Negara Timur Tengah bersatu untuk menemukan solusi air. - 9 Feb 2010  
email to friend  Kirim halaman ini buat teman    Cetak

Pada konferensi yang baru-baru ini diadakan di Amman Yordania, para ahli berkumpul untuk membahas krisis air yang kian parah karena perubahan iklim.

Diorganisir oleh Menteri Pertanian Yordania bersama dengan Pusat Internasional untuk Penelitian Pertanian di Daerah Kering (ICARDA) serta para mitra lainnya, peserta berbicara tentang cara mengatasi penurunan persediaan air yang menakutkan di wilayah itu.

Di Suriah saja, lebih dari 150 desa ditinggalkan selama tahun 2007 dan 2008 karena kekeringan terkait iklim, dan PBB baru saja mengumumkan musim kering terparah di negara itu dalam 4 dasawarsa, yang memberi dampak kepada sekitar 1,3 juta orang.

Dalam usaha untuk mengatasi situasi itu, Prakarsa Air dan Mata Pencaharian telah diluncurkan, suatu proyek kerja sama 10 tahun yang menyertakan Mesir, Irak, Yordania, Lebanon, Palestina, Suriah, dan Yaman.

Dengan dana awal sebesar US$1 juta dari Badan  Pembangunan Internasional AS (USAID), setiap negara menyumbangkan rencana untuk pengelolaan lahan dan air yang berkelanjutan. Negara seperti Maroko dan Yordania sudah memberikan petunjuk praktik pelaksanaan seperti menampung air dari limpasan air hujan serta irigasi tambahan.

Peduli terhadap kondisi Bumi yang gawat, Maha Guru Ching Hai sering kali membicarakan tindakan yang diperlukan untuk memulihkan sumber daya yang berkurang saat ini, seperti melalui pesan video untuk konferensi perubahan iklim Juni 2009 di Meksiko.

Maha Guru Ching Hai: Kita bisa menghentikan kekurangan air. Saat kekeringan mengganggu lebih banyak penduduk, kita tidak boleh memboroskan air. Seperti yang Anda ketahui, produksi daging memakai banyak sekali air. Memerlukan sampai 1.200 galon air bersih yang segar dan baik untuk memproduksi satu porsi daging saja. Sebaliknya, hidangan vegan komplit hanya menghabiskan 98 galon air. Itu berkurang lebih dari 90 persen. Jadi, jika kita ingin menghentikan kekurangan air dan mempertahankan air yang berharga, kita harus menghentikan produk hewani. Menjalankan pola makan nabati dapat menghentikan sebanyak 80% dari pemanasan global, menghilangkan kelaparan dunia, menghentikan perang, mendorong perdamaian, dan itu akan menghemat air Bumi serta banyak sumber daya berharga lainnya, menawarkan tali kehidupan bagi Bumi dan umat manusia. Secara singkat, itu akan dengan cepat menghentikan banyak masalah dunia yang kita hadapi sekarang. Karena itu, sangat penting untuk menarik perhatian publik atas isu perubahan iklim yang mendesak tersebut dan solusinya yang terutama yaitu pola makan vegan, untuk mempertahankan planet kita yang berharga.

http://www.irinnews.org/Report.aspx?ReportId=87991
http://www.firstscience.com/home/news/agriculture/scientists-unite-to-combat-water-scarcity-solutions-yield-
more-crop-per-drop-in-drylands_78493.html
http://www.ft.com/cms/s/0/9714c514-10e3-11df-9a9e-00144feab49a,s01=1.html
http://www.speedy-fit.co.uk/Climate-Change/Drought-Drives-Residents-from-160-Syrian-Villages.html