Pada Hari Rabu, 11 Mei 2011 sebuah kabar menyatakan bahwa babi di wilayah Bago telah terinfeksi oleh Sindrom Reproduksi dan Pernafasan Babi yang mematikan (PRRS) yang disebut juga penyakit telinga biru.
Daerah Bago adalah yang terakhir di antara banyak daerah yang telah terinfeksi oleh pandemi yang dimulai pada Februari tahun ini, dengan korban lebih dari 1.000 ekor babi dan sejauh ini penyakit tersebut tidak dapat diobati.
Dalam upaya untuk mencegah meluasnya wabah, pemerintah melarang semua pengiriman babi yang berasal dari Bago. Meskipun pemerintah menyatakan bahwa penyakit ini belum menyebar ke hewan lain atau manusia, Organisasi Kesehatan Dunia untuk Kesehatan Hewan (WHO) telah mengeluarkan peringatan darurat untuk 9,3 juta babi di negara ini.
Kami menghargai perhatian dari para pejabat Organisasi Kesehatan Dunia dan Negara Burma atas usaha menjaga kesehatan masyarakat.
Kami berdoa agar umat manusia segera beralih dari mengkonsumsi hewan, menjadi menghargai hewan babi yang sensitif dan semua sahabat-penghuni bumi lainnya dengan cara yang penuh hormat serta kasih sayang.
http://news.xinhuanet.com/english2010/health/2011-05/11/c_13870059.htm,
http://www.bnionline.net/news/mizzima/10579-prrs-disease-reported-in-pig-farms-in-naypyitaw.html,