kongres AS, Gedung Putih dan para
pemimpin badan federal tentang masalah kesehatan lingkungan hidup.
Bidang penelitiannya mencakup dampak perubahan iklim terhadap polusi
udara, gelombang panas dan hubungan antara pembabatan hutan dengan
munculnya kembali penyakit di Amazon.
Pada tahun 2007, Dr. Patz menjadi pemenang Hadiah Nobel
Perdamaian bersama dengan rekannya pengarang laporan IPCC dan mantan
Wakil Presiden AS Al Gore atas karya mereka tentang perubahan iklim.
Dr. Patz berbagi penelitian dan pengetahuannya dalam sebuah wawancara
dengan Supreme Master Television tentang pengaruh global pada kesehatan
manusia sebagai akibat perubahan iklim.
Dr. Patz: Banyak orang bertanya, “Apakah
pemanasan global itu nyata?” dan saya bukan seorang ahli iklim tetapi
dengan berada di IPCC, saya sebenarnya telah bekerja kira-kira 15 tahun
dengan para ahli iklim dan kita tahu bahwa iklim selalu berubah.
Seperti yang dikatakan naturalis terkenal, John Muir,
“Karena segala sesuatu saling berhubungan dan ketika kita menarik satu
hal, kita menemukan hal tersebut berhubungan dengan semuanya di alam
semesta.” Dan dalam kasus perubahan iklim dan dampak kesehatan, ini
hampir sama.
Supreme Master TV: Selama beribu-ribu tahun
sebelum Era Industri, konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer Bumi
terpelihara pada tingkat yang relatif stabil. Akan tetapi, keseimbangan
biosfer kita yang rapuh dirusak oleh kegiatan manusia yang sarat dengan
karbon dan metana.
Dr. Patz: Para pakar klimatologi memberitahu
kita bahwa ini adalah masalah yang mendesak, jika kita tidak secara
sungguh-sungguh mengurangi karbon pada sistem energi kita dalam sepuluh
tahun yang akan datang, laju pemanasan dan tingkat temperatur yang akan
kita capai dapat menjadi sangat signifikan. Rentang yang mereka
bicarakan dalam 90 tahun yang akan datang adalah berkisar di antara 1,5
hingga 6 derajat Celcius. Sebagai rata-rata global, itu merupakan angka
yang sangat besar. Pada zaman Es, hanya dua derajat lebih dingin, dua
derajat Celcius lebih dingin daripada saat ini. Jadi sekarang kita
berbicara tentang pemanasan yang cepat pada abad berikutnya; Kenaikan
rata-rata global 1,5 sampai 6 derajat Celcius belum pernah terjadi
sebelumnya.
Supreme Master TV: Laporan IPCC Perserikatan
Bangsa-Bangsa tahun 2007 memberikan berbagai proyeksi tentang akibat
yang mungkin terjadi dari pemanasan global yang demikian cepat. Akan
tetapi Dr. Patz percaya bahwa situasi sebenarnya dapat jauh lebih
serius daripada yang diperkirakan saat ini dalam laporan.
Dr. Patz: Apa yang dikatakan oleh para pakar
iklim di dalam laporan IPCC adalah Kutub Utara mencair dengan cepat dan
sudah tentu akan membahayakan beruang kutub. Sudah tentu, dalam
pandangan saya, beruang kutub adalah species penting yang diketahui
sedang terancam saat ini. Tetapi sekarang menurut pendapat saya, mereka
bukanlah satu-satunya species yang harus dikhawatirkan. Saya pikir
species kita sendirilah yang harus kita khawatirkan. Para pakar iklim
yang menyelenggarakan IPCC, yang melintasi ratusan pakar iklim dari
institut-institut iklim terbaik di seluruh dunia, ini adalah sebuah
dokumen hasil konsensus. Dengan konsensus itu, saya maksud bahwa
mayoritas pakar iklim ini telah sepakat terhadap kesimpulan dari IPCC,
lalu ini melewati sejumlah besar putaran tinjauan ulang dari sesama
rekan dan pemerintahan. Dengan cara itu, disebutlah dokumen hasil
konsensus. Untuk mencapai sebuah konsensus dan penemuan-penemuan dari
IPCC, ini merupakan laporan yang sangat konservatif.
