Lebih dari 5.250 kasus saat ini dikonfirmasi
di 33 negara, dengan laporan kasus baru juga dikonfirmasikan di Kanada, Amerika Serikat, Thailand, Finlandia, dan Kuba.
Dalam ringkasan penemuannya yang dikeluarkan
hari Senin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa flu babi baru
ini mempunyai kecepatan melanda sekunder sebesar 22-33 persen, yang jauh lebih
tinggi daripada jangkauan flu musiman yang sebesar 5-15 persen. Tidak seperti
ancaman virus-virus sebelumnya seperti flu burung, virus flu babi A H1N1 yang
sekarang ini telah didapati sangat menular bahkan sebelum seseorang mempunyai
gejala demam, membuatnya lebih sulit untuk dideteksi. WHO memperingatkan bahwa
keganasan virus bisa berubah, terutama karena virus itu berjalan menuju belahan
Bumi bagian Selatan. Para ilmuwan telah berkata bahwa virus flu babi ini dapat
dengan mudah mendekati skala pandemi tahun 1957, yang menelan 2 juta jiwa, atau
bahkan tingkat tahun 1918, ketika puluhan juta orang meninggal. Para pejabat kesehatan sebenarnya telah perkirakan
perjangkitan global seperti ini sejak flu burung mulai menyebar secara luas di
tahun 2003.
Pada wawancara telepon dengan Supreme
MasterTelevision, Dr. Michael
Greger,Direktur Kesehatan Publik dan
Kesejahteraan Hewan di Masyarakat Humanis Amerika Serikat, menjelaskan bahwa
angka penularan yang lebih mengenaskan hanya menunggu waktu.
Dr.
Greger – Direktur Kesehatan Publik dan Kesejahteraan Hewan di Masyarakat
Humanis Amerika Serikat (L): Meski ada perbedaan, influenza tidak suka
panas. Sebenarnya, dengan menjelangnya bulan-bulan musim panas di belahan Bumi
selatan, kita seharusnya berharap akan ada penurunan kasus, seperti yang
terjadi pada tahun 1918. Mulai dari musim semisaat itu, kasus-kasus yang sangat ringan menghilang di belahan Bumi
utara, beralih ke belahan Bumi selatan dimana terjadi musim dingin dan musim
gugur, dimanamusim flu datang kembali
dan membunuh 50-100 juta orang di seluruh dunia.
Doa kami bagi keselamatan setiap orang di
tengah-tengah tren berpotensi berbahaya ini. Semoga semakin banyak orang di
seluruh dunia berpikir bahwa menjalani pola makan nabati sebagai cara paling
efektif untuk melindungi kesehatan mereka sendiri dan keluarga mereka.