Pejabat Departemen Pertanian Quebec,
Kanada mengkonfirmasikan bahwa flu telah ditemukan di sekawanan babi di sana minggu lalu dan
mendapati bahwa flu itu sama dengan virus H1N1 yang telah menjadi pandemi
global.
Ahli virus terkenal Dr. Robert Webster telah
menyatakan keprihatinannya bahwa flu babi bisa bermutasi dengan flu burung, dan
menciptakan hibrida yang lebih mematikan. Tim Dr. Webster di Rumah Sakit
Penelitian Anak-Anak St Jude di Memphis, Tennessee,
AS mengikuti asal dari flu babi saat ini sampai ke bentuk semula yang menulari
babi-babi di suatu peternakan babi di North
Carolina, AS tahun 1998. Ia berkata,"Kekhawatiran besar saya adalah jika
virus H1N1 ini masuk ke pusat H5N1 (flu burung) di Indonesia, Mesir, dan China, kita
bisa mendapat masalah besar. Kita harus mengawasi apa yang sedang terjadi dengan
sangat tekun sekarang."
Di seluruh dunia, jumlah kasus flu babi yang
dikonfirmasikan dan dilaporkan adalah 183.326, termasuk 1.148 yang
mengakibatkan kematian. Namun, mayoritas luas
dari kasus itu tidak pernah dihitung secara
resmi. Dr. Hossein-Ali Shahriari, wakil kepala Komisi Kesehatan Parlemen Iran
telah memperingatkan bahwa 10 juta orang di Iran bisa tertular, dengan
perkiraan satu dari setiap 200 kasus yang tidak terdiagnosa membawa kematian.
Seorang ahli kesehatan preventif Saudi Arabia, Ziad Memish,
mengumumkan bahwa kerajaan itu akan menggunakan penginderaan panas dan
tindakan-tindakan pencegahan lain dalam usaha mencegah penyebaran flu babi pada
waktu naik haji yang akan datang.
Penghargaan kami semua ilmuwan dan pekerja
pelayanan kesehatan atas tindakan berdedikasi Anda untuk mengatasi risiko
kesehatan saat ini. Semoga Surga menjaga yang sakit dan kehilangan seraya kami
berdoa agar pandemi ini tidak memburuk ke keadaan yang bahkan lebih menyedihkan
lagi. Semoga kita dengan bijak memilih menghilangkan peternakan hewan yang
menjadi pangkal masalah penyebab flu yang mematikan ini, dengan demikian melindungi
semua jiwa.