Melalui studinya yang luas tentang kehidupan emosional hewan, guru besar ilmu etologi Universitas Colorado Dr. Mark Bekoff menyimpulkan bahwa hewan adalah makhluk hidup yang mempunyai berbagai macam perasaan, termasuk kegembiraan dan dukacita. Dr. Bekoff berbicara dengan Supreme Master Television tentang emosi-emosi hewan dibandingkan dengan emosi-emosi manusia yang menyoroti bahwa jika kita mengakui emosi dari hewan peliharaan yang kita sayangi, maka kita tidak bisa menyangkal bahwa hewan-hewan yang dipelihara untuk makanan juga memiliki emosi-emosi yang sama.
Dr. Marc Bekoff – guru besar ilmu etologi Universitas Kolorado dan pengarang buku “Emosi Hidup Para Hewan (The Emotional Lives of Animals)” (L): Ide sederhananya adalah perbedaan-perbedaan di antara spesies, perbedaan dalam kadar bukannya perbedaan dalam jenis. Itu berarti ada perbedaan semacam bayangan kelabu, bukannya perbedaan mutlak. Jadi jika Anda adalah ahli biologi, jika Anda katakan manusia merasa gembira maka Anda tidak bisa menyangkal kegembiraan dari hewan-hewan. Dan jika Anda pikir anjing-anjing merasa gembira, maka Anda tidak dapat menyangkal rasa gembira, duka, atau emosi-emosi lain dari sapi, domba, atau ayam. Dan itu adalah salah satu pesan penting. Jika Anda pikir anjing Anda mempunyai emosi-emosi, maka Anda tidak konsisten jika berkata bahwa sapi-sapi tidak merasakannya.
Supreme Master TV (P): Anda vegetarian?
Dr. Bekoff (L): Ya, saya kebanyakan vegan.
SUARA: Kenyataan bahwa hewan-hewan dan khususnya hewan ternak adalah makhluk hidup yang mempunyai beraneka macam emosi telah menunjukkan bahwa kita kurang bermoral jika terlibat dalam pemeliharaan dan pembunuhan hewan-hewan demi makanan. Flu babi, yang berasal dan berkembang di peternakan babi adalah indikator satu lagi bahwa mengonsumsi produk hewani telah membuat kita tidak seimbang dengan nilai-nilai diri kita sendiri. Selama akhir minggu lalu, kematian flu babi meningkat di AS dan Republik Dominika dengan sekitar 130 nyawa hilang di seluruh Amerika Utara dan Selatan. Banyak korban yang merupakan anak-anak atau orang-orang yang lebih muda. Jumlah kasus yang telah diidentifikasi sekitar 22.000 di 71 negara. Namun, jumlah ini belum termasuk kasus-kasus yang belum diuji dan diidentifikasi secara medis. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyatakan jumlah sebenarnya dari kasus-kasus di negara itu mendekati 200.000, hampir 20 kali dari perhitungan saat ini sebesar 13.000.
Penghargaan kami yang dalam, Dr. Bekoff, atas penelitian welas asih Anda yang menunjukkan berbagai perasaan dari hewan sesama penghuni Bumi kita. Kami mengirimkan doa dan belasungkawa kepada individu, keluarga, dan masyarakat yang tertular oleh flu babi, serta menanti-nanti peralihan yang meluas ke arah kesejahteraan melalui pola makan vegan yang memperkokoh hidup.