Makanan nabati dapat mencegah flu dengan menjaga kesehatan paru-paru - 2 Nov 2009  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Walaupun banyak kasus flu babi relatif ringan, tetapi bagi sebagian orang, penyakitnya parah dan mematikan. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang meninggal karena flu ini secara khas akan mengalami komplikasi pernapasan dan kesulitan menyerap oksigen.

Menurut ilmuwan di Alabama, AS, virus flu merusak paru-paru melalui komponen protein M2 mereka yang mencegah cairan dihilangkan dari paru-paru, sehingga menciptakan kondisi untuk pneumonia.

Namun, saat para peneliti menyuntikkan protein M2 ke dalam sel paru-paru manusia bersama zat yang dikenal dapat menghilangkan oksidan, protein M2 tidak lagi merusak paru-paru.

Rekan penulis penelitian Sadis Matalon berkata, “Perjangkitan influenza H1N1 baru-baru ini, dan penyebaran penyakit ini yang cepat ke seluruh dunia seharusnya dapat membuat kita memahami dengan lebih baik bagaimana virus ini merusak paru-paru dan menemukan perawatan baru. Selain itu, penelitian kami menunjukkan bahwa antioksidan terbukti bermanfaat dalam perawatan flu.” Antioksidan ditemukan dalam makanan nabati dan dikenal membantu melawan penyakit.

Para peneliti di Universitas Tufts di Boston, Massachusetts, AS menyatakan bahwa kacang merah, kacang pinto, dan kacang hitam adalah beberapa makanan yang paling kaya antioksidan, diikuti oleh banyak sayuran seperti ketela rambat, bayam, dan terung. Temuan baru ini dapat memberi harapan bagi warga AS di tengah kekurangan vaksin di negara itu.

Dalam temuan tambahan, peneliti AS menemukan kasus pertama versi flu babi yang tahan Tamiflu yang menular dari orang ke orang, yang bisa membuat pengobatan anti-virusnya kurang berguna, sedangkan penelitian lain menemukan bahwa sebagian anak terus menyebarkan virus selama dua minggu penuh setelah munculnya gejala yang pertama.

Kematian flu babi terus bertambah di seluruh dunia dan korban kematian global yang dipastikan meningkat hingga lebih dari 6.051. Negara dengan jumlah kematian yang tertinggi adalah Brasil dengan 1368 kematian, diikuti oleh Amerika Serikat dengan 1.004, dan Argentina dengan 585 jiwa yang melayang karena flu babi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS baru-baru ini melaporkan bahwa sejak pandemi mulai, 114 anak meninggal dengan 19 di antaranya terjadi minggu lalu.

Dari China hingga Prancis, program vaksin flu babi telah dimulai di banyak negara di seluruh dunia, tetapi infeksi tetap jauh lebih menyebar daripada yang bisa dihitung secara resmi.

Kami berduka atas bertambahnya jumlah keluarga dan negara yang dalam kesedihan dan ketakutan akan pandemi yang tragis ini. Kami menghargai para peneliti atas penemuan mereka terhadap proteksi yang potensial dari antioksidan, dan berdoa agar semakin banyak orang yang beralih ke pola makan nabati yang sehat demi proteksi, juga menghilangkan fasilitas pembiakan virus, yaitu peternakan.

Referensi
http://www.webmd.com/diet/features/antioxidant-superstars-vegetables-and-beans http://www.sciencedaily.com/releases/2009/10/091029125538.htm
http://www.ajc.com/health/content/shared-auto/healthnews/flu-/632578.html
http://www.latimes.com/features/health/la-sci-swine-flu31-2009oct31,0,7651765.story http://www.dw-world.de/popups/popup_printcontent/0,,4842380,00.html
http://en.newspeg.com/German-swine-flu-death-toll-jumps-49344728.html