Kematian akibat flu babi kedua di Amerika Serikat - 7 Mei 2009  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak

Setelah seorang balita yang mengunjungi Meksiko baru-baru ini meninggal dunia, Departemen Kesehatan Negara Bagian Texas mengumumkan bahwa penduduk AS berusia 30-an juga telah meninggal akibat flu babi.

 

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit AS, jumlah kasus yang dikonfirmasikan di AS sampai hari Rabu telah naik menjadi 642 di 41 negara bagian. Total kasus flu babi di seluruh dunia telah meningkat hingga mendekati 1.660.

 

Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Anak Philadelphia, Pennsylvania, AS, menjelaskan bahwa flu babi mematikan bagi beberapa, namun tidak bagi yang lain, karena kemampuan virus itu melumpuhkan sistem kekebalan orang yang tadinya sehat, yang kemudian mendorong terjadinya infeksi bakteri yang menyebabkan flu menjadi lebih mematikan.

 

John Wherry, PhD, Wakil Editor Jurnal Biologi yang menerbitkan penelitian itu, menyatakan, “Walaupun telah banyak kemajuan bidang kedokteran sejak wabah flu yang menghancurkan pada tahun 1918 dan 1919, infeksi virus influenza tetap merupakan ancaman yang sangat serius, dan  berjangkitnya flu babi saat ini adalah pengingat suram akan fakta ini.”

 

Dr. Georange Rutherford, M.D., Profesor dan Kepala Divisi Pengobatan Pencegahan dan Kesehatan Publik di Universitas California-San Francisco, AS, dan Direktur Institut Kesehatan Publik, menjelaskan mengapa orang lebih rentan terhadap virus influenza yang lebih baru.

 

Dr. Georange Rutherford, M.D., Profesor dan Kepala Divisi Pengobatan Pencegahan dan Kesehatan Publik di Universitas California-San Francisco, AS (L): Masalah dengan influenza adalah bahwa ia memiliki delapan fragmen gen, dan mereka dapat berubah ketika ia berpindah melalui spesies. Maka, saat Anda mengambil jenis-jenis baru atau mengubah potongan-potongan dari fragmen gen ini, terdapat potensi bagi influenza untuk mengubah protein permukaannya dan tidak dikenali oleh sistem kekebalan manusia. Ia menjadi sesuatu yang baru dan tak dikenal.

 

SUARA: Dr. Rutherford juga berbicara tentang peningkatan kesadaran publik dan tren ke arah makanan nabati demi kesehatan yang optimal.

 

Supreme Master TV: Dengan adanya fakta bahwa tidak cukupnya lahan untuk memelihara hewan-hewandengan cara yang sehat, apakah menurut Anda, menjadi kewajiban pejabat pelayanan kesehatan untuk menyarankan agar pemerintah mendorong lebih banyak makanan berbasis tumbuhan demi memastikan nutrisi yang cukup dan pada saat bersamaan populasi hewan yang sehat?

 

Dr. Georange Rutherford, M.D. (L): Ya, itu adalah pertanyaan yang sangat mendasar.

 

Dr. Georange Rutherford, M.D. (L): Saya kira kesehatan publik punya suara terbesar untuk ditambahkan ke diskusi. Dari tahun ke tahun Anda akan melihat lebih banyak protein berasal dari sayuran, dan di dalam diet orang-orang dari dunia maju, dengan jumlah kalori yang lebih besar, bukan hanya protein, yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

 

Simpati tulus kami kepada mereka semua yang telah kehilangan orang-orang tercinta seraya kami terus mendoakan agar semua orang selamat dari virus mematikan yang tak terduga ini. Kami berterima kasih kepada Dr. Rutherford, para peneliti di Rumah Sakit Anak-Anak Philadelphia,  dan semua ilmuwan atas usaha terus menerus mereka untuk melindungi jiwa manusia, dan kami menantikan utuk melangkah bersama-sama menuju solusi yang menjamin kesejahteraan publik, seperti diet vegan yang mendukung kehidupan.