Jadi sebagai contoh, kenaikan permukaan air laut
diperkirakan sekitar setengah meter dalam beberapa ratus tahun
mendatang hanya dengan melihat pemuaian termal di laut. Ketika laut
memanas, air asin memuai, jadi jumlah pemanasan itu, jumlah kenaikan
permukaan air laut kebanyakan hanya dari pemuaian termal. Tidak dalam
angka potensi kenaikan permukaan air laut yang sifatnya mendadak dan
menimbulkan bencana.
Supreme Master TV: Dengan kenaikan permukaan
air laut dan munculnya cuaca yang lebih ekstrem, dapat diramalkan bahwa
kehidupan banyak orang akan menghadapi ancaman serius.
Dr. Patz: Ada berbagai tempat di seluruh dunia
yang akan mengalami ancaman yang berbeda-beda, kerentanan yang
berbeda-beda. Jadi sebagai contoh, dengan kenaikan permukaan air laut,
daratan muara sungai yang rendah seperti Bangladesh, kebanyakan bagian
dari negara Bangladesh berada di daratan muara sungai yang rendah ini,
banyak bagian dari negara itu akan berada di bawah air. Daratan muara
sungai di sepanjang China, pantai China, mempunyai risiko tinggi
terkena banjir. Di bagian barat Amerika Serikat, salah satu ancaman
terbesar di sana adalah menipisnya bongkahan es dan ketersediaan air.
Dan banyak bagian wilayah tengah benua akan menderita kekeringan.
Supreme Master TV: Menurut penelitian ilmiah,
isu pemanasan global telah menjadi begitu menekan bagi umat manusia.
Para ahli iklim dari seluruh dunia terus mendesak untuk mengambil
tindakan segera untuk menahan pemanasan global.
Dr. Patz: Kita perlu sungguh-sungguh mengurangi
dengan cepat kebutuhan energi kita, jadi itu mengirim sinyal kepada
dunia lainnya bahwa jika kita dapat melakukannya dan mengambil
kepemimpinan, mereka dapat melakukannya juga. Kita berada pada titik
balik dimana kesadaran terhadap risiko pemanasan global sangat tinggi
dan kita perlu bertindak untuk itu. Dan kita perlu bertindak pada
tingkat pribadi, tingkat lokal, tingkat kota, dan tingkat nasional dan
tingkat internasional.
Dr. Patz: Pilihan transportasi kita,
menghijaukan rumah kita, menghijaukan tempat kerja kita, mengurangi
daging dalam pola makan, ini semua dapat dilakukan setiap individu.
Masyarakat dapat menuntut rute sekolah yang aman dan memilih para wakil
yang bertanggung jawab sepanjang menyangkut isu lingkungan hidup dan
kesehatan jangka panjang. Di tingkat nasional, kita perlu benar-benar
memahami bahwa ini adalah masalah internasional, ini benar-benar
masalah global, yang harus melibatkan negosiasi internasional yang
penuh manfaat.
Supreme Master TV: Sekarang, bagian penting
dari penelitiannya adalah bekerja dengan para ilmuwan dari berbagai
bidang seperti klimatologi, ekologi, dan hidrologi lanskap untuk
memeriksa kesehatan lingkungan global.
Dr. Patz: Dalam menangani masalah pemanasan
global, ada sejumlah isu. Salah satunya tentu adalah pembakaran bahan
bakar fosil. Kita membutuhkan sistem energi yang lebih efisien,
menghindari pembakaran batu bara dan minyak, kita membutuhkan energi
berkelanjutan. Tetapi ada isu lain yakni pemanfaatan lahan. Pembabatan
hutan sesungguhnya berkontribusi sekitar seperempat dari masalah.
