Gambar-gambar dalam acara berikut ini sangatlah sensitif dan mungkin mengganggu bagi pemirsa sebagaimana juga bagi kami. Namun, kami harus menunjukkan kebenaran tentang kekejaman terhadap hewan dan berharap Anda bersedia membantu menghentikannya.Supreme Master TV: Minggu ini kita memeriksa peran yang dimainkan satwa sesama penghuni kita selama peristiwa suci kelahiran Yesus Kristus dan melihat bagaimana makhluk-makhluk ini diperlakukan lebih dari 2.000 tahun kemudian selama Natal, sebuah perayaan berkah atas kedatangan Yesus ke dunia kita.
2011 Tahun lalu...
Kisah suci dimulai ketika Malaikat Gabriel dikirim oleh Tuhan ke Nazareth untuk membawa sebuah pesan pada Bunda Maria tentang Yesus Kristus. Menurut Lukas1 :32-33, Malaikat Gabriel berkata: “Dia akan menjadi agung, dan akan disebut Anak Allah yang Mahatinggi. Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya tahta Daud, bapa leluhurNya, dan Ia akan menjadi Raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan kerajaanNya tak akan berkesudahan.” Pada saat Caesar Augustus, kaisar bangsa Romawi pertama, mengeluarkan perintah bahwa sebuah sensus harus dilakukan pada semua orang dalam Kerajaan Romawi dan semua orang kembali ke kampung mereka untuk didaftar. Jadi Josep berpergian dengan Maria dari Nazareth ke Bethlehem. Perjalanan yang sangat panjang tersebut menjadi sangat menantang dan melelahkan bagi seorang ibu yang hamil. Maria mengendarai seekor keledai yang dengan senang memberi pelayanannya bagi Tuhan dan Kristus yang akan lahir.
Setibanya di Bethlehem, tidak ada kamar di penginapan karena sensus itu, jadi Josep membawa Maria dan mencari perlindungan di tempat sederhana dari sapi dan keledai, suatu gudang penuh dengan jerami. Para sapi dengan gembira menyambut Maria dan Josep dengan kebaikan dan keramahan tanpa syarat. Setelah kelahiran bayi Yesus, semua rekan satwa bersuka cita. Para satwa dengan penuh kasih memberi jerami mereka bagi pasangan itu untuk berbaring dan palungan mereka sebagai tempat tidur bayi bagi bayi Yesus. Di malam hari seekor anjing tetap berjaga sementara para merpati,pertanda kedamaian, mendengkur lembut, irama yang indah bagi bayi Yesus untuk membantunya tidur nyenyak. Satwa-satwa juga menghangatkan bayi lembut itu dengan nafas mereka. Dan jadi itulah Sang Penebus datang ke Bumi melalui Berkah Tuhan dan dengan perlindungan penuh kasih dari para malaikat satwa ini.
2011 Tahun kemudian...
Setiap tahun selama perayaan Natal, jutaan dari satwa peternakan di bunuh dan lalu berfungsi sebagai bagian dari sajian liburan. Nyatanya di AS saja, diperkirakan bahwa 20 juta kalkun dibunuh setiap tahun untuk Natal. Kalkun sama seperi merpati dalam cerita kelahiran Yesus, adalah anggota dari spesies unggas dan sangat cerdas dan satwa yang peduli. Professor Ian Duncan, seorang ahli unggas setempat di Universitas Guelph di Ontario, Kanada telah menyatakan bahwa, “Kalkun mempunyai kecerdasan yang jelas seperti yang diungkapkan oleh indeks perilaku karena hubungan sosial mereka yang kompleks, dan metode komunikasi berbeda mereka yang banyak dengan satu sama lainnya, baik visual maupun vokal.”
Dijejal dalam kegelapan, ribuan kandang tanpa jendela, kalkun begitu juga ayam mengalami penderitaan yang parah karena kondisi hidup mereka yang kacau. Burung-burung yang tereksploitasi itu menghabiskan kebanyakan waktu mereka terendam di kotoran dan kencing mereka yang menyebabkan luka bakar pada tubuh mereka. Infeksi parasit dan bakteri dibiarkan tak diobati. Dalam lingkungan yang benar-benar kotor, flu burung banyak terjadi. Para burung diberi makan dengan pola makan tidak alami penuh dengan antibiotik untuk supaya menggemukan mereka dengan cepat untuk musim liburan. Banyak dari kalkun menjadi lumpuh karena mereka bertambah berat 10 kali lebih cepat dari keadaan normal mereka, dengan berat yang banyak ini mengakibatkan kerusakan organ dalam.
