Lebih dari 700.000 rumah di Australia terancam terendam air
Departemen
Perubahan Iklim Australia mengatakan bahwa 80% orang Australia akan dipengaruhi
oleh kenaikan permukaan laut karena tempat tinggal mereka yang dekat dengan laut.
Departemen itu memperingatkan, “Diperkirakan bahwa pantai-pantai yang terkikis
gelombang akan mundur 1 meter setiap kenaikan satu sentimeter permukaan laut.
Gelombang akibat badai memperburuk erosi pantai.” Sementara itu, berbagai
perkiraan ilmiah mengatakan bahwa permukaan laut bisa naik sampai beberapa meter
dengan berjalannya waktu.
Terima kasih
kami atas dibagikannya informasi penting ini, Departemen Perubahan Iklim dan
Australia. Kami berdoa agar skenario mencemaskan seperti ini bisa dihindari
melalui peralihan menuju gaya hidup berkelanjutan seperti pola makan nabati.
http://www.brisbanetimes.com.au/news/national/rising-sea-to-flood-700000-homes/2008/10/16/1223750270421.html
http://www.theage.com.au/environment/rising-sea-could-flood-700000-homes-20081016-52es.html
Museum Sejarah Alam Amerika membuka peragaan perubahan iklim di New York
Dicetuskan oleh
kurator museum Dr. Edmond Mathez bersama ahli geologi AS Dr. Michael
Oppenheimer, dan dirancang atas kerja sama dengan banyak museum dan
organisasi-organisasi ilmiah lainnya di seluruh dunia, tujuan utama peragaan itu
adalah untuk menanggapi keprihatinan mereka yang masih skeptis bahwa pemanasan
global disebabkan oleh manusia serta menunjukkan status gawat di planet kita
saat ini. Direktur Museum Ellen Futter berkata, “… Sekarang ini ada begitu
banyak kesepakatan ilmiah, 90 persen ilmuwan setuju bahwa ada kebutuhan mendesak
untuk mengatasi masalah itu.”
Joe Witte (L): Kami bisa mengukur
dengan jelas melalui karbon dioksida di atmosfer bahwa ini adalah karbon
dioksida yang baru saja ditambahkan, Jika Anda menghitung jumlahnya dari
berbagai sumber, kita mempunyai pencemaran dari kebakaran hutan. Kita punya
pencemaran dari meningkatnya pertanian yang terus berlangsung, dan itu tentu
saja juga termasuk kenaikan jumlah hewan ternak di seluruh dunia karena mereka
juga memperburuk situasi pemanasan global dengan melepaskan gas metana.
PEMBICARA: Pameran yang berjudul
“Perubahan Iklim: Ancaman bagi Kehidupan dan Masa Depan Energi ”, peragaan itu
dilengkapi dengan tampilan interaktif dimana pengunjung bisa melihat perubahan
yang sekarang berdampak terhadap Bumi serta berjanji melakukan tindakan-tindakan
ramah-Bumi seperti mendaur ulang atau berangkat kerja naik sepeda. Setelah New
York, peragaan itu akan bepergian ke Eropa, Asia, Timur Tengah, Meksiko, dan
Amerika Selatan.
Joe Witte (L): Ini adalah hal
yang serius dan kita perlu berbuat sesuatu, khususnya untuk generasi mendatang
guna memastikan hal itu tidak berkembang menjadi krisis yang tak terkendali.
PEMBICARA: Pujian hangat kami
dan terima kasih banyak, Museum Sejarah Alam Amerika dan Drs. Mathez dan
Oppenheimer atas cara yang inovatif ini untuk membagikan sains di balik
pemanasan global. Semoga peragaan Anda menggerakkan banyak orang menuju tindakan
yang mendukung berkembangnya kehidupan baru di planet kita.
http://www.reuters.com/article/environmentNews/idUSTRE49D95Q20081014?pageNumber=2&virtualBrandChannel=0
http://blog.targethealth.com/?p=1800
http://www.amnh.org/exhibitions/climatechange/?src=e_h
HTML clipboardProyek untuk melindungi pohon bakau Senegal
Untuk menghadapi
penyusutan cepat populasi bakau yang penting di Senegal selatan, organisasi
nirlaba Oceanium meluncurkan proyek penanaman kembali yang melibatkan sekitar
15.000 anak muda dari 130 desa. Selama periode dua bulan, anak-anak muda itu
menanam 6 juta pohon bakau yang dianggap penting bagi lingkungan hidup baik
ikan-ikan maupun burung-burung yang berpindah serta mencegah erosi pantai dan
banjir. Juru bicara Oceanium Binetou Diagne mengatakan bahwa proyek ini
ditujukan untuk menghidupkan kembali ekosistem bakau, meningkatkan kesadaran
penduduk tentang pelestarian dan memulihkan kehidupan di masyarakat-masyarakat
pantai. Kelompok-kelompok lingkungan lokal juga menganjurkan penerapan
undang-undang nasional untuk melestarikan pohon-pohon bakau itu.
Oceanium, para
aktivis lingkungan, dan sukarelawan muda yang mulia, kami menyatakan penghargaan
tulus kami atas pengabdian Anda untuk tindakan mulia ini. Semoga kita semua
berjuang menjadi penjaga yang penuh kasih bagi lingkungan kita.
http://www.globalgoodnews.com/environmental-news-a.html?art=1224432007108689
HTML clipboardPenelitian mengungkap spesies yang paling berisiko karena pemanasan global
Dalam riset yang
dilakukan oleh Persatuan untuk Konservasi Alam Internasional (IUCN), 90 sifat
biologi diidentifikasi untuk menggolongkan spesies menurut sifat yang
meningkatkan kerentanan terhadap perubahan iklim. Hampir 35% burung-burung dunia,
52% amfibi, dan 71% spesies karang air hangat yang membangun terumbu mempunyai
sedikitnya satu dari 11 sifat yang bisa membuatnya rentan terhadap perubahan
iklim. Sebagai penilaian pertama dari jenisnya, IUCN berharap bahwa sistem
klasifikasi ini akan membantu personel konservasi untuk lebih baik
menginformasikan risiko pemanasan global pada spesies-spesies yang berbeda.
Kami berterima
kasih Persatuan untuk Konservasi Alam Internasional atas penelitian penting ini.
Semoga hormat kita bagi semua kehidupan tercermin melalui tindakan seperti pola
makan nabati untuk memulihkan kegembiraan rekan-rekan sesama makhluk dan biosfer
kita.
http://www.enn.com/ecosystems/article/38409
http://economictimes.indiatimes.com/Flora__Fauna/Over_7000_species_susceptible_to_climate_change_Study/articleshow/3583739.cms