Kajian tiga bulan terhadap orang yang diserang flu
babi dalam musim flu baru ini di Australia dan Selandia Baru
menguatkan penemuan sebelumnya bahwa sepertiga pasien yang masuk
rumah sakit dengan kasus yang parah adalah mereka yang lebih
muda dengan sedikit masalah kesehatan.
Kajian itu juga menemukan bahwa grup yang paling
berisiko adalah ibu hamil, mereka yang kelebihan berat badan,
dan penduduk pribumi. Riset itu juga melaporkan bahwa tinggal
lama di unit perawatan intensif telah menggerogoti keuangan
rumah sakit itu.
Dr. Kent Holtorf, spesialis penyakit menular di
Amerika Serikat berkata dalam wawancara di saluran televisi AS
Fox News, “Saya lebih khawatir tentang vaksin flu babi daripada
flu babi itu. Vaksin itu telah dipasarkan dengan terburu-buru.”
Ia juga mengatakan bahwa vaksin tersebut adalah “racun saraf
yang telah terbukti”, dengan kadar merkuri 25.000 kali lebih
besar dari kadar yang dianggap beracun jika terdapat dalam
makanan atau air.
Di AS, pejabat kesehatan telah melaporkan bahwa
meningkatnya kasus flu babi telah menyebabkan pandemi kini
menjadi tersebar luas di 37 dari 50 negara bagian, dibandingkan
27 negara bagian minggu sebelumnya.
Dalam laporan kematian pertama Kuba akibat flu
babi, tiga ibu hamil meninggal dunia. Korea Selatan juga
mengumumkan bahwa satu bayi berusia dua bulan dan pria berusia
64 tahun menjadi kematian yang terbaru. Negara yang melaporkan
korban jiwa menunjukkan total kematian di seluruh dunia karena
penyakit ini ada 4.579. Jumlah total kasus flu babi dipandang
terlalu banyak untuk dilacak.
Kami berduka bagi mereka yang tertular atau
bersedih karena pandemi ini. Penghargaan kami para peneliti
Australia dan Selandia Baru, Dr. Holtorf dan lainnya yang telah
membagikan pengetahuan tentang usaha pengobatan flu babi.
Sementara kami berharap agar informasi ini akan membantu negara
lain dalam membuat keputusan bijak tentang virus flu babi, kami
terutama berdoa semoga pandemi ini lenyap sama sekali. Semoga
kita mengikuti jalan terbaik dengan melakukan pola makan vegan
yang manusiawi dan bebas bahaya.
Referensi
http://www.nzherald.co.nz/health/news/article.cfm?c_id=204&objectid=10602217 http://www.examiner.com/x-21818-Virginia-Beach-Conservative-Examiner~y2009m10d8-Infectious-disease-doctor-says-swine-flu-vaccine-too-risky
http://www.youtube.com/watch?v=sLoL_-rFYNQ
http://www.wam.org.ae/servlet/Satellite?c=WamLocEnews&cid=1248235911665&pagename=WAM%2FWAM_E_Layout&parent=Query&parentid=1135099399852
http://news.xinhuanet.com/english/2009-10/11/content_12211976.htm
http://www.spa.gov.sa/English/details.php?id=707512
http://www.thaindian.com/newsportal/health1/five-swine-flu-deaths-in-maharashtra-indias-toll-385-roundup_100258934.html
http://www.themedguru.com/20091010/newsfeature/fda-glaxo-warn-death-due-anti-flu-medication-86129453.html
http://www.france24.com/en/20091010-cuba-announces-first-swine-flu-deaths