Mobil-Mobil Udara: Angin Baru untuk Jalan-Jalan di Amerika?

Pameran mobil udara menjanjikan masa depan. Motor Development International yang berbasis di Prancis dan perusahaan Zero Pollution Motors AS telah bekerja sama untuk mengembangkan kendaraan udara yang termampatkan dengan sangat efisien (CAV). CAV, yang diproyeksikan akan dijual pada harga 20.000 dolar AS ketika tersedia pada 2011,  mempunyai daya tempuh hampir 60 mil dengan kecepatan 35 mil per jam untuk satu tangki udara.

Mobil ini bisa menempuh hingga 800 mil dengan kecepatan di jalan raya, memakai kombinasi udara dan bahan bakar seperti diesel, etanol, atau bahkan minyak sayur, dengan pemakaian bahan bakar yang sangat efisien sekitar 106 mil per galon. Salut hijau kami, MDI dan Zero Pollution Motors, atas inovasi terkini ini dalam transportasi yang sadar-lingkungan! Melalui perkembangan  seperti yang Anda miliki, secara pasti kita semua bisa beralih ke dalam praktik-praktik berkendara yang berkelanjutan untuk masa depan Bumi kita.

Ahli: Amazon dapat kehilangan 50 persen spesies pohonnya

Di hutan Amazon, separuh dari semua spesies pohon menghadapi kepunahan. Dengan pembabatan hutan yang menyebabkan tidak hanya punahnya pepohonan, tapi juga emisi gas rumah kaca yang bertambah, pemanasan global sendiri bisa dengan cepat memunahkan separuh spesies pohon di hutan hujan Amazon.

Ahli iklim internasional dan anggota Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa Dr. Martin Parry baru-baru ini melaporkan bahwa jika temperaturnya naik dari 3,6 menjadi 7,2 derajat Fahrenheit, kekeringan yang ditimbulkannya akan mengakibatkan 25 hingga lebih dari 50 persen spesies pohon bisa punah. Dr. Parry dan Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim, kami sangat menghargai wawasan tambahan mengenai keadaan genting hutan Amazon ini. Dengan karunia Tuhan, semoga kita dibimbing menuju tindakan yang memulihkan paru-paru vital dan keindahan hijau hutan kita.

Jumlah burung ladang merosot ke rekor terendah

Burung-burung pedesaan di Inggris berkurang jumlahnya. Juru bicara Lembaga Kerajaan Perlindungan Burung (RSPB) Bpk. Graham Madge mengatakan, beberapa spesies telah berkurang lebih dari 85%. Survei terbaru Departemen Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan mengungkapkan penurunan lebih dari 50% pasangan burung daerah

pertanian terjadi sejak tahun 1960, yang bertepatan dengan munculnya penggunaan pestisida kimia dalam pertanian.

Populasi burung pedesaan di lahan yang dipelihara oleh RSPB, di sisi lain, berlipat ganda sejak tahun 1999. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi dimana burung-burung dapat berkembang biak dengan baik dapat diciptakan. Kami mengungkapkan rasa terima kasih kami, Lembaga Kerajaan Perlindungan Burung dan Departemen Pertanian, Pangan, dan Urusan Pedesaan, atas temuan penting ini. Semoga kita juga melakukan kontribusi untuk kesejahteraan teman-teman berbulu kita dan para penghuni Bumi dengan menerapkan praktik-praktik yang menopang semua kehidupan.

Ilmuwan China Qin Dahe dianugerahi penghargaan puncak di bidang meteorologi

Ahli gletser China dianugerahi Penghargaan Organisasi Meteorologi Internasional. Ahli gletser China Dr. Qin Dahe dihadiahi penghargaan paling tinggi dari Organisasi Meteorologi Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Penghargaan itu dianggap sebagai “Hadiah Nobel untuk Meteorologi” dan diberikan kepada Dr. Qin atas kontribusi-kontribusi luar biasanya dalam penelitian iklim serta pelayanan-pelayanan meteorologi di tingkat nasional dan internasional.

Sebagai orang China pertama yang pernah melintasi Kutub Selatan dengan Ekspedisi Kutub Trans-Antartika Internasional 1989, Dr. Qin memakai temuannya dari ekspedisi itu dan ekspedisi sesudahnya untuk menerbitkan banyak laporan ilmiah penting dalam bidang glasiologi dan perubahan iklim. Dia menyatakan, “Kondisi-kondisi meteorologi dan iklim sering kali menjadi ekstrem sekarang ini, berkaitan dengan latar belakang perubahan iklim global. Itu adalah tantangan besar bagi umat manusia.” Pujian hormat kami, Dr. Qin Dahe, atas penghargaan bergengsi ini. Surga memberkati upaya mulia berkelanjutan Anda yang bermanfaat bagi umat manusia.

Gletser Chili akan lenyap dalam waktu 50 tahun, ungkap sebuah penelitian

Gletser di Chile lenyap akibat perubahan iklim. Menurut kepala perusahaan air Chile, Direccion General de Aquas de Chile (DGA), Echaurren dan gletser-gletser di sekitarnya menyusut dengan kecepatan 12 meter per tahun. Dengan laju seperti ini, Sungai Maipo, yang mengalir dari Echaurren dan menyediakan 70% air untuk ibu kota negara Santiago, dapat menjadi kering seluruhnya dalam waktu lima puluh tahun ke depan.

Peristiwa semacam itu akan mengharuskan perpindahan penduduk besar-besaran keluar dari Chile tengah akibat kekurangan air. Terima kasih terdalam kami, Direccion General

de Aquas de Chile, karena memberikan informasi penting ini kepada publik. Semoga setiap orang segera beralih ke diet nabati yang paling efektif dan efisien air, untuk mengerem kondisi-kondisi pemanasan dan menstabilkan Bumi kita.