Mantan pemimpin dan penyair Bulgaria berbicara tentang vegetarisme
Sebagai seorang anggota pendiri Gerakan Nasional “Ecoglasnost” partai demokrat, Anggota Parlemen lama, Duta Besar untuk India dan Mongolia, editor surat kabar dan penyair, Bapak Edvin Sugarev telah menjadi penyuara penghasil perubahan yang mantap dan karismatik.
Bapak Edvin Sugarev, anggota pendiri Gerakan Nasional “Ecoglasnost” partai demokrat, mantan Duta Besar untuk India dan Mongolia, Vegetarian: Kecuali jika setiap orang melakukan sesuatu untuk mengubah kesadaran mereka supaya kita dapat hidup di Bumi yang lebih damai dan lebih seimbang, termasuk memelihara sumber alam, saya ingin mengatakan planet ini sedang bergerak menuju arah yang buruk.
PEMBICARA : Dalam satu wawancara dengan Supreme Master Television, kami meminta Bapak Sugarev, seorang vegetarian, untuk membagikan pemikirannya mengenai pentingnya pola makan ini si saat-saat seperti ini.
Bapak Edvin Sugarev: Sebetulnya, memproduksi daging membutuhkan banyak sumber daya. Sebagai contohnya dari air, jumlah yang besar dibutuhkan untuk membuat daging menjadi produk makanan, padahal tidak demikian halnya dengan tumbuhan. Jadi, tidak diragukan lagi kita banyak menghemat sumber daya dalam hal ini. Dan mungkin ekologi akan menjadi satu-satunya faktor yang akan membawa semakin banyak orang lebih menyukai pola makan vegetarian.
PEMBICARA: Edvin Sugarev percaya, di luar industri daging masih ada pertanyaan lebih dalam
yang harus disinggung.
Bapak Edvin Sugarev: Menurut pemikiran saya ini adalah masalah besar, tidak hanya industri daging, tetapi masalahnya mentalitas, cara manusia berpikir, dan itulah yang mesti diubah. Bagi saya, yang paling penting adalah pilihan moral seseorang: Apakah ia ingin menjadi musuh semua makhluk hidup di planet ini; apakah ia ingin menaklukkan semuanya supaya menjadi seorang penguasa, atau apakah ia ingin hidup selaras dengan dunia ini dengan menghormati semua bentuk kehidupan lain?
PEMBICARA: Kami menghargai komentar bijaksana Bapak Sugarev mengenai pola makan vegetarian. Semoga semakin banyak pemimpin pemerintah dan juga warga negara yang sadar akan manfaat cara hidup lebih baik yang membantu planet ini.
Gletser-gletser Selandia Baru mencapai rekor terendah dalam jumlah total es
Selama 32 tahun, ilmuwan-ilmuwan dari Lembaga Riset Air dan Atmosfer Nasional telah memantau 50 gletser di Pegunungan Selatan Selandia Baru. Data terbaru mereka menunjukkan bahwa 2,2 miliar metrik ton es permanen lenyap dari gletser-gletser itu antara bulan April 2007 dan Maret 2008. Ketua ilmuwan-ilmuwan itu Dr. Jim Salinger mengatakan bahwa penyebab utama hilangnya es itu adalah karena pemanasan global, dan kondisi ini sama dengan gletser-gletser di seluruh dunia yang sedang menyusut.
Dr. Salinger dan rekan-rekan dari Lembaga Riset Air dan Atmosfer Nasional, kami dengan dalam menghargai informasi penting yang mengkhawatirkan ini atas keadaan gletser-gletser di Selandia Baru. Marilah kita semua bertindak cepat dan melangkah lebih ringan untuk melindungi planet kita dari dampak pemanasan global yang lebih jauh .
Referensi:
http://www.3news.co.nz/News/NZglacierscontinuetoshrink/tabid/209/articleID/71433/
cat/41/Default.aspx#top
Lebah-lebah Italia menghilang
Populasi lebah Italia diamati telah menurun sebesar 50 persen selama beberapa tahun belakangan, dengan telur dari lebah ratu juga berkurang jumlahnya. Peternak-peternak dan ahli-ahli lebah telah menyatakan bahwa dua sebab yang mungkin adalah perubahan iklim dan pestisida.
Francesco Panella, Presiden Federasi Peternak Lebah Italia mengatakan bahwa pestisida bekerja pada sistem syaraf serangga-serangga itu dan mempengaruhi kemampuan mereka menentukan arah. Sebagai akibatnya, mereka tak dapat menemukan jalan pulang ke sarang mereka dan pada akhirnya mati. Hilangnya lebah-lebah ini juga mengacaukan produksi makanan dan ekonomi nasional, karena tanpa lebah yang menyerbuki, buah-buahan dan sayuran tak dapat tumbuh.
Organisasi itu kemudian mencari cara agar sementara pestisida dilarang guna penyelidikan lebih jauh. Bapak Panella dan Federasi Peternak Lebah Italia, terima kasih telah mengumumkan situasi yang menakutkan ini. Kami berdoa semoga tanda-tanda dari alam ini dapat membangunkan kita agar bertindak lebih berkelanjutan bagi Bumi demi melindungi lebah-lebah dan semua kehidupan.
Referensi: http://www.lifeinitaly.com/news/