Baru dua bulan lebih sedikit sejak pandemi penuh
dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), flu babi telah menyebar
hampir ke 180 negara dan wilayah pemerintahan. Meskipun para ahli telah
menyatakan jumlah kasus sebenarnya adalah jutaan, hitungan resmi kini telah
mencapai 237.129 kasus, dari jumlah itu 2.144 telah meninggal.
Di AS, ada hampir 500 orang yang meninggal karena
penyakit itu. Menteri Kesehatan dan Pelayanan Manusia Kathleen Sebelius
mengumumkan bahwa persiapan sedang dilakukan untuk berbagai skenario terburuk,
mendesak setiap keluarga agar memiliki rencana seandainya anak mereka jatuh
sakit. Lonjakan penularan flu babi di kemah musim panas AS menunjukkan cepatnya
penyebaran virus itu dari anak ke anak.
Berbicara tentang kelompok yang rentan seperti
ibu hamil dan mereka yang berada di daerah yang mengalami kekurangan gizi,
malaria, dan penyakit berbahaya lainnya, Direktur Umum WHO Margaret Chan
berkata bahwa negara berkembang di belahan utara Bumi, yang sekarang sedang
memasuki musim flu akan diberi prioritas pasokan vaksin. Sementara itu,
permintaan akan Tamiflu telah menimbulkan kekhawatiran di antara para ahli
seperti Profesor Emeritus Hugh Pennington dari Universitas Aberdeen di Inggris,
yang telah memperingatkan bahwa keputusan pemerintah Inggris untuk menyebarkan
Tamiflu secara luas bisa meningkatkan kemungkinan berkembangnya galur virus
yang kebal secepat musim gugur ini.
Terima kasih banyak, Profesor Pennington, Organisasi
Kesehatan Dunia, dan semua pemerintah atas upaya pencegahan Anda, seraya kami
juga berduka bagi keluarga yang tertular atau khawatir bagi orang terkasihnya
karena epidemi yang tragis ini. Semoga orang di manapun sadar akan akar
penyebabnya di kandang peternakan hewan, membawa akhir yang alami dari virus
mematikan ini dengan beralih kepada makanan vegan yang menjamin kesehatan.