Beberapa tahun yang lalu, Thomas Anderson, MD,
seorang dokter di Camden, Indiana mulai melihat sejumlah
besar orang menderita bakteri Staphylococcus aereus yang tahan
terhadap Metisilin (MRSA) yang merupakan bakteri resisten
antibiotik pemakan daging. Dr. Anderson sendiri dan tiga dari
empat anaknya juga menjadi korban wabah MRSA. Istrinya
yang seorang guru, Ibu Cindi Anderson, memberi gambaran tentang
bakteri MRSA yang sulit disembuhkan dalam wawancara telepon
dengan Supreme Master Television.
Cindi Anderson – Istri dari dokter yang merawat
epidemi MRSA (P): Beberapa orang telah tertular, seperti
putri saya, ruam merah timbul di seluruh kakinya. Lalu yang lain
akan menyebar ke kepala dan beberapa tempat lain, kemudian akan
timbul borok, borok besar yang sangat sakit dan kulit menjadi
merah dan membengkak kira-kira enam inci. Beberapa borok begitu
dalam sehingga seperti lubang di kulit. Borok itu sangat sakit
dan orang merasa tersiksa dengan borok itu, dan walaupun borok
itu hilang, sekali Anda mendapatkannya Anda akan mengalaminya
lagi.
PEMBICARA: Dr. Anderson mencurigai penyebaran MRSA
mungkin berhubungan dengan peternakan babi di dalam dan di
sekitar wilayahnya. Peternakan seperti itu telah diidentifikasi
oleh banyak ahli kesehatan sebagai tempat berkembang biaknya
bakteri resisten antibiotik seperti MRSA, terkait dengan
penggunaan antibiotik secara teratur dan berlebihan sebagai
makanan tambahan untuk meningkatkan berat badan babi.
Sedihnya, Dr. Anderson yang menyediakan tempat di
rumahnya sendiri bagi pasien yang tidak diterima di rumah sakit
telah meninggal dunia sebelum ia melanjutkan penelitian mengenai
dampak dari peternakan babi. Bila masih hidup, ia tentu akan
membaca hasil penelitian yang dilakukan di Denmark, Belanda, dan
AS yang telah menemukan angka infeksi yang tinggi dari galur
MRSA baru pada babi dan manusia di sekitarnya seperti peternak
babi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
(CDC), MRSA membunuh lebih banyak orang dibanding AIDS setiap
tahunnya di Amerika Serikat.
Cindi Anderson (P): Telah ada begitu banyak
kasus. Saya tidak yakin salah satu dari enam puluh murid saya
tidak menderita MRSA atau mengetahui seseorang yang dikonfirmasi
tidak menderita MRSA.
PEMBICARA: Tragisnya, peternakan babi tidak hanya
menjadi sumber bakteri resisten antibiotik, tetapi juga virus
influenza yang baru, seperti flu babi yang saat ini dikenal
lazim. Kematian terbaru akibat flu di Hongkong dan Turki
menambah pada angka global resmi yang sekarang berjumlah 5.850
kematian.
Di AS, angka kematian melampaui 1.004, dan
Presiden Barack Obama telah menyatakan flu babi sebagai darurat
nasional untuk memfasilitasi perawatan pasien. Rumah sakit di
seluruh negara diizinkan merawat pasien di fasilitas alternatif
seperti sekolah dan perawatan rumah bila mereka kehabisan
ruangan akibat peningkatan pasien yang masuk.
Di seluruh dunia, flu babi dipercaya telah
menginfeksi puluhan hingga ratusan juta orang dan menyebar luas
terlalu cepat untuk dapat dicatat pada kebanyakan kasus.
Terima kasih, Ibu Anderson, karena telah berbagi
pengalaman di kotanya dan kami menyampaikan simpati kepada
keluarganya sebagai salah satu dari banyak orang yang kehilangan
akibat penyakit terkait peternakan. Semoga kita segera mencapai
suatu masa yang jauh dari risiko kesehatan masyarakat akibat
peternakan dan mengalihkan masyarakat kita ke pola makan nabati
yang bersifat holistik.
Referensi:
http://www.carrollcountycomet.com/news/2006-07-26/local_News/063.html
http://www.findagrave.com/cgi-bin/fg.cgi?page=gr&GRid=31810870 http://scienceblogs.com/notrocketscience/2009/01/mrsa_in_pigs_and_pig_farmers.php http://abcnews.go.com/Health/SwineFluNews/h1n1-swine-flu-emergency/story?id=8913231
http://www.khaleejtimes.com/displayarticle.asp?xfile=data/international/2009/October/international_October1628.xml§ion=international&col=
http://www.spa.gov.sa/English/details.php?id=712231
http://www.foxnews.com/politics/2009/10/24/obama-declares-hn-flu-national-emergency/
http://news.xinhuanet.com/english/2009-10/24/content_12316804.htm