Kasus
flu babi menjadi terlalu banyak untuk dihitung.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah
menyatakan bahwa pandemik flu babi 2009 telah menyebar ke seluruh dunia dengan
laju yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut urusan pencegahan dan
pengendalian penyakit Pusat Eropa, perhitungan resmi menunjukkan 130.733 kasus
yang dikonfirmasi di 137 negara, dengan 702 orang meninggal karena virus
tersebut.
Namun, Organisasi Kesehatan Dunia telah
mengumumkan bahwa mereka tidak akan melaporkan kasus yang dikonfirmasi lagi
karena para ahli wabah menyimpulkan bahwa perhitungan demikian hampir tidak ada
artinya, karena sebenarnya jutaan orang dicurigai telah tertular tanpa
dikonfirmasi di laboratorium.
Memang, dalam minggu lalu, jumlah orang di
Inggris dan Wales yang melaporkan gejala semacam flu kepada dokter mereka naik
hingga 40.000 orang per minggu, yang memberi tekanan pada Pelayanan Kesehatan
Nasional. Kepala Pejabat Medis Liam Donaldson memperkirakan sebanyak 60 persen
dari penduduk Inggris mungkin tertular, sementara Menteri Kesehatan meramalkan
bahwa 65.000 orang bisa jadi meninggal karena flu babi di Kerajaan Inggris.
Orang-orang juga bersatu untuk membicarakan cara menghadapi penyakit ini.
Para menteri kesehatan Amerika Selatan dari
Argentina, Bolivia, Brazil, Cile, Uruguay dan Paraguay, bertemu hari Rabu untuk
mengkoordinir tanggapan tanggapan dalam usaha untuk menghentikan laju kecepatan
perkembangan flu babi yang mengerikan. Di AS, babi-babi di peternakan babi di
North Carolina, AS merupakan yang pertama kali pernah diketahui terjangkit
bentuk virus flu babi saat ini pada tahun 1998, lalu menjangkiti 20 persen populasi
babi AS di tahun 1999.
Baru-baru ini, studi Kanada mendapati bahwa di
seluruh negeri itu, terdapat 93% korelasi antara jumlah babi dan jumlah kasus
flu babi manusia di wilayah atau daerah yang sama. Selain itu, para ilmuwan
menemukan 99 persen pertalian antara jumlah peternakan babi dan jumlah kasus
flu babi manusia di tingkat provinsi. Dengan kata lain, flu babi jauh lebih
umum dan berat di daerah-daerah yang terdapat pabrik ternak babi. Misalnya, di
provinsi Quebec dimana terdapat populasi babi terbanyak dengan jumlah 4,3 juta,
penduduknya sepertinya dua kali lebih banyak masuk rumah sakit dan 60% lebih
banyak meninggal akibat flu babi dibandingkan provinsi-provinsi Kanada lainnya.
Keprihatinan demikian telah membuat warga di North Carolina, AS yang
juga konsentrasi peternakan babinya tinggi, mendesak gubernur mereka untuk
mengatasi masalah kesehatan manusia yang
diciptakan oleh pabrik ternak babi itu. Bukan hanya flu babi, tapi semakin
banyak penyakit lain yang kebal terhadap obat-obatan juga muncul dari pabrik
ternak babi dan hewan lain, akibat penggunaan antibiotik yang rutin dalam
pemberian makanan ternak. Di AS, dimana 70% dari seluruh antibiotik dipakai
untuk peternakan hewan, penularan bakteri menelan 18.000 jiwa setiap tahun,
yang lebih banyak daripada semua kematian akibat AIDS di negara itu.
Kami memberi hormat pada semua pemerintahan,
organisasi kesehatan, dan personil atas layanan berdedikasi Anda dalam membantu
semua korban flu babi. Rasa simpati tulus kami kepada mereka yang telah
kehilangan orang-orang tercinta akibat penyakit terkait peternakan hewan,
seraya kami berdoa agar mereka yang menderitapenyakit itu sepenuhnya pulih dengan selamat. Mari kita semua beralih ke
gaya hidup
vegan organik yang memulihkan kekebalan untuk menyambut dunia sehat yang lebih
bersemangat.