Walaupun banyak kasus
flu babi relatif ringan, tetapi
bagi sebagian orang,
penyakitnya parah
dan mematikan.
Para peneliti menemukan
bahwa mereka yang meninggal
karena flu ini
secara khas akan mengalami
komplikasi pernapasan dan
kesulitan menyerap oksigen.
Menurut ilmuwan
di Alabama, AS,
virus flu merusak paru-paru
melalui komponen
protein M2 mereka
yang mencegah cairan
dihilangkan dari paru-paru,
sehingga menciptakan
kondisi untuk pneumonia.
Namun, saat para peneliti
menyuntikkan protein M2
ke dalam sel paru-paru manusia
bersama zat yang dikenal dapat
menghilangkan oksidan,
protein M2 tidak lagi
merusak paru-paru.
Rekan penulis penelitian
Sadis Matalon berkata,
“Perjangkitan influenza
H1N1 baru-baru ini, dan
penyebaran penyakit ini
yang cepat ke seluruh dunia seharusnya dapat membuat kita memahami
dengan lebih baik
bagaimana virus ini
merusak paru-paru dan
menemukan perawatan baru.
Selain itu,
penelitian kami menunjukkan
bahwa antioksidan terbukti bermanfaat
dalam perawatan flu.”
Antioksidan ditemukan
dalam makanan nabati
dan dikenal membantu
melawan penyakit.
Para peneliti
di Universitas Tufts
di Boston, Massachusetts, AS
menyatakan bahwa
kacang merah, kacang pinto,
dan kacang hitam
adalah beberapa makanan
yang paling kaya antioksidan,
diikuti oleh banyak sayuran seperti
ketela rambat, bayam,
dan terung.
Temuan baru ini dapat memberi
harapan bagi warga AS
di tengah kekurangan vaksin
di negara itu.
Dalam temuan tambahan,
peneliti AS menemukan
kasus pertama versi flu babi
yang tahan Tamiflu yang
menular dari orang ke orang,
yang bisa membuat
pengobatan anti-virusnya
kurang berguna, sedangkan
penelitian lain menemukan
bahwa sebagian anak terus
menyebarkan virus
selama dua minggu penuh
setelah munculnya
gejala yang pertama.
Kematian flu babi terus bertambah di seluruh dunia
dan korban kematian global
yang dipastikan meningkat
hingga lebih dari 6.051.
Negara dengan jumlah
kematian yang
tertinggi adalah Brasil
dengan 1368 kematian,
diikuti oleh Amerika Serikat
dengan 1.004, dan Argentina
dengan 585 jiwa yang melayang
karena flu babi.
Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit AS
baru-baru ini melaporkan bahwa
sejak pandemi mulai,
114 anak meninggal
dengan 19 di antaranya
terjadi minggu lalu.
Dari China hingga Prancis,
program vaksin flu babi
telah dimulai di banyak negara
di seluruh dunia,
tetapi infeksi tetap jauh
lebih menyebar daripada yang bisa dihitung secara resmi.
Kami berduka atas
bertambahnya jumlah
keluarga dan negara yang dalam kesedihan dan ketakutan
akan pandemi yang tragis ini.
Kami menghargai
para peneliti
atas penemuan mereka terhadap proteksi yang potensial
dari antioksidan, dan berdoa
agar semakin banyak orang yang
beralih ke pola makan nabati yang sehat
demi proteksi, juga menghilangkan
fasilitas pembiakan virus,
yaitu peternakan.
Referensi
http://www.webmd.com/diet/features/antioxidant-superstars-vegetables-and-beans http://www.sciencedaily.com/releases/2009/10/091029125538.htm
http://www.ajc.com/health/content/shared-auto/healthnews/flu-/632578.html
http://www.latimes.com/features/health/la-sci-swine-flu31-2009oct31,0,7651765.story http://www.dw-world.de/popups/popup_printcontent/0,,4842380,00.html
http://en.newspeg.com/German-swine-flu-death-toll-jumps-49344728.html