Supreme Master TV: Halo, pemirsa budiman, dan selamat datang di Hidup Sehat di Supreme Master Television. Apakah Anda pernah merasa semakin tertekan selama masa liburan melihat berat badan dan hindari makan berlebihan karena banyak makanan tinggi kalori yang menggoda dan minuman-minuman yang tersedia pada saat-saat di tahun ini. Apakah Anda juga mencoba mencari pilihan pola makan yang adalah sehat, rendah kalori dan masih terasa enak dan memuaskan? Pada acara hari ini kita akan membahas pilihan yang sehat dari makanan bebas daging terhadap yang tradisional yang dapat membantu Anda tetap bersemangat dan berada pada berat yang optimal selama musim ini dan sepanjang tahun. Berbicara melalui pesan video di konferensi perubahan iklim yang diadakan di Veracruz, Meksiko pada bulan Juni 2009, Maha Guru Ching Hai berbicara bagaimana daging dapat merusak kesehatan.
“Risiko kesehatan dari makan daging semakin terbukti akhir-akhir ini. Sebagai suatu yang disebut makanan, daging dipastikan adalah salah satu makanan yang paling tidak sehat, beracun, tidak higienis yang pernah dicerna oleh manusia. Kita seharusnya tidak makan daging sama sekali jika kita mencintai dan menghargai kesehatan dan hidup kita. Kita akan hidup lebih lama tanpa daging, lebih sehat, lebih bijak tanpa daging. Daging secara ilmiah telah menunjukkan menyebabkan segala jenis kanker, juga penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke dan obesitas. Daftar isinya bertambah terus dan terus menerus”.
Mari kita mulai dengan meneliti wabah obesitas dan penyakit-penyakit terkaitnya, yang sekarang dialami jutaan orang di seluruh dunia, bersama beberapa cara untuk mengatasinya melalui pola makan nabati.
Pada penelitian tahun 2009, “Konsumsi Daging adalah Terkait dengan Obesitas dan Obesitas Sentral di Antara Orang Dewasa AS,” Drs. Youfa Wang dan May A.Beydoun dari Universitas Johns Hopkins di Maryland, AS menemukan bahwa pola makan dasar daging dapat secara signifikan meningkatkan risiko menjadi gemuk. Obesitas diartikan memiliki indeks massa tubuh atau BMI 30 atau lebih, dengan BMI menjadi suatu ukuran untuk lemak tubuh manusia berdasarkan berat dan tinggi badan seseorang. Para peneliti menggunakan data survei representatif dari jumlah populasi AS untuk meneliti hubungan antara konsumsi daging dan massa tubuh, ukuran pinggang dan obesitas sentral (tumpukan-tumpukan lemak sekitar perut) Mereka menemukan bahwa partisipan yang makan daging lebih banyak sekitar 33% cenderung menderita obesitas sentral.
Nyatanya, semakin banyak asupan produk-produk “daging semua” dan “daging lainnya” adalah terkait dengan keseluruhan nilai BMI yang lebih tinggi dan ukuran pinggang, sedangkan makanan vegan seperti buah-buahan dan sayuran memiliki efek yang terbalik dalam mengurangi BMI. Selain perubahan fisik yang nyata dari kegemukan, kondisi lain yang terkait daging ini juga meningkatkan risiko seseorang memiliki banyak penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung koroner, stroke, diabetes tipe 2, kanker rahim, kanker payudara dan kanker usus, penyakit hati, kandung empedu, gangguan tidur, gangguan pernafasan, dan osteoarthritis (degenerasi tulang rawan dan tulang yang mendasarinya diantara sendi), semuanya itu sedang meningkat di Amerika Serikat dan negara² lain.
Para peneliti di John Hopkins mengatakan, “Analisa kami berdasarkan data nasional terbaru yang representatif menunjukan konsistensi, keterkaitan yang erat antara konsumsi daging dan ukuran obesitas diantara orang dewasa AS. Ini mungkin karena pola makan yang promosikan konsumsi daging yang tinggi, seperti diet Atkins, mungkin mengarah ke BMI, lingkar pinggang dan obesitas yang lebih tinggi.
Drs.Wang dan Beydoun juga mencatat bahwa penelitian lain mendukung hasil mereka dan menegaskan dampak negatf dari konsumsi daging pada kesehatan manusia, kontrol berat badan dan lingkungan, menyimpulkan bahwa pola makan dasar daging seharusnya dihindari demi kesehatan kita dan kesejahteraan planet ini.
