Walaupun permukaan Mars
tampak tandus tanpa kehidupan, para ilmuwan meneliti dengan seksama
data geologis dan geokimia dari planet merah ini untuk mencari bukti bahwa ia
memiliki biosfer yang serupa dengan Bumi di masa lalu.
Dr. John Brandenburg, ahli
fisika plasma teoretis dari Amerika Serikat yakin bahwa ada peradaban manusia
yang
pernah hidup di Mars. Dialah salah satu penulis “Mars yang Mati, Bumi yang
Sekarat (Dead Mars, Dying Earth)”, buku yang menceritakan masa lalu Mars dan pelajaran sejarahnya yang
berperan pada masa depan planet kita.
Akhir-akhir ini kita telah amati banyak
bencana berat sehubungan dengan cuaca di seluruh dunia, dan cepat hilangnya
sejumlah spesies yang merupakan sinyal penting dari Ibu Pertiwi bahwa planet
ini mengalami ketegangan lingkungan luar biasa. Pesan kunci bukunya yaitu bila
kita tidak membuat perubahan seketika, tanda-tandanya secara pasti menunjukkan
rumah kita yang rapuh mengalami nasib serupa dengan planet merah itu.
Di antara bahasan dan komentar
yang sangat bagus pada bukunya, “Mars yang Mati, Bumi yang sekarat”, Michael
Shermer, penerbit majalah Skeptic dan pembawa acara “Pembicaraan Sains” di radio
NPR, berkomentar: “Penelitian lingkungan yang demikian besar perlu
menceritakan tentang kedua planet tersebut. Inilah kisah sains untuk
menyelamatkan jiwa planet. Mereka menanjak ke dalam hati dan pikiran Anda.
Bacalah ‘Mars yang Mati, Bumi yang Sekarat’ dan rumah Anda tidak akan pernah
tampak sama.”
Supreme Master TV: Maka apa yang mendorong Anda dan
Monica Rix Paxson menulis buku “Mars yang Mati, Bumi yang Sekarat”?
Bapak Dr. Brandenburg: Ya, kami sangat prihatin
tentang jalannya planet ini dan kami berharap untuk mengubahnya ke arah yang
lebih baik. Kami akan bantu membuat pemanasan global lebih diperhatikan. Kita
harus berhati-hati terhadap apa yang kita buang ke dalam atmosfer.
Supreme Master TV: Fakta apa yang menuntun Anda pada
kepastian bahwa ada air, sebuah lautan, lingkungan dan kehidupan yang mirip Bumi
di Mars pada masa lalu, sebelum penemuan NASA bahwa air bisa ada di Mars?
Bapak Dr. Brandenburg: Fakta paling nyata bahwa ada
lautan di Mars adalah fakta bahwa elevasi lebih rendah yang ditunjukkan warna
biru di Mars, ini jauh lebih rata. Anda akan melihat kawah yang berat, kemudian
kawasan sangat rata pada elevasi tertentu, dan ini menjadi nyata bagi kita bahwa
itu merupakan tempat lautan berada. Ada juga rasio isotopik yang telah mereka
ukur di atmosfer yang menandakan bahwa Mars kehilangan sebagian besar oksigen
dan hidrogen dalam bentuk air di masa lalu, dan perkiraan lain berdasarkan pada
batuan di Mars bahwa batu-batuan di Mars pasti mengandung cukup air untuk mengisi
sebuah lautan seperti di Bumi. Di sana Anda menemukan air,
air dalam bentuk cairan, Anda akan menemukan kehidupan.
Supreme Master TV: Peradaban yang telah lama hilang di Mars
ini dihipotesakan terletak di beberapa kawasan, termasuk daerah di planet ini
yang bernama “Cydonia” dan “Utopia”. Ini dikenal sebagai Hipotesa Cydonia.
Bapak Dr. Brandenburg: Ya, Hipotesa Cydonia
dirumuskan oleh kami berdasarkan pada foto dari (pesawat ruang angkasa) Viking
tentang seperti apa sisa peradaban yang mati, bekas arkeologis. Mereka ditemukan
tepat di pantai jalan masuk lautan, yang menjadi garis pantai lautan dan dekat
mulut saluran sungai. Jadi, ini tampak seperti tempat yang bagus untuk membangun
kota bila Anda rakyat yang primitif, seperti kita, di masa lalu. Kami juga
temukan lokasi lain, terutama di sini di Utopia, dimana ada struktur yang
serupa dan kami terbitkan semua ini. Kebanyakan orang berpikir bahwa ini
hipotesa yang menarik.
