Program Lingkungan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNEP) dan juga Komisi Eropa
telah bergabung meluncurkan laporan bersama yang disebut perubahan radikal
tentang cara dimana ekonomi menggunakan sumber daya yang semakin berkurang
pada rasio yang mengkhawatirkan, untuk memperkecil dampak lingkungan.
Penelitian yang berjudul “Menaksir Dampak Lingkungan dari Konsumsi dan
Produksi: Prioritas Produk dan Material,” mengidentifikasi dua penyebab yang
membuat tekanan pada lingkungan: BBM dan pertanian, dengan perhatian khusus
diberikan kepada sektor pembiakan ternak.
Dikarang oleh para peneliti dari Panel Internasional untuk Pengelolaan
Sumber Daya yang Berkelanjutan yang diadakan oleh UNEP, laporan itu
menyatakan: "Peternakan dan konsumsi makanan diidentifikasi sebagai salah
satu dari pendorong penting bagi tekanan lingkungan, terutama perubahan
habitat, perubahan iklim, penggunaan air, dan emisi racun."
Laporan itu selanjutnya menjelaskan bahwa dengan pertumbuhan populasi global
dan ekonomi yang berkembang, dampak dari perubahan iklim dan degradasi
lingkungan bahkan akan lebih berbahaya lagi – kecuali pola produksi dan
konsumsi, terutama dimulai di rumah menjadi lebih berkelanjutan.
Yang perlu disoroti adalah kenyataan bahwa proporsi besar dari hasil bumi
dunia dihasilkan secara tidak berkelanjutan saat ini untuk dijadikan makanan
ternak, mengakibatkan efek merusak seperti konsumsi air dan penggunaan
pestisida maupun pupuk beracun yang amat berlebihan, dengan laporan itu
mengatakan bahwa penurunan global dalam konsumsi daging adalah penting untuk
menghindari akibat-akibat yang menghancurkan.
Pengarang itu menyebutkan: "Pengurangan dampak secara substansial hanya
memungkinkan dengan perubahan pola makan secara substansial di seluruh
dunia, hentikan produk hewani."
Direktur Eksekutif UNEP Achim Steiner menyoroti lebih lanjut peran merusak
dari peternakan dengan mengatakan, "Dua bidang besar yang saat ini mempunyai
dampak tinggi yang tidak sebanding terhadap manusia dan sistem yang
mendukung kehidupan di planet – adalah energi dalam bentuk bahan bakar fosil
dan pertanian, khususnya pemeliharaan ternak demi daging dan produk susu…
Beberapa pilihan sulit diberi tanda dalam laporan ini, tapi itu mungkin bisa
lebih menantang lagi bagi semua orang jika jalur sekarang ini dilanjutkan
hingga dekade-dekade mendatang."
Laporan itu, yang akan dipresentasikan kepada pemerintah dunia akan mendesak
pembuat kebijakan untuk mengambil langkah-langkah ketat untuk menghindari
akibat-akibat yang merugikan ini.
Angela Cropper, Wakil Direktur Eksekutif UNEP: Kita ada di dalam
keadaan dimana isu tentang konsumsi berkelanjutan yang telah lama
dibicarakan di koridor dan belakang layar tapi tidak pernah terang-terangan
dijadikan kebijakan publik yang utama sekarang di depan mata, ada di depan
meja para pemerintah dan sistem PBB.
Edgar Hertwich, Analisis Energi dan Lingkungan, Universitas Sains dan
Teknologi Norwegia – Ketua pengarang laporan: Dan apa yang saya lihat
adalah daging menggunakan energi lebih besar per kalori atau per kilogram
daripada memproduksi sayuran. Ini adalah sesuatu yang telah kita temukan
dari penelitian kami.
Ernst Ulrich von Weizsäcker, mantan Ketua Komite Lingkungan Bundestag:
Jika kita memboroskan sumber daya yang terbatas, dan berharap semuanya
sangat menguntungkan, kita akan kalah. Kita harus menjadikan laporan ini
sebagai prioritas.
Janez Potocnik – Komisi Lingkunagn Eropa: Jadi kita serius ingin
membicarakan tentang keragaman hayati, kualitas air, polusi nitrat, dari
emisi CO2... Jadi kita serius ingin bicara tentang apa yang dapat kita bantu
untuk membantu petani juga.
Mark Mwandosya, Menteri air dan irigasi Tanzania: Sebagai menteri air
dan irigasi di Tanzania, saya menyatakan bahwa laporan ini menekankan
perternakan sebagai satu dari aktivitas kunci yang memerlukan perhatian.
Laporan ini menyatakan bahwa konsumsi hasil pertanian dari rumah tangga di
dunia mempunyai jejak air rata-rata hingga lebih dari 1 juta liter air per
orang per tahun.