Meskipun penelitian oleh Drs.Wang dan Beydoun secara spesifik mengenai obesitas orang dewasa, pada dekade akhir-akhir ini masalah obesitas anak-anak baik di negara maju maupun berkembang menjadi lebih serius. Seperti laporan dari situs web Departemen Kesehatan dan Pelayanan Manusia AS mengatakan, “Kelebihan berat badan dan obesitas pada anak-anak menjadi masalah kesehatan masyarakat di Amerika. Jumlah remaja-remaja yang kelebihan berat badan 3 kali lipat sejak tahun 1980 dan prevalensi antara anak-anak lebih muda telah lebih dari dua kali lipat”
Laporan yang sama juga menyatakan efek kesehatan merugikan dari obesitas menyebabkan kebutuhan untuk perawatan medis meningkat secara drastis: “Biaya rumah sakit sendiri terkait dengan obesitas anak-anak diperkirakan USD 127 juta selama tahun 1997-1999 (dalam nilai konstan dollar AS tahun 2011), naik dari 35 juta dollar selama tahun 1979-1981.” Faktor penting yang menyebabkan tren ini bertahan lama adalah pandangan yang keliru, terutama pada negara-negara Barat, bahwa protein hewani dibutuhkan untuk pertumbuhan yang memadai dan perkembangan anak-anak. Namun, sesuai pernyataan di situs web Masyarakat untuk Perlakuan Etis terhadap Satwa (PETA), “Banyak orang tua berpengetahuan tidak tahu bahwa daging dapat mengandung racun yang berbahaya dan memberikan daging ke anak-anak mereka menambah kemungkinan anak-anak mereka menjadi gemuk dan berkembangnya penyakit yang mengancam hidup. Dukungan untuk pandangan PETA berasal dari penelitian berjudul “Prevalensi antara Obesitas pada Anak² Usia Sekolah di Karachi” yang dilakukan di Pakistan. Studi itu menyelidiki penampangan dari 284 pelajar dari kelas enam sampai delapan dari empat sekolah yang berbeda di Karachi. Sebuah kuesioner diberikan, tinggi dan berat badan diukur, dan kriteria yang dimodifikasi untuk populasi Asia digunakan untuk menghitung nilai BMI anak-anak. Dari semua peserta, 52% ditemukan di bawah berat normal, 34% beratnya normal untuk umur mereka, 6% gemuk dan 8% kelebihan berat badan. dari semua anak-anak yang gemuk, 70% termasuk pada status sosio ekonomi(SES) yang lebih tinggi, sementara yang di bawah berat normal, 63.3% berada di SES yang lebih rendah. Diantara anak-anak yang gemuk, 65% makan daging tiap hari, dibandingkan dengan 33% dari anak-anak normal. Para peneliti menyimpulkan bahwa faktor sosial ekonomi sangat penting dalam menentukan nilai BMI pada anak-anak karena obesitas dan kelebihan berat meningkat seiring dengan naiknya SES. Mereka menyarankan bahwa grup SES tinggi seharusnya menjadi fokus untuk usaha pengurangan berat dengan asupan daging menjadi faktor kunci yang diperhatikan. Satu individu yang melakukan tindakan pada masalah ini di AS adalah Terry Mason,MD mantan komisaris Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago di Chicago, Illinois dan sekarang Kepala Sistem Petugas Medis di Cook County Health and Hospitals System. Pada tahun 2006 ia luncurkan Program Restart, sekarang menjadi acara tahunan yang mengajak penduduk Chicago untuk melakukan pola makan bebas daging selama bulan Januari. Dr. Mason menyatakan harapannya bahwa Program itu dapat membantu orang-orang nikmati hidup lebih sehat, lebih bahagia, dengan penurunan berat badan sebagai manfaat tambahan.
Mason: Satu dari konsekuensi yang tidak dimaksudkan dari menjalankan cara makan berbasis tumbuhan, yang adalah bukan mengapa saya katakan pada orang-orang untuk lakukan, adalah Anda akan turun berat badan, dan itu adalah hal yang alami. Saya tidak mengatakan untuk melakukan ini sebagai strategi turun berat badan. Anda lakukan ini karena jantung Anda akan berterima kasih. Ginjal akan berterima kasih. Pankreas Anda akan berterima kasih. Usus besar berterima kasih. Semua organ tersebut yang adalah penting bagi kita akan berterima kasih untuk membuat tugas mereka lebih mudah.