Dalam perjalanan itu, kami rumuskan gagasan bahwa ada
lautan di Mars sehingga kami mulai menerbitkan hanya tentang lautan. Kini,
lautan menjadi hipotesa yang sangat diterima di Mars. Bagian ini di bagian
selatan Mars, dataran tinggi memiliki banyak kawah. Namun di atas, di utara,
sangatlah rata, sangat sedikit kawah. Itu artinya dataran itu sangat muda
dibandingkan sisa Mars. Maka lautan berada di bagian termuda Mars, bukan di
bagian yang lama. Ini artinya lautan, bila ada, selama kebanyakan sejarah Mars
dan hanya hilang di zaman geologi akhir-akhir ini.
Dan dimana Mars memiliki
air, Mars pada dasarnya memiliki kondisi seperti Bumi. Lautan di Bumi menentukan
lingkungan kita sebagai tempat yang bagus bagi manusia untuk hidup. Fakta bahwa
lautan ada di bagian termuda Mars berarti lautan tetap ada selama kebanyakan
sejarah Mars. Ini artinya bukan hanya memiliki peluang bagi kehidupan di
Mars di lautan itu, tetapi bagi kehidupan yang berkembang, mungkin memiliki ikan
di Mars, dan bahkan ikan lumba-lumba. Maka, inilah sebuah pemikiran yang dalam.
Bukan hanya Mars memiliki kehidupan; tetapi bahkan sangat lama.
Supreme Master TV: Berapa lama, berdasarkan
penelitian Anda, Mars memiliki lingkungan seperti Bumi?
Bapak Dr. Brandenburg: Mungkin hingga sekitar
setengah miliar tahun lalu.
Itu kedengaran seperti lama sekali dalam istilah keduniaan
atau sedikitnya dalam istilah manusia. Namun, itulah kebanyakan usia geologi
Bumi. Bumi berusia empat setengah miliar tahun. Mars berusia serupa, dan sistem
tata surya terbentuk empat setengah miliar tahun lalu. Maka, ini berarti hampir
seluruh sejarah Mars, ia memiliki lautan, dan kondisi yang cocok bagi kehidupan
di Bumi.
Supreme Master TV: Dr. Brandenburg berteori bahwa atmosfer
yang bisa dihuni di Mars hilang setelah asteroid menghantam planet itu. Mars pada dasarnya beku dalam
sehari atau lebih, dan hampir semua kehidupan di Mars punah. Jadi, apa menurut Anda
sekarang ada kehidupan di Mars?
Bapak Dr. Brandenburg: Ya. Kita akan menemukan
organisme yang agak primitif yang bisa bertahan di bawah kondisi amat keras.
Bakteri primitif akan bertahan pada bencana ini, dan mampu bergantung pada
relung ekologis yang sempit di Mars. Musim semi yang panas di sini mengubur
puing-puing organik seperti batu bara, endapan zat organik tua yang
masih bisa mereka makan. Faktanya, bukti untuk ini adalah sejumlah besar metana ke luar
dari bagian permukaan Mars, dan ini mungkin dari sedimen lautan tua yang dicerna
oleh bakteri. Ini terjadi di Bumi dalam rawa-rawa.
Supreme Master TV: Jadi, Anda menulis tentang
pandangan Anda akan kehidupan asli yang cerdas di Mars. Bisakah Anda elaborasi
itu, dan jelaskan bagaimana dan mengapa temuan penelitian tentang Mars membuat
pernyataan yang mendalam tentang kesejahteraan Bumi kini dan mendatang?
Bapak Dr. Brandenburg: Ras manusia harus
berhati-hati tentang apa yang terjadi pada planet ini, bahwa kita harus merawat
dan memelihara planet ini daripada hanya bertindak kasar padanya. Kita harus
berhati-hati bagaimana kita mengubah keseimbangan kehidupan di planet ini
dengan membuang segala karbondioksida ini ke dalam atmosfer, dan banyak hal lain
yang kita lakukan.
Juga, ini membuat kita sadar bahwa kita bagian dari kosmos.