Juliet Gellatley, Pendiri Suara Vegetarian Internasional untuk Hewan, Inggris: Anda masuk ke dalam satu dari peternakan-peternakan kalkun dan kita punya ber-jam-jam rekaman hal ini, dimana Anda secara harafiah merasa amat sulit untuk bahkan bergerak diantara hewan-hewan tersebut karena mereka sangat berdesakan. Jadi Anda punya hewan-hewan besar yang terlalu cepat tumbuh yang telah diternak secara selektif untuk menjadi terlalu besar untuk umur mereka. Mereka hampir tak bisa berjalan karena ukuran mereka yang amat besar, dan mereka bergeser dari Anda ketika Anda berusaha berjalan melewati mereka, dan hanya melihat hewan-hewan yang baru mati terbaring di lantai, dibiarkan begitu saja, bahkan ada yang lebih parah, hewan terluka yang ditinggalkan tanpa diobati, dan kondisi umum dimana mereka berada. Dan ironisnya adalah bahwa orang akan membunuh kalkun-kalkun ini untuk merayakan kehidupan Yesus Kristus, itu adalah Natal. Saya merasa itu ironis yang mengerikan bahwa orang merayakan yang seharusnya mewakili kebaikan, belas kasih, pengampunan, amal, dan semua ciri-ciri mulia dari makhluk hidup dengan sesuatu yang sangat menjijikan.
Supreme Master TV: Dan bagaimana dengan sapi-sapi yang memberikan tempat mereka untuk melindungi Maria dan Josep pada saat mereka membutuhkan? Produksi daging sapi dan produk susu adalah diluar kemanusiaan.
George Eisman , Ahli Pola Makan Vegan terkemuka, AS: Orang tidak menyadari kekejaman dalam industri susu sama buruknya dengan industri daging sapi, bahwa satwa-satwa ini dibuat terus hamil selama hidup mereka. Dan seekor sapi perah kini hanya hidup sekitar lima tahun daripada 20 tahun yang mereka seharusnya hidup secara normal, karena mereka secara terus menerus dibuat hamil untuk membuat susu terus mengalir. Dan tubuh mereka tidak memiliki tenaga pada saat mereka berusia lima tahun. Dan mereka dikirim ke rumah potong dibuat menjadi daging hamberger murah. Sapi-sapi perah mungkin satwa paling menderita di Bumi, karena mereka mengalami bayi-bayi mereka diambil di saat mereka lahir. Mereka diperah dan mereka terus hamil dan tulang mereka rontok pada saat mereka berusia lima tahun, karena memberi semua susu itu dan menghasilkan semua anak-anak sapi itu. Bukan hal yang baik yang kita lakukan pada satwa-satwa ini, dan tubuh kita juga menderita.
Supreme Master TV: Dan bagaimana nasib para anjing selama musim gembira ini? Sayangnya pada saat-saat ini terlihat tingkat yang tinggi dari eutanasia anjing oleh penampungan satwa karena pengabaian atas anjing-anjing yang diberikan sebagai hadiah Natal. “Hadiah” hidup ini bisa saja berakhir tidak diinginkan dan dibuang ke tempat dingin, kerasnya jalanan dimana mereka menderita karena kelaparan, haus dan kerasnya cuaca.
Akhirnya mereka mungkin diambil oleh pemerintah kota dan dibunuh dengan gas atau suntikan mematikan jika tidak ada yang mengadopsi mereka di dalam waktu yang singkat. Dogs Trust, badan amal kesejahteraan anjing terbesar di Inggris, memiliki sebuah program untuk mencegah menghadiahkan anjing selama Natal. Adam Levy, asisten manajer dari pusat perumahan kembali Dogs Trust di Harefield, London Barat, berkata bahwa selama saat Natal di Inggris ribuan anjing ditelantarkan dan menambahkan,” Minggu-minggu setelah Natal adalah biasanya satu dari periode tersibuk kami karena banyak orang yang diberikan anak-anak anjing sebagai hadiah tidak diinginkan, atau orang yang menginginkan anjing segera menyadari mereka memerlukan banyak waktu dan usaha dimana mereka tidak siap untuk memberikan.” Bagimana dengan kambing yang sering digambarkan dalam adegan kelahiran yang dengan manis menatap bayi Yesus?