Ketika Anda membabat hutan dan karbon terperangkap dalam pohon-pohon
tersebut, membabat hutan mengakibatkan emisi gas rumah kaca yang
bertanggung jawab sekitar 0-5% isu pemanasan global. Saya tidak ingin
terlalu bergantung pada teknologi. Maksud saya, hal pertama yang harus
kita lakukan adalah menghemat energi dan itu bukanlah teknologi.
Mengurangi pemakaian air. Sebenarnya banyak emisi karbon dan energi
yang dibutuhkan untuk memurnikan satu galon air menjadi air minum, jadi
kita menghemat air saja, menghemat energi dengan pemanasan di rumah,
memasang gorden penyekat di jendela, memasang termal surya di atas atap.
Supreme Master TV: Salah satu penyebab utama
pembabatan hutan adalah produksi daging. Sebagai pakar kesehatan
lingkungan masyarakat, Dr. Patz sangat menekankan peran vegetarian,
artinya pola makan bebas unsur hewani, dalam menahan pemanasan global
dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dr. Patz: Laporan dari Organisasi Pangan dan
Pertanian, FAO, menunjukkan bahwa pola makan daging dan pemeliharaan
ternak untuk konsumsi daging sangat boros energi. Agak mengejutkan
betapa tingginya gas rumah kaca yang dihasilkan yakni 18%. Saya harus
mengatakan bahwa itu adalah isu yang sangat penting dan kita perlu
berusaha mengatasinya. Produksi protein dari pemeliharaan ternak sangat
boros air, untuk memproduksi jumlah protein yang sama dari daging
dibandingkan dari kacang polong. Saya kira dalam kisaran tujuh atau
delapan kali lebih banyak energi yang diperlukan untuk menghasilkannya.
Dengan kata lain, produksi daging sapi sangat
memboroskan sumber daya alam dan energi. Jadi, sepanjang menyangkut
tanggung jawab lingkungan hidup, saya harus mengatakan bahwa peternakan
menunjukkan adanya pemakaian energi, air dan lahan yang besar. Dengan
mengubah hutan menjadi padang rumput, lanskap kita telah banyak
berubah. Sebenarnya, pertanian saja sudah mengubah lanskap planet lebih
banyak daripada pemicu manapun lainnya. Jadi saya ingin menyarankan
untuk meniadakan pola makan daging, yang sungguh-sungguh tidak
berkelanjutan, dan bukan hanya itu saja, sekarang kita tahu pola makan
barat yang terlalu banyak daging adalah tidak baik bagi Anda dan isu
tentang penyakit jantung dan kanker. Dan diabetes, ya, obesitas,
diabetes. Jika kita dapat mengurangi konsumsi daging, kita dapat
melestarikan lingkungan dan meningkatkan kesehatan pribadi kita serta
mengurangi risiko penyakit kronis ini.
Supreme Master TV: Ketika iklim tidak seimbang,
ia akan mempengaruhi berbagai faktor yang sebaliknya akan mendukung
sebuah ekosistem yang sehat yang mendukung kehidupan.
Dr. Patz: Ketika kita memikirkan penyakit
infeksi, sebagai contoh, kebanyakan penyakit manusia yang baru muncul
sebenarnya adalah penyakit zoonotik (ditularkan dari hewan). Dengan
kata lain, ini adalah penyakit hewan liar yang berpindah spesies, dan
mempengaruhi kesehatan kita. Ketika kita mengubah kondisi iklim dan
mengubah habitat alami serta keanekaragaman hayati, kita sebenarnya
bisa menghadapi risiko yang lebih tinggi munculnya penyakit baru.
Mari saya berikan Anda sebuah contoh: HIV/AIDS berasal
dari primata, bukan manusia. Sekarang sudah ditelusuri sampai ke
perburuan hewan di semak-semak Afrika, bahwa ini merupakan sebuah virus
yang berada di primata bukan manusia yang telah berpindah spesies
karena kegiatan manusia lewat perburuan hewan.