Kita tidak bisa menyangkal dan berharap ia akan membiarkan kita tenang. Kosmos
akan menjangkau, dan menyentuh Anda. Biasanya dunianya itu, Buminya bagi ras
manusia. Dunianya bukan lagi Bumi, dunianya itu kosmos yang kita tinggali. Kita
harus memahami kosmosnya. Kita harus keluar dan menjelajahinya, menemukan siapa
tetangga-tetangga kita, kenalilah mereka, dan seterusnya.
Omong-omong, Hipotesa
Cydonia pada dasarnya sebuah hipotesa bahwa kehidupan dan kecerdasan akan
ditemukan di manapun di seluruh alam semesta. Bila Anda pergi ke planet pertama
di alam semesta yang mirip Bumi, dan Anda bisa menjelajahinya dan Anda menemukan
air yang artinya hampir pasti ada kehidupan di sana, bukan hanya menemukan
kondisi bagi kehidupan tapi kondisi kehidupan jangka panjang dimana Anda bisa
berevolusi dan faktanya berkecerdasan, maka Anda harus bayangkan bahwa kosmos
itu penuh planet seperti Bumi dengan manusia di atasnya.
Supreme Master TV: Tahun 1976, pesawat ruang angkasa AS
Viking Orbiter I merekam gambar Mars. Satu gambar yang diambil mencengangkan
banyak ahli astronomi dan kosmologi, dan ilmuwan lain – kemiripan wajah manusia
di permukaan planet. Yang lebih mengherankan bahwa kemudian “wajah-wajah”
tambahan ditemukan di kawasan Mars lain.
Bapak Dr. Brandenburg: “Wajah” di Mars, karena
nampak mirip manusia, beberapa orang seketika berkata, “Ya itu tidak bisa
menjadi tanda kecerdasan. Itu pasti tipuan pencahayaan karena siapa pun di
planet lain tidak akan nampak seperti kita. Mereka akan nampak seperti sesuatu
yang lain.” Saya rasa alasan itu tidak masuk akal karena kita nampak seperti
diri kita adanya demi alasan-alasan masuk akal yang sempurna. Jadi, saya hanya
berpikir bahwa kita harus menyelidiki kemudian menerbitkan hasil penyelidikan
kita dan bayangan umum yang tertangkap. Maka, kami menerbitkan hipotesa ini, dan
dalam pandangan saya, bukti yang telah masuk, termasuk gambar-gambar baru,
cenderung mendukung hipotesanya.
Supreme Master TV: Bisakah Anda komentari penelitian
baru-baru ini tentang penemuan di Mars berdasarkan pada data baru NASA dan Badan
Ruang Angkasa Eropa?
Bapak Dr. Brandenburg: Mereka menemukan bahwa Mars
bukan hanya memiliki lautan, tetapi ada oksigen; sangat beroksidasi. Mereka akan
berkata, “ini sangat beroksidasi di sana,” artinya ada banyak oksigen. Itulah
alasan Mars berwarna merah. Bahkan memiliki air di sana, mereka pasti telah
memiliki atmosfer karbondioksida yang agak padat untuk menjebak banyak panas,
karbondioksida dan metana selain oksigen. Maka, kami menemukan banyak fakta yang
mendukung Sintesa Mars yang Baru, yang hanya pernyataan dasar tentang iklim Mars
yang seperti Bumi selama waktu yang panjang. Karena itu 90% Hipotesa Cydonia,
juga diperkuat.
Supreme Master TV: Menurut Anda, penemuan apa yang paling
besar dan penting dari penelitian Mars?
Bapak Dr. Brandenburg: Fakta bahwa kini kita tahu sangat
banyak tentang Mars, katakan sebagian besar tentang ras manusia, bahwa kita
adalah orang yang sangat ingin tahu untuk menemukan kebenaran. Saya kira hal
terpenting yang pada dasarnya kita temukan adalah “wajah” Mars karena itu
menjelaskan kepada kita seperti apa iklim Mars sepanjang sejarahnya, tepatnya di
sana, dalam satu kalimat cerdas. Dikatakan bahwa Mars itu hidup dan memiliki
iklim seperti Bumi selama sebagian besar sejarahnya.
Supreme Master TV: Apakah NASA mengambil gambar Cydonia lagi dalam misi
terbarunya?
Bapak Dr. Brandenburg: Ya, dan mereka tampak seperti gambar-gambar lama.
