Penduduk pulau-pulau yang lebih kecil dan terpencil di
Kepulauan Solomon menyaksikan efek perubahan iklim ketika kenaikan air
laut mengikis pulau mereka. Sebuah pekuburan, yang dulunya 50 meter
dari laut, kini hanya berjarak 1 meter dari garis pantai, dan
diperkirakan bahwa sebagian besar rumah sepanjang pantai akan tersapu
pada tahun 2015.
Air laut juga mempengaruhi salinitas tanah, dan tanaman
pangan pokok seperti talas lambat laun mati. Sejumlah anak telah
berhenti sekolah karena tidak ada makanan untuk dimakan, dan warga juga
telah kehilangan sumber pendapatan karena panen mereka tidak cukup
untuk dijual ke pasar.
Koordinator proyek nasional Adaptasi Perubahan Iklim
Pasifik (Pacc) Casper Supa menyatakan, "Rakyat kami memerlukan pola
makan seimbang dan makanan bergizi, tetapi dengan efek kenaikan
permukaan laut, tanaman panen seperti talas di Ontong Java sekarat.
Warga pesisir yang bergantung pada talas rawa dan pakis lokal
kehilangan sumber pangan mereka karena salinitas rawa."
Perhatian dan doa kami bagi penduduk Kepulauan Solomon.
Semoga kita semua bertindak cepat untuk hentikan kondisi yang
menyedihkan seperti ini demi perlindungan warga Kepulauan Solomon dan
semua yang rentan terhadap perubahan iklim.
Pada wawancara Juli 2009 yang diterbitkan di Sunday
Independent Irlandia, Maha Guru Ching Hai menyatakan keprihatinannya
yang mendalam atas keadaan mendesak negara kepulauan akibat kenaikan
permukaan laut.
Maha Guru Ching Hai: Pada tahun 1995, setengah
dari Pulau Bhola ditelan oleh naiknya air laut yang menyebabkan
setengah juta orang menjadi tunawisma, dengan begitu saja, tidak bisa
bertani dan hidup sebagaimana biasanya. Air asin juga telah masuk ke
lahan pertanian di delta Sungai Nil di Mesir, di mana 32 juta orang
tinggal, dan di Delta Sungai Mekong di Au Lac (Vietnam) tempat tinggal
bagi sedikitnya 18 juta orang. Contoh-contoh tragis ini hanyalah
sedikit dari banyak kejadian di planet kita dan menggambarkan kebutuhan
yang mendesak untuk menghentikan pengaruh dari pemanasan global, dengan
cara tercepat yaitu menerapkan pola makan vegan organik, yang begitu
sederhana dan mudah, seperti yang telah kami sebutkan berkali-kali.
http://www.guardian.co.uk/world/2010/nov/09/solomon-islands-climate-change