Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa
jumlah kasus telah melebihi 77.200, dengan sedikitnya 332 kematian yang
diketahui. Setelah lonjakan korban jiwa yang mengkhawatirkan minggu lalu ini di
Argentina, dengan 14 kematian baru dalam waktu dua hari, pemerintah negara itu menutup
sekolah-sekolah dalam usaha melindungi jutaan anak-anak dari virus flu babi.
Sementara itu, kematian baru-baru ini termasuk
seorang laki-laki Brasil berusia 29 tahun, seorang ibu hamil Moroko berusia 20
tahun di Spanyol dan anak berusia 9 tahun yang menjadi korban jiwa ketiga di
Inggris, dimana angka flu babi melonjak dalam beberapa hari menjadi 6.500.
Perusahaan farmasi Roche Holding AG juga telah
mengumumkan kasus flu babi yang pertama kali diketahui dimana obat anti virus Tamiflu
tidak mempan.
Meskipun penderitanya bisa pulih dengan obat
lain, hal ini menunjukkan bahwa virus itu menjadi kebal dengan bermutasi, yang
dapat menghasilkan jenis flu babi yang lebih mematikan. Para
ahli virus mengatakan bahwa evolusi ini telah terjadi melalui bantuan peran
pabrik-pabrik ternak babi.
Kami berterima kasih kepada semua petugas
kesehatan, pemerintah, grup pelayanan kesehatan atas usaha-usaha Anda utk
memperingatkan publik atas masalah flu babi yang terus bertahan dan untuk menjaga
kesehatan.
Simpati kami tujukan kepada mereka semua yang
menjadi korban atau menderita karena kehilangan orang-orang terkasih. Sambil
kami berdoa semoga virus itu berkurang, kami tahu bahwa solusi pokoknya tetap
adalah menjalankan gaya
hidup vegan organik, untuk melenyapkan resiko infeksi yang terkait dengan hewan
dan memulihkan daya hidup seluruh umat manusia.