Permukaan air laut yang semakin tinggi
dan cuaca sangat buruk mempengaruhi masyarakat Timor Leste dengan banyak
cara. Di seluruh Timor dan bagian lain dari Indonesia, para petani hanya
memungut kira-kira setengah dari hasil panen normal akibat kondisi cuaca
yang tidak stabil. Sebagai akibatnya, ribuan anak-anak sangat kekurangan
gizi.
Pada Konferensi Perubahan Iklim Bangkok yang baru-baru
ini berlangsung di di Thailand, wartawan Supreme Master Television berbicara
dengan Bapak Adao Soares Barbosa, Direktorat Pelayanan Lingkungan Nasional,
tentang situasi di Timor Leste.
Bapak Adao Soares Barbosa, Direktorat Pelayanan Lingkungan Nasional,
anggota kelompok kerja Perserikatan Bangsa Bangsa tentang perubahan iklim:
Seperti Anda ketahui, negara kami adalah negara terbaru di dunia ini, jadi
kami butuh skenario ekonomi dan kami juga perlu menopang lingkungan dan
ekosistem kami. Perubahan iklim sudah memberi dampak pada negara kami dalam
hal sumber daya air, produksi pertanian, dan juga kehilangan keanekaragaman
hayati, dan kehilangan peralatan kami, terutama bagi daerah-daerah yang
rentan terhadap kekeringan, banjir, dan juga kenaikan permukaan air laut.
PEMBICARA: Melalui perkembagnan dalam energi
berkelanjutan, ada harapan bahwa negara-negara pulau seperti Timor Leste
akan bisa memperkecil efek merugikan dari pemanasan global.
Bapak Adao Soares Barbosa: Tampaknya
sektor energi negara kami masih belum berkembang dengan baik, tapi untuk
masa mendatang kami perlu mengembangkan penggunaan energi yang diperbaharui
di Timor Leste sehingga kami bisa menyelamatkan dunia kami.
PEMBICARA: Kami berterima kasih kepada para pemimpin
pemerintahan di Timor Leste dan di tempat lain yang kepeduliannya akan
berefek luas untuk menggerakkan mereka untuk bertindak demi kelangsungan
hidup rakyat mereka. Semoga Surga melindungi penduduk di semua daerah
pesisir dengan keamanan dan kenyamanan selama masa-masa perubahan ini.
Keamanan pangan Timor Bagian Barat: http://news.bbc.co.uk/2/low/asia-pacific/6919730.stm,
Perubahan iklim Indonesia: http://news.mongabay.com/2007/0430-indo.html ,