Terpujilah bagi mereka yang berbisnis pada teknologi hijau.
Pasar teknologi hijau telah berkembang sebagai salah satu pasar yang baru dan penuh dengan kesempatan di mata para pengusaha dan pemerintah yang bersemangat. Sekarang, banyak negara meniru Jerman dalam praktik penghijauan. Anggota asosiasi kami mendapat kesempatan untuk berbicara dengan Maha Guru Ching Hai dengan topik terbaru yang berhubungan dengan perubahan iklim.
Konferensi video Maha Guru Ching hai
bersama Center Hamburg, Jerman – 18 juli 2008
Anggota Asosiasi kami(F): Sebagai hasil dari banyaknya program yang mendukung lingkungan dan ekologi, Jerman merupakan salah satu negara terdepan yang menggunakan energi yang berkelanjutan. Pada tahun 2007, energi berkelanjutan telah mencapai 14,2% dari total keseluruhan konsumsi energi nasional.
Maha Guru Ching Hai: Luar biasa!
Anggota Asosiasi Kami(F): Saya hanya ingin tahu apakah perkembangan ini ada kaitannya dengan peningkatan kesadaran, atau hanya semata-mata karena keuntungan finansial dari program tersebut?
Maha Guru Ching Hai: Hal ini ada kaitannya dengan peningkatan kesadaran, banyak orang yang telah menyadari betapa mendesaknya masalah di planet kita saat ini, jadi mereka mencoba yang terbaik dari yang mereka dapat lakukan untuk mengembangkan, menemukan teknologi baru, untuk membawa kenyamanan yang lebih besar dan berkelanjutan bagi planet ini, yang merupakan sesuatu yang sangat baik. Selama hal ini baik untuk planet, hargailah mereka.
Bagaimanapun juga mereka harus menghasilkan uang, dan mereka akan menghasilkan banyak jika mereka terus menggeluti bisnis ini (tertawa). Karena sekarang, hal tersebut sedang trend, hal tersebut benar-benar diperlukan, dan merupakan suatu berkah untuk melakukan pekerjaan yang mulia.
Suara: Kami ingin berterima kasih kepada Maha Guru Ching Hai karena telah berbagi kebijaksanaannya terhadap solusi yang amat praktis ini. Kami juga memberi selamat kepada Jerman yang menjadi pemimpin Dunia dengan menjadi negara yang berenergi bersih. Kami menunggu contoh cemerlang dari negara lainnya untuk pembangunan masa depan yang lebih hijau dan makmur.
Saksikanlah acara Antara Guru dan Murid di Supreme Master Television di hari berikutnya untuk penayangan konferensi video dengan Maha Guru Ching Hai dalam berbagai bahasa.
Lapisan tanah beku (Permafrost), faktor yang “tidak menentu” dalam pemanasan global.
Tanah yang membeku yang dikenal sebagai permafrost di wilayah Kutub Utara menyimpan jutaan sampai ratusan juta ton gas rumah kaca, termasuk gas beracun metana. Program Lingkungan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNEP) menyebutkan: “Jika gas metana yang berjumlah banyak dilepaska dan memasuki atmosfer karena permafrost yang mencair atau lautan hidrat yang tidak stabil, maka dunia akan menuju perubahan yang tiba-tiba terhadap iklim yang kemungkinan tidak dapat berbalik kembali. Kita harus berupaya agar tidak melewati batas tersebut.” Dr.Ketil Isaksen dari Institut Meteorologi Norwegia telah memantau permafrost di scandinavia selama bertahun-tahun.
Dr.Ketil Isaksen, Institut Meteorologi Norwegia(M): Wilayah permafrost sangat sensitif terhadap suhu yang tinggi. Kita tahu bahwa wilayah yang luas, seperti di Siberia dan Kanada, sedikit saja peningkatan pada suhu di daratan akan mencairkan wilayah permafrost yang luas.
Suara: Permafrost yang mencair juga telah meyebabkan beralih lokasinya beberapa komunitas pribumi yang telah membuat wilayah Kutub Utara sebagai tempat tinggal mereka selama beberapa abad yang lalu.
Dr. Ketil Isaksen: Hal ini dapat mengakibatkan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang naik ke atmosfer, tapi ini juga mengandung beberapa akibat terhadap daratan dimana tanah menjadi tidak stabil. Pada celah pegunungan misalnya, kita akan menemukan situasi yang tidak stabil dengan meningkatnya resiko terjadi longsoran salju, dan lebih banyak batu yang akan berjatuhan dan banyak lagi keadaan serupa yang akan terjadi.
Suara: Kami berterima kasih kepada Dr. Isaksen dan ilmuawan yang lainnya yang memperingatkan kita akan dampak yang lebih besar yang kita harus hindari. Kami berdoa agar kita dapat menghentikan resiko pemanasan global dan memelihara seluruh kehidupan di rumah planet kita ini.
http://news.mongabay.com/2008/0221-methane.html
Terumbu karang asia selatan menghadapi bahaya karena perkembangan ekonomi dan perubahan iklim.
Selama simposium terumbu karang internasional yang ke-11 yang diadakan di Filipina, Pusat Terumbu Karang Asia Tenggara (SEA CoE) menyatakan bahwa terumbu karang di negara tuan rumah mengalami kehancuran akibat dari pemanasan global dan aktivitas manusia seperti penangkapan ikan. Organisasi tersebut juga mencatat banyak komunitas lokal yang tidak menyadari pentingnya terumbu karang atau banyak yang telah dirusak. Terumbu karang sering diumpamakan sebagai hutan hujan di dunia kelautan yang mendukung keanekaragaman hayati yang besar. Satu terumbu karang biasanya dapat menjadi rumah bagi lebih dari 3000 jenis spesies laut.
Terima kasih banyak kepada semua organisasi yang mengawasi kesehatan dari terumbu karang dan kehidupan laut di seluruh dunia. Kami berdoa agar lebih banyak lagi orang yang menyadari akan pentingnya menghentikan perubahan iklim sehingga terumbu karang yang cantik di planet ini akan terselamatkan