Laporan PBB: Beberapa kota tepi pantai berada dalam bahaya akibat perubahan iklim

Kota-kota pesisir pantai di seluruh dunia rentan terhadap perubahan iklim. Sebuah laporan terbaru PBB menunjukkan bahwa walaupun daerah-daerah tepi pantai yang ketinggiannya kurang dari 10 meter di atas permukaan air laut hanya mencerminkan 2% daratan, lokasi ini adalah tempat tinggal 10 persen penduduk dunia. Dengan tingkat permukaan air laut yang terus naik, lebih dari 3.300 kota  di wilayah yang rendah ini diperkirakan akan terkena imbasnya.

Dalam bagian pendahuluan di laporan tersebut, Anna Tibaijuka, Direktur Eksekutif Program Pemukiman Manusia Perserikatan  Bangsa-Bangsa, menyerukan kota-kota dan para pemerintah untuk menanggapi tantangan-tantangan yang ditimbulkan oleh pemanasan global.

Terima kasih kami yang tulus, Direktur Eksekutif Tibaijuka dan para peneliti Perserikatan Bangsa-Bangsa, atas penyiapan laporan yang tepat waktu ini. Marilah kita bersatu dalam tindakan-tindakan kepedulian untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi semua penghuni Bumi.

Undang-Undang Federal tawarkan uang tunai untuk memperlancar peralihan ke pertanian organik

RUU AS yang baru menawarkan uang tunai kepada para petani untuk menanam organik. Para petani di AS sekarang bisa menerima 20.000 dolar AS per tahun hingga maksimal 80.000 dolar AS selama periode enam tahun untuk mengubah praktik bercocok tanam konvensional ke organik. Pemerintah juga menawarkan untuk membayar hingga 75 persen biaya sertifikasi organik dan mengalokasikan 78 juta dolar AS untuk riset pertanian organik antara tahun 2009 hingga 2012.

Program Pelayanan Konservasi saat ini, yang menyediakan pendanaan bagi para petani yang menerapkan praktik-praktik yang menguntungkan bagi lingkungan, juga akan dimodifikasi untuk mempermudah para petani organik memenuhi kualifikasi untuk menerima dana tersebut. Pembuat Undang-Undang AS, kami memuji dukungan Anda atas praktik-praktik bercocok tanam yang lebih sehat dan bebas polusi ini. Terberkatilah waktu ketika pertanian organik dikembalikan sebagai norma di seluruh dunia demi manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh kehidupan.

Saat Diserang, Tumbuhan Mengirimkan Sinyal ke Para Sahabat Mikroba untuk Meminta Pertolongan

Tumbuh-tumbuhan meminta pertolongan luar untuk pulih dari penyakit. Para peneliti di Universitas Delaware di Amerika Serikat memakai pemindaian laser yang modern untuk mengevaluasi reaksi tanaman bunga terhadap infeksi dari jamur atau bakteri berbahaya.

Para ilmuwan mengamati bahwa alih-alih menerima infeksi secara pasif, tanaman tersebut mengirimkan sinyal SOS ke akar-akarnya, yang selanjutnya memproduksi zat kimia

untuk menarik mikroba yang menguntungkan. Tumbuh-tumbuhan yang diteliti itu, dengan keberadaan mikroba di dalam tanah, ternyata menjadi bugar kembali. Sungguh penemuan yang

membesarkan hati, ilmuwan-ilmuwan Universitas Delaware! Semoga kita selalu bertindak cepat dalam menanggapi hal-hal lingkungan yang berhubungan dengan Bumi kita, dengan pengetahuan bahwa kecerdasan dan daya sembuh ini telah dianugerahkan dalam ciptaan-ciptaan Tuhan yang menakjubkan.

Provinsi Kanada berjuang untuk mengatasi sumber-sumber air yang menghilang

Dengan pasokan air yang terus menurun akibat menyusutnya gletser-gletser karena pengaruh pemanasan global, provinsi Alberta tengah memikirkan kembali cara distribusi dan pemakaian air. Pertimbangan diberikan untuk mengatur lebih jauh izin penggunaan air untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi di wilayah itu yang berubah, dan pada waktu yang sama, berusaha menyeimbangkan kebutuhan tersebut dengan kegiatan bisnis setempat.

Pemerintah Alberta, kami mengagumi penilaian dan upaya Anda yang jujur untuk mengatasi situasi yang menantang ini. Kami berdoa agar umat manusia menghargai sumber-sumber tak tergantikan dari alam untuk membantu memulihkan keseimbangan hidup di Bumi.

Kini Muncul Batu Bata Hijau

Batu bata paling hijau akan memasuki pasar. CalStar Cement telah mengembangkan produknya yang pertama, yang menjanjikan satu langkah teknologi terbesar dalam sejarah pembuatan batu bata sejak zaman dahulu kala. Produksi batu bata hijau CalStar memerlukan setidaknya 90 persen lebih sedikit energi daripada metode pembakaran tanah liat tradisional, dengan demikian proses ini banyak mengurangi jejak karbonnya.

Rahasia mereka didasarkan pada material abu terbang dan suatu reaksi kimia yang terjadi pada suhu yang mendekati suhu ruangan. Produk ini, yang diharapkan akan segera tersedia secara komersial, akan ditawarkan pada harga yang mendekati batu bata konvensional, dengan demikian batu bata itu menjadi pilihan pertama untuk parapembuat bangunan yang sadar-lingkungan.

Salut hijau,  CalStar Cement, atas metode Anda yang progresif dan ramah lingkungan dalam memproduksi batu bata! Semoga sukses dalam perbaikan yang menyelamatkan Bumi

dengan teknologi bangunan ini.