Dalam artikel berjudul “Jejak E.Coli Menunjukkan Kecacatan
dalam Pemeriksaan Daging Sapi”, wartawan penyelidik New York Times
Michael Moss melacak jalur yang diambil oleh parasit pencernaan itu yang
telah membuat kehidupan Stephanie Smith yang berusia 22 tahun terancam.
Pada tahun 2007, ia telah memakan roti isi daging sapi
matang, tetapi berakhir dengan menderita koma selama 9 minggu akibat
keracunan E. coli sampai serangan itu berhenti. Ketika ia bangun, ia
mengalami kerusakan ginjal, kerusakan otak, dan lumpuh dari pinggang ke
bawah.
Roti isi yang dimakannya berisi produk daging yang berasal
dari empat tempat, termasuk sapi dan kerbau perah yang terlalu tua untuk
digemukkan di Texas, pengurangan ternak sapi yang diberi makan rumput di
Uruguay, bagian berlemak dari potongan daging di Nebraska, dan produk
yang diproses dengan amonia dari Barat-tengah AS.
Supreme Master Television mendiskusikan kasus itu dengan
Susan Levin, seorang ahli nutrisi yang diakui sekaligus Direktur
Pendidikan Nutrisi Komite Dokter bagi Pengobatan yang Bertanggung Jawab
dari AS.
Susan Levin, R.D., M.S – Direktur Pendidikan Nutrisi
Komite Dokter bagi Pengobatan yang Bertanggung Jawab (P): Ada
puluhan ribu orang yang tercemar dengan E.coli setiap tahun. Ini seperti
mencoba menumbuhkan kembali cabang dan melihat seberapa jauh dan luas
bagian dan potongan ini tersebar, bukan hanya secara harfiah di seluruh
dunia tapi hanya dalam kaitannya dengan bagian dari hewan yang Anda
makan mulai dari rumah jagal ke fasilitas penggilingan, lalu ke piring
Anda. Dan semua tempat mungkin mempunyai risiko tercemar sesuatu seperti
E.coli.
PEMBICARA: Sama seperti E.coli, virus flu babi juga punya
asal usul dari praktik peternakan modern yang benar-benar kotor dan
tidak berperikemanusiaan sama sekali, dan terus membuat keluarga yang
berkabung di seluruh dunia berjaga semalam suntuk, termasuk yang
terakhir di Iran, Saudi Arabia, Singapura, Inggris, dan Hongaria. Jerman
melaporkan kematian pertamanya karena flu babi dari wanita berusia
30-an.
Dunia mengonfirmasi kematian sejumlah 4.579, sedangkan
total kasus terlalu banyak untuk dihitung. Saat kasus melonjak menjadi
lebih dari 9.700 di Au Lac (Vietnam) baru-baru ini, Jepang mendeteksi
kasus tercatat yang kedelapan tentang mutasi galur virus flu babi yang
kebal Tamiflu.
Kami ikut bersedih bagi mereka yang kehilangan orang
terkasih selamanya akibat pandemi ini. Apresiasi kami kepada Ibu Levin
yang berbagi keahliannya tentang masalah E. coli yang serius, dan kepada
jurnalis Bapak Moss yang telah membangkitkan kesadaran akan penyakit
akibat daging ini. Semoga kita semua sadar akan kebutuhan mendesak untuk
meninggalkan daging dan mengambil hasil bumi lain demi mengakhiri
tragedi ini di masa mendatang demi melindungi kehidupan.
Referensi
http://www.nytimes.com/2009/10/04/health/04meat.html http://www.nytimes.com/2009/10/08/health/08meat.html
http://news.xinhuanet.com/english/2009-10/08/content_12193584.htm http://www.earthtimes.org/articles/show/289257,third-death-from-swine-flu-in-hungary-as-vaccine-campaign-starts.html http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/scotland/edinburgh_and_east/8296719.stm
http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/northern_ireland/8297561.stm http://english.farsnews.com/newstext.php?nn=8807151703 http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/england/berkshire/8294917.stm http://www.spa.gov.sa/English/details.php?id=706831 http://www.kuna.net.kw/NewsAgenciesPublicSite/ArticleDetails.aspx?id=2030386&Language=en
http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2009/10/8/worldupdates/2009-10-08T085353Z_01_NOOTR_RTRMDNC_0_-429948-1&sec=Worldupdates