Objeknya cukup tererosi. Bila Anda melihat arkeologi apa pun sebelum dirapikan,
nampak sangat kasar karena tua dan tererosi. Alam cenderung mengambil apa pun
yang kita buat dan menjadikannya debu dan kerikil, serta hal yang sama telah
terjadi. Tetapi kita melihat fakta detail, detail anatomis, dan detail
struktural yang menunjukkan kepada saya bahwa itu buatan.
Juga ada “wajah-wajah”
lain di Utopia. Mereka mengambil salah satu gambar baru, dan nampak sangat
seperti “wajah” di Cydonia, dan itu adalah sebuah “wajah”. Saya kira akan
dibuktikan dalam empat atau lima tahun lagi bahwa pernah ada dan ada kehidupan
di Mars, dan kita akan mulai membicarakan tentang bakteri. Maka, mereka akan
terus membicarakan mungkin tentang fosil ikan yang mereka temukan.
Bapak Dr. Brandenburg: Dengan menyelidiki Mars, kita berada pada jalur yang
bertubrukan dengan kehidupan; kehidupan dan kematian di kosmos.
Cydonia tepat di garis pantai
dari apa yang pernah menjadi lautan. Yang juga menarik adalah ada semacam tempat
radioaktivitas di kawasan ini. Jadi, dua bencana besar terjadi di Mars, satu di
sini, kemudian tubrukan asteroid ini terjadi di sini, dan Cydonia tepat di
antaranya. Itu sangat membingungkan. Mengapa demikian banyak hal buruk terjadi
dalam satu area Mars yang kebetulan memiliki arkeologi di dalamnya? Dalam
Hipotesa Cydonia, peradaban Cydonia hipotetis tidak nampak sangat maju. Tidak
nampak seperti mereka memiliki tingkat teknologi apa pun melebihi Mesir saat
mereka membangun piramida.
Terjadinya tempat radioaktif di Mars dalam Mare
Acidalium, dekat Wajah Cydonia yang pada dasarnya di baratnya dan kemudian
lembah tubrukan Lyot di timur Cydonia artinya ada dua bencana besar di Mars
yang terjadi di kawasan geologik yang hampir sama, dan mereka pada dasarnya mengurung
Cydonia. Itu sangat membingungkan Seseorang mulai menguji berbagai skenario
fiksi ilmiah tentang apa yang pernah benar-benar terjadi di sana. Kami seperti
Sherlock Holmes, menyelidiki latar belakang beberapa kejadian, ingin tahu
mengapa anjingnya tidak menyalak.
Maka kami terus melihat pada misteri Mars dan hal yang
bagus hidup di zaman ini dimana kita akhirnya memperoleh jawaban seluruh misteri
ini yang kita biasa tanyakan. Mereka biasa mengira di sana ada banyak kanal di
Mars. Yah, tiada kanal apa pun tetapi ada saluran air. Ada segala hal di Mars
yang mereka sebenarnya membayangkan ada, tetapi tidaklah sama seperti yang
mereka bayangkan.
Supreme Master TV: Ahli astrofisika AS terkenal Dr. Carl Sagan mendukung
pencarian kehidupan di alam semesta, Salah satu kutipannya yang paling berkesan
adalah: “Kita adalah jalan untuk mengenal kosmosnya.” Maukah Anda berbagi dengan kami beberapa hasil interaksi Anda
dengan Dr. Carl Sagan?
Bapak Dr. Brandenburg: Dia sangat mendorong kami hanya dengan menjadi tertarik.
Saya menemukan dia adalah seorang ilmuwan istimewa dan seorang pemikir ilmiah
yang sangat jernih. Banyak dari Hipotesa Cydonia muncul dari
pertanyaan-pertanyaannya. Dia pada dasarnya, melalui pertanyaan-pertanyaan, dan
tukar-pikirannya bersama saya, dia memungkinkan saya merumuskan hipotesa dengan
cara yang lebih baik daripada yang saya sendiri miliki. Dukungannya itu vital,
agar NASA mengambil gambar baru (dari Cydonia) sebenarnya.
Supreme Master TV: Jadi, bagaimana Anda simpulkan, apa Bumi sekarat?
Bapak Dr. Brandenburg: Biodiversitas hilang. Salah satu tanda kesehatan sistem
ekologis yang terganggu. Adakah tempat untuk katak pohon? Adakah tempat untuk burung bersarang di
pepohonan? Berapa banyak macam pohon, dan sebagainya? Dan Bumi kehilangan itu.