Supreme Master TV: Motivasi Dr. Mason adalah sebagian berdasarkan kepeduliannya terhadap anak-anak usia sekolah di kotanya, yang seperti siswa dalam studi di Karachi, Pakistan yang sebelumnya kita bahas, juga menderita obesitas dan kelebihan berat badan, tapi dalam skala yang lebih besar.
Mason: Kita kelebihan berat badan! Dua puluh lima persen dari anak-anak kita di kota Chicago memulai sekolah dengan kelebihan berat. Kita harus makan; saya tidak anti apa pun. Ini adalah pesan dukungan pada orang-orang untuk makan. Ada sebuah artikel bagus yang dimuat di majalah New York Times. Nama sang pengarang saya lupa saat ini, tapi pada dasarnya ia berkata, dan saya pikir adalah sempurna, “Jika Anda tak bisa lafalkan itu, Anda sebaiknya tidak makan itu.”
Jika Anda membaca label, dan Anda tak bisa ucapkan apa yang ada di sana, mungkin Anda sebaiknya tidak makan. Dan (itulah) cara mudah untuk melakukan ini, daripada membuat banyak pernyataan tentang makanan olahan dan hal-hal yang sejenisnya.
Supreme Master TV: Nasehat dari Dr. Mason ini dapat dengan mudah diterapkan untuk memilih makanan vegan dan alami untuk liburan dan juga sepanjang tahun. Penganjur makanan dasar nabati tidak diproses lainnya yang membuat perbedaan dalam gerakan menuju dunia yang lebih sehat adalah ahli gizi terkenal dan penulis Joel Fuhrman, MD dari Amerika Serikat. Anggota dari Dewan Direktur untuk Asosiasi Kesehatan Nasional Amerika Serikat dan Panel Penasehat untuk Komite Dokter² untuk Pengobatan Bertanggung Jawab, Dr. Fuhrman bekerja tanpa lelah untuk memajukan makanan nabati sebagai cara mencegah penyakit dan mencapai berat optimal dan sehat.
Pada wawancara tahun 2009 dengan Supreme Master Television, Dr. Fuhrman berkata adanya hubungan antara makanan yang diproses dan penyakit berikut ini:
Furhman: Sekarang ini perusahaan makanan cepat saji dan makanan olahan menyebar di seluruh penjuru dunia dan orang-orang menjadi kelebihan berat, lebih gemuk, memiliki lebih serangan jantung, lebih banyak diabetes, lbhh banyak struk dan bahkan kanker. Berita baiknya adalah Ilmuwan gizi telah menemukan cara dimana kita dapat membuat orang tidak memiliki serangan jantung, kita dapat menang perang melawan kanker, Kita dapat hentikan orang-orang kena struk dan seiring mereka menjadi lebih tua mereka tidak harus menjadi gila pada usia senja.
Rahasia yang dapat kita harus pelajari untuk melindungi kita sendiri adalah nutrisi-nutrisi. Ada dua tipe nutrisi. Ada macronutrient, dan macronutrient yang mengandung kalori dan itu disebut lemak, karbohidrat dan protein. Dan jika Anda makan terlalu banyak makronutrient, terlalu banyak lemak, terlalu banyak karbohidrat, dan terlalu banyak protein, kita dapat jadi kelebihan berat dan rentan penuaan, dan rentan serangan jantung dan struk. Makanan juga mengandung mikronutrient dan mikronutrient tidak mengandung kalori. Ada hal-hal seperti vitamin dan mineral dan fitokimia.
Supreme Master TV: Jadi makanan alternarif mana yang tanpa proses, bernutrisi tinggi yang disaran Dr. Fuhrman untuk kita pakai menurunkan berat badan, menghindari penyakit dan menjaga kesehatan optimal?
Furhman: Yang pertama adalah kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang navy, lentil, dan split pea. Kacang-kacangan mengandung sesuatu yang disebut “pati tahan cerna” Dan “pati tahan cerna” tidak meningkatkan glukosa, Menyebabkan penurunan berat badan. Terurai oleh bakteri di dalam usus besar. Bakteri di dalam usus besar mengubah pati tahan cerna menjadi asam lemak rantai pendek dan asam-asam lemak itu melindungi kita melawan kanker usus besar.
Supreme Master TV: Beralih ke alternatif vegan organik bernutrisi kuat dan ramah lingkungan dapat membantu mengurangi lingkar pinggang sesorang, menjaga kesehatan keluarga dan berkontribusi terhadap planet yang lebih hijau. Terima kasih pemirsa bersemarak, telah menyaksikan edisi Hidup Sehat minggu ini di Supreme Master Television. Semoga semuanya menikmati musim liburan yang aman dan sehat.