Kekeringan yang berdampak pada kehidupan memanggang Kenya dan China. Dengan mendeklarasikan sebagai bencana nasional karena penderitaan akibat kondisi kekeringan, Presiden Kenya Mwai Kibaki telah meminta langkah segera untuk membantu korban. Dalam pertemuan dengan legislator dan menteri Kabinet negara, presiden meminta untuk mempercepat operasi seperti impor biji-bijian dalam usaha untuk meringankan penderitaan warga yang terkena dampak.
Di China, dimana kekeringan terus-menerus telah membuat Sungai Yangtze ke level terendahnya dalam setengah abad, panen yang sedikit telah mengakibatkan harga makanan pokok naik di seluruh 50 kota, beberapa sebanyak 16% dalam satu minggu saja. Hal ini membuat jutaan orang tak dapat membeli makanan pokok.
Sementara itu, banyak lainnya kekurangan akses yang cukup untuk air minum ketika sebagian besar dari danau-danau utama telah mengering dengan cepat, termasuk Danau Honghu di Provinsi Hubei, Danau Dongting di Provinsi Hunan dan Danau Poyang di Provinsi Jiangxi.
Kami sedih mengetahui kesulitan dan kesengsaraan dari penduduk Kenya dan China, dan kami berdoa untuk berkah pemulihan dari hujan. Semoga penderitaan seperti itu segera dikurangi seiring kita ikut dalam tindakan lebih peduli bagi planet kita agar berkembang sekali lagi.
Maha Guru Ching Hai: Beberapa negara dan masyarakat harus menghadapi memburuknya situasi kekeringan. Tidak cukup air untuk bercocok tanam atau bahkan untuk minum. Jadi bagaimana kita menangani migrasi masal dari puluhan juta orang sekaligus akibat penggurunan, kenaikan air laut atau kehilangan ladang-ladang pertanian secara pemanen? Cara paling cerdas untuk menghentikan memburuknya pemanasan global adalah dengan menjadi vegan. Itu kedengarannya sederhana, tapi itu adalah solusi terbaik, solusi terefektif dan dampaknya akan hampir dirasakan seketika. Atmosfer yang memanas, kekurangan air, kelangkaan pangan, penggurunan – kita bisa
dengan cepat menghilangkanya dengan berhenti memproduksi daging. Hentikan
sekarang, jangan lanjutkan.
http://www.bloomberg.com/news/2011-05-30/kenya-s-kibaki-declares-drought-a-national-disaster-orders-corn-imports.html
http://www.kbc.co.ke/news.asp?nid=70479
http://www.straitstimes.com/BreakingNews/Asia/Story/STIStory_674464.html
http://www.straitstimes.com/BreakingNews/Asia/Story/STIStory_674132.html
http://www.upi.com/Top_News/World-News/2011/05/30/China-drought-affects-35-million-people/UPI-97071306753772
http://news.xinhuanet.com/english2010/china/2011-05/30/c_13901971.htm
http://www.reuters.com/article/2011/05/30/life-idUSRTR2N3ON
SELAMATKAN BUMI...
Para ilmuwan dari Pusat Data Salju dan Es Nasional AS di Boulder, negara bagian Kolodaro menyatakan bahwa pencairan jumlah besar dari permafrost Kutub Utara sedang terjadi lebih cepat dari yang dipikirkan sebelumnya dengan titik kritis tak terbalikkan dapat dicapai dalam 20 tahun ini.
http://www.independent.co.uk/environment/climate-change/melting-of-the-arctic-will-accelerate-climate-change-within-20-years-2290780.html
SELAMATKAN BUMI...
Dengan data dari Kantor Energi Internasional (IEA) yang menunjukkan kenaikan 1,6 gigaton dari emisi karbon dioksida di tahun 2010 yang menjadi lonjakan tertinggi dalam rekor, iluwan IEA mengatakan bahwa jika peningkatan itu terus, temperatur akan segera melebihi kenaikan 2 derajat yang dianggap aman untuk terus dapat hidup di Bumi.
http://www.channelnewsasia.com/stories/afp_world/view/1132010/1/.html
http://www.guardian.co.uk/commentisfree/2011/may/30/editorial-climate-change-iea-birol
http://www.guardian.co.uk/environment/2011/may/29/record-greenhouse-gases-jolt-bonn-climate-talks
SELAMATKAN BUMI...
Di KTT Iklim Kota-kota Besar C40 di Sao Paulo, Brasil, wali kota dari 40 kota terbesar dan Bank Dunia mencapai perjanjian yang mengamankan US$6,4 miliar dalam bentuk keuangan untuk inisiatif dalam mengurangi emisi karbon dioksida.
http://www.france24.com/en/20110601-mayors-reach-climate-deal-with-world-bank
http://www.washingtonpost.com/world/at-brazil-summit-world-bank-and-international-coalition-pledge-to-reduce-greenhouse-gases/2011/06/01/AGdn3QGH_story.html
http://english.cntv.cn/program/newsupdate/20110602/102801.shtml