Cacar air dan TBC, ini semua muncul ketika kita beternak
hewan. Mereka ada pada hewan. Mereka telah berpindah ke manusia. Ada
penelitian yang memperkirakan bahwa 75% penyakit manusia yang baru
sebenarnya berasal dari hewan.
Supreme Master TV: Banyak penelitian yang
dilakukan terhadap dampak lingkungan dari pengembangan bahan bakar bio
karena semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan hasil
pertanian tertentu untuk sumber bahan bakar adalah tidak berkelanjutan.
Dr. Patz: Saat ini terjadi pembabatan hutan
dengan laju yang mengkhawatirkan untuk mendukung minyak kelapa sawit di
Asia Tenggara, khususnya saya pikir di Indonesia, permintaan minyak
kelapa sawit untuk bahan bakar bio, tetapi minyak kelapa sawit juga
bahan untuk pangan manusia dan ternak. Oleh karena itu kita perlu
segera menyampaikan pesan tentang pentingnya nilai hutan yang utuh dan
gagasan untuk mengurangi emisi dengan mempertahankan hutan hujan alami.
Mungkin kita dapat mengurangi jumlah perkebunan kelapa sawit. Tentu
saja ada cara yang baik dan ada cara yang buruk dalam mengembangkan
bahan bakar bio di wilayah-wilayah dunia ini.
Jadi, ada sebuah studi baru-baru ini yang mengungkapkan
bahwa produksi bahan bakar bio sebenarnya dapat berbalik menyerang
kita, jika kita memilih bahan bakar bio yang salah. Jika kita
perhatikan etanol dari jagung, yang energinya sangat sedikit, dari segi
energi yang dihasilkan, bayangkan energi dan pupuk yang dipakai untuk
menanam jagung, saya kira itu adalah seperti satu unit energi yang
dimasukkan dan Anda hanya mendapatkan hasil 1, tidak layak.
Lalu Anda mencemari lingkungan, semakin banyak
pencemaran pupuk sampai ke Mississippi lalu Zona Mati dan Teluk
Meksiko, sebenarnya beberapa cara yang dipakai untuk menghasilkan bahan
bakar bio adalah salah. Tetapi ada juga beberapa cara yang
menguntungkan dalam menghasilkan bahan bakar bio. Kita perlu memastikan
bahwa pengobatannya tidak memperburuk penyakitnya. Jadi, kita perlu
sangat berhati-hati sewaktu mengurangi karbon energi dan kita harus
menghindari bahan bakar fosil. Untuk memecahkan masalah ini diperlukan
pendekatan multi cabang di berbagai bidang, mulai dari pelestarian
hutan sampai energi yang lebih terbarukan, mengurangi pola makan
daging, kota yang lebih hijau dan lebih sehat, serta memperbaiki
transportasi.
Perubahan iklim merupakan sejenis ancaman kesehatan yang
amat berbeda dibandingkan dengan apa yang biasa kita hadapi. Kita
terbiasa dengan penemuan vaksin dan farmasi serta penemuan cara
penyembuhan untuk penyakit-penyakit tertentu, tetapi ketika Anda
mengacaukan iklim bumi hingga mempengaruhi habitat dan ekosistem dimana
penyakit biologis mungkin akan muncul, itu bisa memberikan dampak yang
lebih luas.
Jadi saya bisa memulai dengan beberapa pengaruh
langsung. Kita memang sudah mengetahui bahwa orang bisa mati akibat
gelombang panas. Gelombang panas yang menerpa Eropa pada tahun 2003,
membunuh lebih dari 70.000 orang dalam waktu kurang dari minggu. Itu
adalah suatu bencana kesehatan umum. Dan gelombang panas itu belum
pernah terjadi sebelumnya. Penyebaran temperatur musim panas di Eropa
berada jauh di atas normal, meskipun demikian kita tak bisa
mempersalahkan suatu gelombang panas atau badai atau angin topan yang
menyebabkan pemanasan global, para pakar iklim melihat betapa
ekstremnya kejadian itu, mereka mengatakan bahwa pemanasan tersebut
disebabkan oleh gas rumah kaca yang kita pompakan ke udara, sehingga
menggandakan kemungkinan terjadinya peristiwa yang sedemikian ekstrem
tersebut.
