Laporan yang diterbitkan pada edisi terbaru
“Penyakit Menular yang Sedang Muncul” menyatakan bahwa kasus
Staphylococcus aureus yang kebal Metisilin (MRSA) yang berasal
dari peternakan telah berkembang lebih dari 90% dalam dasawarsa
terakhir.
Kenaikan mencemaskan ini dikaitkan dengan infeksi
yang kebal obat pada hewan ternak yang diberi antibiotik dalam
jumlah yang sangat besar setiap hari untuk meningkatkan
pertumbuhan dan melawan penyakit yang berkembang dalam kondisi
di kandang yang berdesakan dan sangat kotor.
Banyak peternak dan dokter hewan yang diuji
positif mengidap galur MRSA. MRSA, juga bisa ditularkan melalui
daging yang tercemar infeksi, menyebabkan borok yang dalam dan
menyakitkan, yang bisa menembus tulang dan organ tubuh
penting serta menyebabkan kematian.
Rekan penulis laporan itu, Dr. Eili Klein dari
Universitas Princeton, AS, menerangkan, “Setiap kali seseorang
memakai antibiotik, hal itu mengurangi jumlah antibiotik yang
dapat dipakai karena hal itu akan menciptakan kekebalan.” Oleh
karena itu, para ahli sangat khawatir tentang penyalahgunaan
antibiotik pada industri hewan, yang membeli hingga 70% dari
produk antibiotik semacam ini di AS.
Praktik hewan ternak telah membiakkan penyakit
baru lain yang berbahaya seperti penyakit sapi gila dan pandemi
flu babi pada tahun 2009. Pada laporan terbaru, jumlah total
kematian global yang dicatat resmi akibat flu babi adalah 8.651,
dimana semua penularannya terlalu banyak untuk dihitung.
Menurut catatan yang dilaporkan, kematian terbaru
bertambah sedikitnya 21 di Mesir, 580 di India, 4 di Maroko, 9
di Tepi Barat Palestina, dan 13 di Irak.
Para pejabat Korea Selatan sedang menyelidiki
kematian seorang pelajar yang meninggal empat hari setelah
menerima vaksin flu babi, dan pejabat kesehatan di sana juga
telah melaporkan kasus pertama flu babi yang kebal Tamiflu pada
anak lelaki yang berusia 5 tahun.
Kami bersedih bagi semua yang terjangkit flu babi
dan MRSA. Penghargaan kami kepada para ilmuwan atas riset Anda
tentang penyebaran penyakit ini. Semoga kesadaran terhadap
hubungan antara memelihara ternak dan penyakit yang berasal dari
hewan ini lebih banyak diketahui sehingga lebih banyak orang
mengetahui perlindungan dari pola makan nabati yang manusiawi
dan bersih.
Referensi:
http://www.dailyprincetonian.com/2009/11/30/24576http://www.aboutlawsuits.com/mrsa-infections-nearly-doubled-7111http://www.themalaysianinsider.com/index.php/world/45049-student-dies-after-receiving-h1n1-vaccinehttp://news.xinhuanet.com/english/2009-11/30/content_12564313.htmhttp://www.monstersandcritics.com/news/health/news/article_1516106.php/Libya-reports-first-death-from-swine-flu-virushttp://netindian.in/news/2009/11/30/0004218/2-more-swine-flu-deaths-rajasthan-take-india-toll-575 http://www.kuna.net.kw/NewsAgenciesPublicSite/ArticleDetails.aspx?id=2043466&Language=enhttp://www.france24.com/en/node/4936667 http://www.tehrantimes.com/index_View.asp?code=208947http://www.france24.com/en/node/4936259http://www.kuna.net.kw/NewsAgenciesPublicSite/ArticleDetails.aspx?Language=en&id=2043432 http://www.etaiwannews.com/etn/news_content.php?id=1119909&lang=eng_news&cate_img=logo_taiwan&cate_rss=TAIWAN_eng http://www.sis.gov.eg/En/Story.aspx?sid=44823http://newsinfo.inquirer.net/breakingnews/world/view/20091129-239140/Dogs-diagnosed-with-swine-flu-in-Chinareport