Kita beralih dari pelangi warna-warni menuju satu warna saja, satu macam pohon,
tiada katak pohon, satu macam burung, dan seterusnya. Kita kehilangan berbagai
spesies yang selalu menjadi bagian Bumi. Kita kehilangan fakta bahwa Bumi
itu keluarga kehidupan, dan keluarga itu kehilangan anggota-anggotanya, dan kita
harus sangat peduli akan hal tersebut. Namun, saya tetap optimis, saya yakin ras
manusia bisa selesaikan masalah ini.
Supreme Master TV: Jadi apa arti hubungan antara Mars dan Bumi bagi Anda sebagai
ilmuwan, dan apa seharusnya artinya bagi warga Bumi semuanya?
Bapak Dr. Brandenburg: Kita harus berhati-hati dengan planet yang kita miliki,
tetapi kita harus belajar sebanyak mungkin dari kisah kehidupan, dan kematian di
Mars.
Supreme Master TV: Salah satu skenario yang tersejuk dalam buku Anda tertulis di
halaman 153. Disebutkan, “Dunia yang kita kenal seperti Titanic.”
Bapak Dr. Brandenburg: Ya.
Supreme Master TV: “Megah, indah, berkekuatan tinggi, dan tanpa upaya melalui
laut dingin gunung es. Tidak memiliki cukup perahu penyelamat, dan apa
yang ia miliki akan digunakan secara buruk. Itu alasan mengapa minat akan
Titanic dihidupkan lagi. Kiasan tepat bagi planet kita. Pada sebagian tingkat,
kita tahu kita ada dalam Titanic. Kita hanya tidak tahu kita telah dihantam.”
Bisakah Anda elaborasi itu?
Bapak Dr. Brandenburg: Ya, rekan penulis saya, Monica Paxson, perempuan yang
cemerlang, dan saya, akhirnya memikirkan tentang analogi yang sama itu secara
bersamaan, dan tampaknya seperti kiasan yang demikian bagus. Di atas Titanic,
ada berbagai macam penumpang, ada juga yang sangat miskin. Saat Titanic
tenggelam, perahu penyelamat pada dasarnya untuk orang kaya.
Bila Gurun Sahara
meluas hingga Sahel, dan bahkan sampai Basin Kongo, maka yang termiskin di dunia
yang akan menderita. Mereka harus pindah untuk menemukan tempat baru untuk
hidup. Merekalah yang akan kehabisan pangan karena mereka tidak memiliki cukup
air untuk memelihara panen.
Masyarakat kaya memiliki kekuasaan untuk mengatur
perubahan-perubahan pada iklim. Masyarakat yang miskin tidak bisa.
Sebuah contoh tragis adalah dampak gempa bumi besar di Haiti dibanding
di Chili, dan perbedaan ekonomi antara Chili dan Haiti cukup besar. Dan
kita bisa lihat bahwa walaupun gempa bumi jauh lebih kuat, rakyat Chili
telah bereaksi sebagai masyarakat yang jauh lebih terorganisir dan
fungsional. Tatanan seketika diperbaiki.
Jadi hanya dengan ekstrapolasi, bila perubahan iklim dunia meningkat dengan
beberapa derajat rata-rata, Sahara meluas, berbagai sungai mulai mengering,
bagian-bagian dunia yang akan paling terdampak olehnya akan berada dekat ekuator
dan dimana kehidupannya sudah sulit. Saya benar-benar pikirkan bahwa kita harus
lakukan apa pun untuk menghindari kejadian ini.
Supreme Master TV: Apa pandangan Anda tentang peran spiritualitas dalam
hubungannya dengan krisis saat ini di planet kita?
Bapak Dr. Brandenburg: Sebagai seorang Kristen, Perintah Pertama adalah untuk
mengasihi sesama, untuk mengasihi Tuhan dan sesama kita seperti diri sendiri.
Bila sesama kita akan menderita diungsikan besar-besar karena kita membakar banyak
bahan bakar fosil, maka nyatalah tugas religius kita untuk mengubah
perilaku kita, sehingga sesama kita tidak menderita pengungsian atau kesulitan
besar. Itu baru tugas pertama siapa pun yang ingin bertindak kasih kepada sesama
mereka, yang adalah Perintah Tuhan yang agung.
“Mars yang Mati, Bumi yang Sekarat” tersedia di
www.Amazon.com
Untuk detail lebih lanjut tentang Dr. Brandenburg, silakan
kunjungi StarDrive.org