Para pakar iklim menunjukkan bahwa peristiwa di Eropa
merupakan sesuatu yang mungkin akan lebih banyak kita hadapi di masa
mendatang. Kekhawatiran lainnya, orang berbicara tentang badai yang
ekstrem dan yang membawa bencana, itu adalah masalah kesehatan lainnya:
tekanan pasca trauma. Orang-orang mati akibat badai dan topan serta
banjir. Tetapi kemudian mereka juga kehilangan rumah. Jadi beban
kesehatan mental dari iklim yang ekstrem amatlah berarti. Inilah yang
perlu dipikirkan tentang perubahan iklim.
Para pakar iklim mengingatkan bahwa bukan saja merkuri
yang muncul perlahan-lahan. Adanya variasi iklim yang ekstrem: lebih
banyak banjir, lebih banyak musim kemarau, gelombang panas yang
ekstrem. Kita akan tetap memiliki cuaca yang dingin. Tetapi variasi
iklim yang ekstrem ini juga menghancurkan populasi manusia.
Supreme Master TV: Peningkatan temperatur
atmosfer global juga akan memperburuk polusi udara, sehingga
mengakibatkan masalah yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat umum.
Dr. Patz: Kebanyakan orang berpikir bahwa
polusi udara berasal dari cerobong asap atau dari asap mobil kita dan
berharap Anda lebih banyak mengendarai sepeda daripada mengendarai
mobil. Tetapi ada sesuatu hal, ada polutan sampingan yaitu, ozon, ozon
permukaan tanah. Kabut fotokimia adalah polutan sampingan. Terbentuk
saat nitrogen oksida, polusi dari knalpot mobil Anda yang bercampur
dengan senyawa organik yang mudah menguap, VOC, seperti uap bensin yang
tak terbakar. Bercampur di udara dan dengan sinar matahari yang cukup
panas menyebabkan kabut, menimbulkan polusi kabut. Sebenarnya itu
adalah ozon, kabut coklat yang sangat peka terhadap temperatur. Jika
kita bisa mengurangi emisi polusi udara dan mengurangi pembakaran
batubara dan bensin serta minyak, kita tak akan melihat polusi udara
yang semakin banyak. Tetapi jika emisi itu konstan, misalkan tetap
konstan, hanya dengan udara yang memanas bisa menaikkan tingkat polusi
ozon permukaan tanah, itu adalah masalah pernapasan.
Supreme Master TV: Sekarang ini, salah satu
masalah kesehatan penduduk yang paling serius berkaitan dengan
perubahan iklim yang mengkhawatirkan para ahli adalah bagaimana
mengendalikan tersebarnya penyakit menular dalam dunia yang memanas.
Dr. Patz: Penyakit-penyakit menular terutama
penyakit bawaan nyamuk maksudnya bawaan serangga atau hewan pengerat
amat peka terhadap perubahan kecil dari iklim. Nyamuk adalah hewan
berdarah dingin sehingga apapun temperatur udara, itulah yang menjadi
temperatur tubuh nyamuk. Dan nyamuk membawa banyak penyakit seperti
malaria, demam berdarah, virus Nil Barat, radang otak Jepang. Semua ini
adalah penyakit bawaan nyamuk dan amat bergantung pada pengaruh
temperatur.
Dr. Patz: Tentu saja perubahan iklim sebenarnya
bisa mempengaruhi baik penyakit bawaan nyamuk maupun bawaan air. Jika
kita berbicara tentang siklus air yang ekstrem, para pakar iklim
mengatakan bahwa bukan hanya temperatur, udara panas yang menguap dari
tanah dengan cepat juga mengakibatkan semakin banyak kemarau. Tetapi
kapan hujan badai dengan petir bisa terjadi? Saat udara benar-benar
panas, karena udara panas menyimpan lebih banyak embun, sehingga saat
hujan, bisa amat deras. Jadi siklus air yang ekstrem, kemarau dan
banjir yang semakin sering bisa mengakibatkan penyakit bawaan air.