Janez Potocnik – Komisi Lingkungan Eropa: Tentang konsumsi daging,
jawabannya akan sangat jelas pergi ke arah yang sama. Saya benar-benar
percaya bahwa kita perlu beberapa reformasi pajak. Dan hal yang nyata dari
pajak terhadap konsumsi daging, jawaban saya seharusnya: tentu saja kita
harus melihat dampaknya. Saya ingin fakta ilmiah. Saya ingin analisa
dilakukan. Tapi secara prinsip, saya rasa itu adalah arah yang harus kita
lalui. Tapi tentu saja, pemikiran untuk membatasi konsumsi daging harus
diambil secara serius!
Achim Steiner – Sekretaris Umum-Bawahan PBB dan Direktur Eksekutif UNEP:
Apa peranan dari peternakan dalam hal perubahan iklim, juga konsumsi produk
ternak serta peningkatan dari konsumsi daging dalam pola makan kita? Peranan
kita adalah untuk menginformasikan orang-orang dan juga memberi mereka
kesempatan untuk mengubah gaya hidup mereka dengan memberi informasi lebih
baik.
Angela Cropper, Wakil Direktur Eksekutif UNEP: Inilah saatnya laporan
seperti ini membantu analisa dan pengambilan keputusan bagi pemerintah serta
semuanya. Semoga pemerintah-pemerintah dan individu-individu yang bijak di
seluruh dunia cepat mengindahkan seruan ini untuk memastikan kelangsungan
hidup di atas Bumi.
Maha Guru Ching Hai telah berbicara dengan cara yang sama pada banyak
kesempatan tentang kerugian amat besar dari produksi daging dan ikan di
planet ini. Beliau tanpa kenal lelah mendorong peralihan global ke makanan
nabati, seperti dalam kutipan dari konferensi video bulan Oktober 2009 di
Jerman berikut ini.
Maha Guru Ching Hai: Tetapi meskipun keadaan sulit ini amat berbahaya,
kita masih punya waktu jika kita bertindak sekarang. Dan solusinya masih
tetap sangat sederhana. Ya, Anda tahu, bukan? Yaitu pola makan vegan - tanpa
produk hewani. Menurut angka terbaru dari pada ilmuwan, pemeliharaan hewan
ternak sebenarnya bertanggung jawab terhadap lebih dari 50% pemanasan
global. Laporan asli Perserikatan Bangsa Bangsa tahun 2006, “Bayangan
Panjang Peternakan”, bahkan sudah menyatakan dengan tegas tentang kerusakan
akibat industri peternakan, mengatakan bahwa, “Itu adalah penyumbang
terbesar terhadap masalah lingkungan paling serius dalam skala apapun, dari
lokal sampai global.”
Pertama, pengurasan lahan dan hutan. Menurut Perserikatan Bangsa Bangsa,
peternakan adalah alasan utama bagi penggundulan hutan yang pada gilirannya
sebabkan penurunan tragis dalam keragaman hayati di alam.
Kedua, sumber daya yang terbuang. Untuk setiap kilogram protein hewan yang
dihasilkan, ternak diberi makan sekitar 6 kilogram protein tanaman.
Ketiga, air limbah. Ilmuwan-ilmuwan telah menemukan bahwa setiap orang yang
mengonsumsi daging dan susu memakai sekitar 4.500 galon air per hari,
dibandingkan 300 galon air per hari bagi orang yang berpola makan vegan.
Keempat, energi yang terbuang. Diperlukan bahan bakar fosil 8 kali lebih
banyak untuk menghasilkan produk hewani daripada produk nabati. Inilah
kuncinya.
Jika setiap orang beralih ke gaya hidup yang bermanfaat ini, planet kita
akan mendingin dengan segera, ditinjau secara ilmiah maupun dari janji saya.
http://www.unep.org/resourcepanel/documents/pdf/PriorityProductsAndMaterials_Report_Full.pdf
http://www.uneptie.org/shared/publications/pdf/WEBx0159xPA-
PriorityProductsAndMaterials_Summary_EN.pdf
http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=34886&Cr=sustainability&Cr1=http://www.un.org/apps/news
/story.asp?NewsID=34886&Cr=sustainability&Cr1=
http://www.alertnet.org/thenews/newsdesk/LDE6501M0.htm
http://ec.europa.eu/avservices/player/streaming.cfm?type=ebsvod&sid=161127
http://www.guardian.co.uk/environment/2010/jun/02/un-report-meat-free-diet
http://www.telegraph.co.uk/earth/earthnews/7797594/Eat-less-meat-to-save-the-planet-UN.html