Situasi buruk telah dialami oleh 12 juta warga lebih di Ibukota Dhaka yang
menghadapi minggu ketiga kelangkaan listrik. Diiringi dengan kelangkaan
hujan yang berkepanjangan, berkurangnya suplai listrik juga telah
mempengaruhi pasokan air karena ketergantungan pada pompa mekanik yang
mengambil air dari tanah.
Karena itu, pejabat kota memperkirakan hanya dapat memproduksi 1,9 miliar
liter air setiap hari meskipun dibutuhkan sedikitnya 2,2 miliar liter. Dalam
keputusasaan, banyak orang terpaksa minum air permukaan yang bau busuk dan
pencemarannya tak dapat dihilangkan dengan merebusnya karena tiadanya arus
listrik. Hal ini mengakibatkan lonjakan penyakit bawaan air dan banyak rumah
sakit yang kewalahan.
Untuk menanggapi krisis ini, pemerintah telah mengirimkan pasukan untuk
mengoordinir distribusi air dan mengatur dengan perusahaan seperti General
Electric dari AS dan Anggreko Skotlandia untuk segera membangun sejumlah
pembangkit listrik selambat-lambatnya bulan Agustus. Namun demikian, dengan
tingkat air tanah sudah menurun sekitar 3 meter per tahun karena kekeringan
yang terkait pemanasan global, PBB memperingatkan bahwa tanpa mitigasi,
kelangkaan air diperkirakan akan memburuk.
Kami turut bersedih atas keadaan buruk rakyat Bangladesh seraya kami
mengirimkan apresiasi kepada pemerintah Bangladesh atas upayanya untuk
meredakan situasi sulit ini. Mari kita turut serta dalam memelihara sumber
daya kita yang berharga sehingga semua dapat hidup aman dan sejahtera.
Pada konferensi video September 2009 di Peru, Maha Guru Ching Hai
menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak pemanasan global seraya
menyarankan tindakan yang berguna untuk meringankan kondisi demi manusia dan
planet ini.
Maha Guru Ching Hai: Beberapa negara dan masyarakat harus menghadapi
memburuknya situasi kekeringan. Persediaan air tidak cukup untuk bercocok
tanam atau bahkan untuk minum. Setiap anak, keluarga, dan masyarakat akan
terpengaruh oleh kejadian traumatis dan tragedi ini. Cara yang paling cerdas
untuk menghentikan memburuknya pemanasan global adalah dengan menjadi vegan.
Itu kedengarannya sederhana, tapi itu adalah solusi terbaik, solusi
terefektif dan dampaknya akan hampir dirasakan seketika. Selain itu, masalah
yang sudah kita hadapi sekarang – seperti atmosfer yang memanas, kekurangan
air, kelangkaan pangan, penggurunan – kita bisa segera menghilangkanya
dengan berhenti memproduksi daging. Hentikan sekarang, jangan lanjutkan!
Jadi mohon, sebelum situasinya menjadi lebih tak terkendali – mari kita
pilih pola makan vegan.
http://www.thepeninsulaqatar.com/Display_news.asp?section=Business_News&subsection=market+news&
month=April2010&file=Business_News2010042222526.xmlhttp://edition.cnn.com/2010/WORLD/asiapcf/04/22/bangladesh.water.shortage/index.html
http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5hOfm1VrwqSTgk-9CiTQj4-diNy0g
, http://arabnews.com
/world/article40298.ecehttp://www.arabtimesonline.com/NewsDetails/tabid/96/smid/414/ArticleID/152886/t/%27Living-hell%27-
in-energy-deprived-Dhaka--/Default.aspxhttp://english.aljazeera.net/news/asia/2010/04/201042474848951205.html