Penelitian baru oleh tim ilmuwan internasional menunjukkan bahwa
kekeringan besar yang terjadi sekitar 15.000 tahun lalu secara dramatis
mempengaruhi manusia di Afrika dan selatan Asia kuno, dan bisa
mengindikasikan bagaimana situasi kekeringan masa depan jika pemanasan
global terus memburuk.
Dr. Curt Stager dari Perguruan Tinggi Paul
Smith, New York AS melakukan penelitian, yang menganalisa inti sedimen
dari danau di Afrika untuk menetapkan kondisi iklim purba dalam salah
satu periode kekeringan paling intensif dan ekstensif dalam sejarah
manusia modern.
Selama kekeringan dahsyat, Danau Victoria yang
legendaris di Afrika dan sungai lain mengering saat Sungai Nil, Kongo
dan sungai besar lain menyurut. Walau penyebab perubahan besar dalam
iklim tidak diketahui, para ilmuwan mengatakan bahwa waktunya bisa
dikaitkan dengan kejadian yang dikenal sebagai Kejadian Heinrich 1 (H1),
yang bertepatan dengan lepasnya gunung es besar dan pencairan air yang
menyebabkan pendinginan daerah tersebut saat memasuki Lautan Atlantik
Utara tapi juga menyebabkan kekeringan berkepanjangan di daerah tropis.
Apresiasi
kami, Dr. Stager dan rekan-rekan untuk penelitian tentang perubahan
iklim masa lalu yang membantu pemahaman kita tentang situasi planet kita
saat ini. Mari kita cegah dampak dramatis seperti ini bagi semua
makhluk di atas planet dengan segera beralih ke cara
perlindungan-lingkungan yang efektif.
Selama konferensi video
pada bulan Januari 2011 dengan staf Supreme Master Television di
Kalifornia, AS, Maha Guru Ching Hai berbicara tentang kekeringan dahsyat
yang terulang sekarang bersama dengan akar masalahnya.
Maha Guru Ching Hai:
Seperti yang sudah kalian ketahui dari laporan ilmiah yang baru, ada
sekitar sepuluh ribu orang kelaparan akibat kekeringan Amazon.
Juga,
bencana besar, yang disebut “kekeringan dahsyat” yang biasanya terjadi
sekali dalam banyak dekade, atau abad. Sekarang, yang terakhir baru
terjadi beberapa tahun lalu, lima tahun lalu, para ilmuwan mengatakan
bahwa kekeringan itu terkait dengan pemanasan global yang sangat berbeda
dari kekeringan normal.
Mereka lebih permanen, lebih parah, dan
tidak bisa dibalikkan. Pepohonan mati, bukan hanya yang tertua, tapi
semua usia, bahkan yang muda, dan semua ukuran. Daerah-daerah yang
paling rentan adalah Barat-Daya AS, tenggara Asia, timur Amerika
Selatan, Australia Barat, selatan Eropa, selatan Afrika, dan utara
Afrika. Dan jika ktia terus menjalani hidup kita dengan cara yang
dijalani sebagian besar orang saat ini, maka akan semakin buruk dan
buruk.
Karma (pembalasan) berubah begitu cepat karena kita
menciptakan pola karma yang baru (pembalasan) sepanjang waktu dan pada
akhirnya, mempengaruhi cuaca, dan cuaca mempengaruhi kita, tentu saja.
Dan semua ini akibat konsekuensi dari cara kita menjalani hidup kita.
Tidak cukup mulia.
http://x-journals.com/2011/ancient-catastrophic-drought-leads-to-question-how-severe-can-climate-
change-become/,
http://www.livescience.com/12978-ancient-megadrought-climate-change-africa.htmlBerita TambahanDiluncurkan
oleh perusahaan internet Google, perusahaan baru Transphorm
mengembangkan modul untuk peralatan listrik untuk mengurangi kehilangan
konversi listrik saat ini sampai lebih dari 90%, suatu kesempatan yang
bisa menghemat US$40 miliar pada jaringan energi listrik di seluruh AS
saja.
http://www.france24.com/en/20110224-google-backed-startup-zaps-electricity-waste
Pernah dianggap sebagai tanaman yang tahan panas, pengujian ilmiah
terbaru yang dipimpin oleh Pusat Peningkatan Jagung dan Gandum
Internasional di Meksiko menunjukkan bahwa jagung utama menderita
penurunan keras akibat terpapar suhu di atas 30 derajat Celcius yang
lebih lama, terutama dikombinasikan dengan kekeringan.
http://www.metro.co.uk/news/857944-climate-rise-places-africas-vital-maize-crop-at-risk,
http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-1366156/Global-warming-putting-Africas-vital-maize-crop-risk-claim-scientists.html?ito=feeds-newsxml
Sebuah penelitian dilakukan oleh Institut Potsdam pada Penelitian Dampak
Iklim di Jerman menemukan manfaat yang lebih luas dengan mengurangi
emisi gas rumah kaca Uni Eropa lebih jauh, saat jutaan pekerjaan
tambahan bisa diciptakan yang akan membantu benua tersebut pulih dari
pelambatan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan.
http://www.spa.gov.sa/English/details.php?id=866720 ,
http://www.businessgreen.com/bg/news/2027916/deeper-emissions-cuts-pull-europe-economic-mire