Pekan ini, dua peternakan kalkun di Chili
dikarantina setelah otoritas kesehatan nasional dan Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit AS menyatakan burung-burung tersebut saat ini membawa virus
flu babi A H1N1. Kehadiran virus flu babi pada burung meningkatkan keprihatinan
bahwa flu babi akan bermutasi menjadi bentuk yang lebih jahat dengan
penggabungan bersama virus flu burung H5N1 yang lebih mematikan, yang mempunyai
50 persen angka kematian pada manusia.
Mengenai risiko masa depan, Direktur Jendral
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr. MargaretChan menyatakan, “Kita… perlu bersiap untuk gelombang kedua atau bahkan
ketiga penyebaran seperti yang secara khas terlihat dalam pandemi masa lalu.”
WHO telah menyerukan pemerintah untuk bersiap untuk ledakan kasus, dengan
tingkat infeksi berlipat dua setiap beberapa hari hingga transmisi puncak
dicapai.
Banyaknya korban terus bertambah. Dalam kasus
resmi saja, yang mewakili bagian kecil dari kejadian sebenarnya, 180 negara
melaporkan250.595 kasus, termasuk 2.539
kematian, dengan beberapa yang terbaru terjadi di India, Arab Saudi, dan
Formosa (Taiwan). Kematian juga bertambah di sepanjang Amerika Latin, yang
paling terakhir di Chili, Brasil, El Salvador, Uruguay, dan Bolivia, langkah
baru diumumkan untuk meminimalkan gelombang kedua.
Meksiko berusaha meminjam US$400 juta dari Bank
Dunia untuk mengamankan pesanan 20 juta vaksin flu babi dan biaya pencegahan
yang lain, dan El Salvador telah menutup kelas-kelas di universitas dan
sekolah-sekolah umum maupun swasta.
Pusat untuk Pengendalian dan Pencegahan penyakit
AS mengumumkan flu babi berlanjut menyebar di sepanjang AS, dengan orang di
bawah usia 49 tahun menjadi orangyang
terkena pengaruh sebesar 75 persen yang mengejutkan dari kasus serius dan 60
persen kematian. Zimbabwe
melaporkan kasus flu babi yang pertama di negara itu, sementara kasus melonjak
di Indonesia hingga 948 dan Hong Kong hingga 8.535.
Kami berterima kasih kepada pejabat kesehatan
Chili, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Organisasi Kesehatan
Dunia, dan pemerintah-pemerintah di seluruh dunia atas upaya terbaik Anda untuk
melindungi publik. Para warga yang menderita
baik langsung ataupun tidak karena flu babi terus menjadi pemikiran dan doa kami.
Kami menantikan akan bahaya semua penyakit yang terkait dengan konsumsi daging
mereda menjadi kepedulian melalui peralihan global ke makanan berbasis-tumbuhan
yang lebih aman dan sehat.