Kita sekarang mendapatkan semacam pencerahan kembali
seperti betapa pentingnya faktor lingkungan. Jika keseimbangan berubah,
misalnya kita menebang hutan dan mengubah keragaman spesies, bisa
muncul rantai penyakit patogenik karena satu spesies mengimbangi
species lainnya. Jika Anda menghilangkan 1 spesies, misalnya nyamuk
anopheles darlingi di Amazon, ironisnya nama nyamuk adalah darlingi,
tetapi itu adalah nyamuk yang paling berbahaya di Amerika Selatan. Jika
kita menebang hutan, ini adalah penelitian yang kami lakukan di
Peruvian Amazon, habitat itu benar-benar bisa berubah sehingga nyamuk
tersebut mendominasi spesies nyamuk lainnya dan merupakan suatu risiko
penyakit malaria. Jadi kita mengetahui bahwa saat kita mengusik
lingkungan, beberapa penyakit mungkin menurun tetapi dalam banyak kasus
penyakit-penyakit itu akan meningkat. Demikian pula dengan perubahan
iklim, dengan mengganggu iklim bumi, kita mendapat pengaruh berskala
dunia dalam perubahan ekologi.
Organisasi Kesehatan Dunia melakukan penilaian dengan
pertanyaan: berapa banyak penyakit telah berubah akibat pemanasan
karena emisi gas rumah kaca dalam 30 tahun terakhir ini? Dari pemanasan
temperatur tahun 1970-2000, apa yang telah disebabkan oleh pemanasan
itu terhadap kesehatan masyarakat umum? Dan mereka menilik beberapa
penyakit yang peka terhadap iklim. Mereka menilik gelombang panas,
mereka menilik malaria, penyakit diare, kekurangan gizi dan orang-orang
yang mati karena banjir.
Sesungguhnya dalam analisa terakhir, mereka
mengesampingkan gelombang panas dan hanya menilik tentang kekurangan
gizi, penyakit diare, malaria dan banjir. Mereka menyimpulkan dengan
perkiraan yang sebenarnya amat konservatif bahwa hingga saat ini ada
166.000 orang mati setiap tahun hanya karena pemanasan yang terjadi
dalam 30 tahun terakhir ini. Jumlah itu tidak termasuk yang diakibatkan
gelombang panas polusi udara, penyakit bawaan air lainnya yang telah
kita bicarakan atau masalah pengungsi lingkungan. Jadi itu adalah
perkiraan yang konservatif.
Supreme Master TV: Menurut penelitian dan
pengamatan ilmiah, ada tanda-tanda lebih lanjut yang menunjukkan
perubahan iklim yang meningkatkan risiko penyakit bawaan nyamuk di
beberapa wilayah tertentu. Ada beberapa kasus dimana kita melihat bahwa
penyakit bawaan nyamuk seperti nyamuk Aedes egyptae atau sebenarnya
nyamuk Aedes albopictus, nyamuk harimau Asia, jangkauan geografinya
dibatasi oleh temperatur yang membeku. Jadi ketika temperatur meningkat
dan isotermal yang membeku terus meningkat hingga ke arah kutub,
jangkauan nyamuk sebenarnya terus meluas. Nyamuk itu juga terbawa ke
seluruh dunia melalui perjalanan, jadi ada juga hubungannya dengan
transportasi internasional.
Ada sejenis penyakit, penyakit ternak, yang baru-baru
ini terdapat di Eropa yang disebut penyakit lidah biru, yang
menjangkiti ternak dan telah menunjukkan penyebaran ke bagian utara dan
menurut laporan penelitian, dimana para ilmuwan meyakini bahwa
penyebaran penyakit itu berhubungan langsung dengan pemanasan secara
bertahap.
