PBB mendesak pemerintah untuk membatasi penggunaan alkohol yang berbahaya. Dengan semakin banyaknya kematian yang terjadi secara global setiap tahun yang berkaitan dengan konsumsi alkohol daripada yang disebabkan oleh HIV/AIDS atau TB, Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) menyerukan pada pemerintah untuk menyelamatkan nyawa melalui peningkatan tindakan pencegahan. Menurut "Laporan Status Global atas Alkohol dan Kesehatan" organisasi tersebut, diperkirakan sekitar 2,5 juta orang setiap tahunnya meninggal dan berkaitan dengan alkohol, dimana zat yang merusak ini menjadi katalisator jika bukan penyebab langsung dari 60 macam penyakit dan peristiwa naas lainnya, termasuk sirosis hati, epilepsi, keracunan, kecelakaan lalu lintas, kekerasan dan beberapa kanker. Kebijakan pencegahan termasuk penerapan pajak alkohol untuk mengurangi minum-minum, mengurangi outlet yang tersedia, dan memaksakan langkah-langkah untuk mencegah minum-minum dan mengemudi di bawah umur. Dr. Shekhar Saxena, Direktur Kesehatan Mental dan Departemen Penyalahgunaan Zat WHO, berkata, "Alkohol sekarang merupakan faktor utama ketiga untuk resiko kesehatan dan merupakan penyumbang utama kematian dan cacat."
Terima kasih kami, Dr. Saxena dan Organisasi Kesehatan Dunia, karena mendorong pemerintah agar peduli pada sesama warga dengan menghilangkan konsumsi alkohol yang berbahaya. Kami berharap suatu hari dunia kita bebas alkohol demi kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan individu dan keluarga di manapun.
http://www.kuna.net.kw/NewsAgenciesPublicSite/ArticleDetails.aspx?id=2144399&Language=en http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=37515&Cr=alcohol&Cr1=
http://www.spa.gov.sa/English/details.php?id=863845 http://www.unmultimedia.org/tv/unifeed/d/16988.html