Industri babi AS menyokong infeksi flu babi dalam peternakan - 17 Okt 2009  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Pemeriksaan pada kawanan babi di Kanada, Argentina, Australia, dan Irlandia, semua dilaporkan terjangkit flu babi. Para ahli industri babi AS yakin bahwa ini hanya soal waktu saja sebelum peternakan babi di AS diinfeksi oleh virus. Dalam kasus yang telah ada, diyakini bahwa virus itu berpindah dari seseorang yang terinfeksi ke seekor babi, lalu menyebar ke seluruh kawanan babi.

Salah satu ketakutan terbesar dari para ahli epidemiologi dan virulogi adalah sekali seekor babi dalam pabrik peternakan menderita flu itu, kondisi dalam ruangan yang terlalu sesak dan kotoran yang sangat beracun akan menyebabkan flu tersebut menyebar dengan cepat dan mungkin bermutasi ke dalam bentuk yang lebih ganas yang dapat ditularkan kembali ke manusia.

Robert Martin yang memimpin penelitian tahun 2008 pada Komisi Pew untuk Produksi Hewan Industri Peternakan di AS mengindikasikan bahwa babi sangat mudah mengalami mutasi lebih jauh, ia menyatakan, “Yang menjadi keprihatinan adalah ada banyak hewan di sana sehingga virus dapat melewati beberapa generasi mutasi dalam periode waktu yang sangat cepat.” Bentuk terkini dari virus terus menimbulkan malapetaka dengan merenggut nyawa manusia di seluruh dunia, dengan jumlah yang bertambah 44 dalam satu hari.

Total kematian global menjadi 4.747. Kematian di seluruh Inggris mencapai 100, seiring dengan kasus di Skotlandia naik 80 persen hanya dalam satu minggu. Jumlah kematian di India melewati 400, sementara negara-negara lain dengan kematian terbaru antara lain Prancis, Beligia, Iran, Meksiko, Kanada, Kepulauan Bahama, Kolombia, Venezuela, Formosa (Taiwan), dan Thailand. Kasus naik melebihi 10.100 di Au Lac (Vietnam).

Dua studi baru di AS menunjukkan bahwa flu babi dapat membawa kerusakan luar biasa pada paru-paru seperti gumpalan darah sehingga menyerukan perhatian yang lebih tajam terhadap tanda-tanda yang berpotensi mematikan ini dalam kasus-kasus berat.

Flu babi telah disebut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pandemik yang menyebar paling cepat di antara manusia dalam sejarah, dengan kasus yang terlalu banyak sehingga badan itu telah berhenti menghitungnya.

Kami berdoa demi kepulihan mereka yang terkena dan demi penghiburan kepada mereka yang telah kehilangan orang tercintanya. Penghargaan kami, Bpk. Martin dan Komisi Pew atas peringatan akan potensi bahaya dari kondisi peternakan babi yang kotor dan tidak manusiawi dalam memproduksi virus yang lebih mematikan ini. Semoga kita mengakhiri kemungkinan yang menakutkan itu melalui adopsi makanan nabati yang menguatkan hidup.

Referensi
http://news.nationalgeographic.com/news/20I09/10/091014-swine-flu-pork-safe-pigs.html
http://www.thaindian.com/newsportal/health1/indias-swine-flu-toll-crosses-400_100261301.html http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5gSO04Qm3p6-9NjMO4k3Pu-k_vsRw http://www.latimes.com/news/la-me-swine-flu-m,0,5493315.story
http://www.reuters.com/article/healthNews/idUSTRE59E5D220091015 http://www.spa.gov.sa/English/details.php?id=709433 http://news.xinhuanet.com/english/2009-10/15/content_12237353.htm http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/wales/8308225.stm http://www.themedguru.com/20091015/newsfeature/swine-flu-may-cause-blood-clotting-lungs-study-86129715.html http://news.xinhuanet.com/english/2009-10/15/content_12238290.htm