Supreme Master TV: Dengan meningkatnya cuaca
ekstrem yang disebabkan oleh pemanasan global, diprediksikan bahwa
penyakit-penyakit terkait dan masalah kesehatan penduduk akan meningkat
dalam waktu dekat. Para pakar iklim mengatakan bahwa pemanasan global
bukan hanya karena peningkatan temperatur secara bertahap, tetapi juga
karena peningkatan frekuensi dari kejadian-kejadian yang ekstrem baik
gelombang panas, banjir, maupun kemarau. Ini karena peningkatan
frekuensi kejadian-kejadian yang ekstrem.
Jadi kebanyakan pengetahuan tentang kesehatan yang kita
miliki sekarang ini adalah berdasarkan pada variasi iklim secara alami,
sesuatu seperti El Nino yang terjadi setiap 3 sampai 7 tahun yang
membawa iklim yang ekstrem pada berbagai belahan dunia. Dan kita bisa
menilik hal itu, apa yang terjadi saat kita mengalami El Nino, apa yang
terjadi pada kolera, apa yang terjadi pada penyakit diare, apa yang
terjadi pada malaria dalam beberapa belahan dunia yang mengalami iklim
yang tidak sesuai musim, iklim yang abnormal yang ekstrem dan kita
melihat respon yang jelas dalam banyak kasus.
Demam berdarah, malaria, dan penyakit-penyakit lainnya
dan kita tahu bahwa penyakit-penyakit ini peka terhadap iklim, dan saat
iklim menjadi ekstrem, kita melihat respons. Kita melihat dalam banyak
kasus ada peningkatan penyakit. Satu hal yang saya takuti adalah jika
kita menggabungkan peningkatan badai, topan dan naiknya permukaan laut,
akan terdapat banyak komunitas pantai yang akan kehilangan tempat
tinggal. Orang-orang akan dipaksa untuk pindah.
Kita tahu bahwa dalam berbagai penelitian kesehatan
umum, ada beban penyakit yang besar saat populasi harus pindah, masalah
pengungsi. Mereka pindah ke tempat dimana mereka tidak kebal terhadap
penyakit, atau membawa penyakit beserta mereka ke tempat baru. Mereka
tidak mempunyai tempat berlindung. Terjadi gangguan sumber daya dan
infrastruktur kesehatan. Amat sulit untuk menentukan jumlah dalam hal
ini dan untuk mempelajari masalah yang saya sebut sebagai pengungsi
lingkungan: perpindahan populasi yang terpaksa akibat bencana
lingkungan. Tetapi, sejujurnya, bisa saja gunung es, di bawah puncak
gunung es.
Penyakit-penyakit yang peka iklim ini dan gelombang
panas amatlah penting, tetapi jika kita berbicara tentang perpindahan
populasi massal dan kekacauan, terutama pemukiman di pesisir pantai.
Saya kira lebih dari 50% populasi dunia tinggal sekitar beberapa
kilometer dari pantai, ini bisa menjadi masalah besar lainnya. Kita
tidak mengetahui jumlahnya, tapi masalah perpindahan yang terpaksa ini
bisa menjadi amat besar.
Supreme Master TV: Meskipun Dr. Patz
mengungkapkan keprihatinan yang serius tentang masalah kesehatan umum
yang berkaitan dengan pemanasan global, beliau memiliki harapan bagi
masa depan umat manusia.
Dr. Patz: Dalam menangani perubahan iklim, kita
sesungguhnya memiliki kesempatan yang besar. Kita mesti proaktif dan
mencegah sejumlah pangkal penyakit ini. Jadi kalau kita memikirkan
penghematan energi yang lebih baik, mengurangi pembakaran minyak fosil,
mengurangi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global, dengan
menangani masalah energi itu kita bisa memiliki transportasi yang lebih
efektif dimana orang-orang bisa lebih banyak berolah raga. Sehingga
Anda mendapatkan manfaat besar dari olahraga, kesehatan mental, gedung
komunitas, sehingga kita sesungguhnya memiliki semangat untuk membuat
lingkungan sekitar dan kota-kota kita menjadi lebih sehat saat kita
menangani perubahan iklim.