Sebelum dibantai, domba mengalami sejumlah prosedur yang mengerikan yang ditimpakan pada mereka. Pada usia beberapa hari saja bayi jantan dikebiri, biasanya dengan memakai cincin plastik yang dengan amat kencang dililitkan disekitar alat kelamin mereka, hal ini menghalangi pemasokan darah dan organ reproduksi itu pada akhirnya layu dan rontok. Hal ini sangatlah menyakitkan dan dilakukan tanpa obat penghilang rasa sakit atau anastesi.
Daun telinga bayi-bayi juga diberi lubang dan menjalani “pemotongan ekor” dimana ekor mereka dipotong atau cincin plastik yang benar-benar ketat di lingkarkan ke ekor mereka yang mirip dengan pengebirian, mengakibatkan ekor itu kisut dan rontok. Keledai mulia yang membawa Bunda Maria jarak jauh sampai Bethlehem. Dalam banyak bagian dari dunia saat ini, para keledai dan anak kuda menanggung tak dihargai, penyiksaan dan kekejaman. Perlindungan Keledai, terletak di pedesaan yang indah dari County Cork, Irlandia menyelamatkan teman-teman keledai kita yang telah dianiaya.
Dokter Cagar Alam Keledai: Para penjaga sedang mengatur semuanya sekarang dan beberapa menit lagi kita akan dapat membawa keledai itu di gerbong dan pergi. Dia lumayan tak terurus, bukan? Ada luka di sepanjang tubuh belakangnya dan dia benar-benar tinggal kulit dan tulang. Dimana mereka mengikat tali melingari lehernya, luka itu sebenarnya mulai memburuk dari dalam lehernya itu di sini. Kakinya telah dipotong. Kalian dapat melihat dimana mereka sebetulnya memotongnya dengan gergaji. Kakinya mungkin tumbuh ke atas sekarang, tapi mereka mengergajinya. Keledai ini mungkin tertular kutu. Kalau keledai ini tahu kemana dia akan pergi, dia akan menari kesenangan.
Beberapa minggu kedepan sangat penting untuk Michelle. Laporan dokter hewan menunjukkan bahwa dia sangatlah kekurangan gizi dan terlalu kurus. Dia mempunyai luka kulit yang parah, tertular dan disarangi kutu yang cukup buruk, dan kesulitan berjalan karena kakinya dalam keadaan yang buruk.
Supreme Master TV: Perlakuan terhadap teman sesama penghuni satwa kita selama musim Natal adalah tidak lebih dari hal biadab. Maha Guru Ching Hai membahas topik ini selama sebuah pertemuan dari anggota Asosiasi kami di London, Inggris pada Malam Natal 2006.
Maha Guru Ching Hai: Dan saya kira Kristus, Yesus Kristus, tidak pernah menginginkan atau mengajarkan murid-muridnya pada saat itu, atau bahkan sekarang, bahwa Dia ingin mereka melakukan seperti ini. Atau merayakan Natal dengan membunuh ribuan dan miliaran, ribuan juta kalkun atau daging babi atau daging sapi atau apa pun atas nama Kristus. Semua ini adalah salah! Mereka semua harus menghentikan ini! Karena dalam nama Kristus, Dia adalah Kasih. Dia adalah jelmaan Kasih.
Marilah kita merayakan setiap Natal dengan kasih. Semoga kasih kita meluas sampai keluarga dan teman, saudara dan saudari kita di semua negara, begitu juga semua satwa yang Tuhan telah limpahkan pada planet kita untuk memberkahi dan membantu kita, seperti yang mereka telah lakukan ketika Yesus lahir. Tolong pikirkan belas kasih ketika membeli makanan Anda selama Natal dan sepanjang tahun. Biarlah hanya alternatif-alternatif bebas kekejaman seperti daging kalkun tiruan, daging babi dan sosis vegan, susu kedelai dan kue dan penganan vegan memenuhi meja dan perut kita, menciptakan kedamaian dan kebahagiaan bagi semua.