Sebuah penelitian dari
Lembaga Karolinska
di Swedia, yang diterbitkan
di Jurnal Analytical
Toxicology telah mengungkap teknik baru
untuk menguji adanya
obat-obatan terlarang.
Daripada menganalisa
darah atau air seni, yang
kurang praktis dan butuh
waktu lebih lama,
metoda baru itu menguji
hembusan nafas.
Dalam kajian itu, para
peneliti meneliti sampel
dari 12 pasien yang telah
menerima perawatan darurat
karena diketahui menelan
amphetamine.
Setelah para pasien itu
bernafas ke dalam topeng
yang khusus dipakaikan,
hasilnya dianalisa memakai metode seperti
kromatografi cairan
dan spektrometri massa
tandem dan ditemukan
berhasil mendeteksi
amphetamine pada
orang-orang yang diuji tersebut.
Ketua peneliti
Profesor Olof Beck berkata,
“Hasilnya meyakinkan
dan sangat menjanjikan.
Kajian itu adalah yang pertama
melaporkan kemungkinan
mengukur obat terlarang
pada hembusan nafas,
dan merupakan penemuan
yang unik dan tak terduga.”
Semoga kemajuan seperti ini
terus berkembang
dalam membantu
dilenyapkannya zat-zat
berbahaya ini
demi keseimbangan dan
kebahagiaan semua.
http://www.sciencedaily.com/releases/2010/05/100519081438.htm http://news.xinhuanet.com/english2010/health/2010-05/20/c_13304457_2.htm http://www.chromatographytoday.com/news/hplc-uhplc-lc-ms/31/breaking_news/liquid_chromatography_can_test_breath_for_drugs/10068/