Semakin banyak ‘zona mati’ yang lebih parah di Meksiko - 2 Ags 2009  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Wilayah miskin oksigen yang diukur setiap tahun di Teluk Meksiko lebih kecil daripada yang diperkirakan tahun ini; namun hal itu lebih buruk pengaruhnya karena area dengan tingkat oksigen rendah itu semakin dekat ke permukaan. “Zona mati”, wilayah di mana kehidupan tidak lagi didukung olehnya, terbentuk dari limbah pertanian yang terutama ditimbulkan oleh aktivitas terkait peternakan, yang memasuki teluk itu dan mendorong dengan cepat pertumbuhan ganggang.

Ganggang itu selanjutnya tenggelam, membusuk, lalu mengonsumsi oksigen dari air secara berlebihan. Dr. Jane Lubchenco, Administrator Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS menyatakan, “Jelas bahwa aliran nitrogen dan fosfor yang berlebihan dari lahan pertanian di daerah aliran sungai Mississippi merusak kehidupan di Teluk.”

Banyak terima kasih Administrator Lubchenco dan Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional atas laporan terbuka ini. Mari kita melangkah cepat menuju penerapan cara-cara berkelanjutan yang menghormati kehidupan semua makhluk di Bumi.

Pada konferensi video bulan Maret 2009 di Xalapa, Meksiko, Maha Guru Ching Hai menyampaikan bagaimana aktivitas manusia menyumbang zona mati dan memberikan solusi yang tercepat untuk masalah ini.

Maha Guru Ching Hai: Penangkapan ikan besar-besaran dan limbah kimia dari peternakan-peternakan dan pabrik-pabrik, semua ini merusak, karena mereka tidak mempertimbangkan dampak dari perbuatan kita terhadap makhluk-makhluk lainnya. Contohnya, Anda pasti menyadari akan  yang disebut “zona mati” di Teluk Meksiko. Perairan ini telah tercemar sedemikian rupa sehingga tidak bisa ada kehidupan lagi di sana.

Cara untuk memecahkan masalah ini adalah melalui perhatian yang lebih besar terhadap semua kehidupan. Jika semua orang vegetarian, bahkan lebih baik vegan, menjalani diet bebas hewani, maka ada prospek masa depan yang berbeda untuk pengembangan segala hal. Dalam masalah kita, hal itu akan berjalan menuju pemulihan keajaiban kehidupan laut kita.

Referensi :
http://www.straitstimes.com/Breaking%2BNews/Tech%2Band%2BScience/Story/STIStory_408936.html
http://www.google.com/hostednews/ap/article/ALeqM5gvqjyoei8OyXZvmjx28wMMqrUL-gD99L4LLO2
http://www.reuters.com/article/environmentNews/idUSTRE56Q55U20090727