Para peneliti di Universitas California-Irvine,
AS melaporkan kepada Akademi Sains Nasional bahwa parasit yang menyebabkan
malaria, Plasmodium falciparum, secara genetik berhubungan dengan parasit umum
yang ditemukan pada simpanse.
Temuan ini menyatakan bahwa malaria menambah satu
lagi daftar penyakit yang telah ditularkan dari hewan ke manusia. Yang lainnya
termasuk HIV/AIDS yang juga ditularkan dari simpanse, tuberkulosis dari sapi
dan susu mereka, dan flu babi, sebagian besar berasal dari pabrik ternak babi.
Dalam laporan terbaru pandemi flu babi, Pusat
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa melaporkan total 199.034 kasus
global di sedikitnya 168 negara, dengan kematian yang terus naik setiap hari
hingga mencapai 1.444 sejauh ini. Namun, semua ahli mengetahui jumlah infeksi
yang sebenarnya jauh lebih besar. Faktanya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
baru saja menyatakan lagi ramalannya bahwa flu babi dapat menginfeksi 2 miliar
orang di dunia.
Walaupun laju infeksi flu babi di Meksiko telah
menurun, jumlah kasus positif secara resmi melonjak lebih dari 1.100 dalam 5
hari, sehingga totalnya menjadi lebih dari 17.000. Laju kematian naik pesat di
Amerika Latin, termasuk tiga kematian lagi masing-masing di Kosta
Rika, Peru, dan El Salvador.
Arab Saudi juga melaporkan dua kematian lagi. Au Lac (Vietnam), India, dan Afrika Selatan melaporkan
kematian yang pertama akibat flu itu, sementara keprihatinan akan resistansi
Tamiflu meningkat. Otoritas kesehatan AS telah melaporkan sejumlah kasus
resistansi Tamiflu di Texas.
Harapan tulus kami agar semua penderita segera
pulih dan agar orang tercinta yang cemas mendapat penghiburan dan terutama
mereka yang berkabung. Semoga wabah menyedihkan ini dan lainnya pada manusia
segera berkurang seraya kita memperbarui hubungan penuh kasih dengan hewan-hewan
rekan penghuni kita, dan menjalankan diet nabati yang lebih ramah dan sehat.