Hancurnya koloni lebah bisa disebabkan oleh polusi udara
Para peneliti di
Universitas Virginia, AS menetapkan bahwa ozon (asap) dan campuran nitrat di
permukaan Bumi adalah penghalang paling berbahaya bagi perjalanan wewangian
bunga-bunga yang diperlukan untuk penyerbukan oleh lebah. Profesor Jose Fuentes
menyatakan bahwa molekul wewangian bunga saat ini hanya bisa mencapai sekitar
200 meter, sementara 1.200 meter bisa dicapai dalam lingkungan yang polusinya
lebih sedikit. Sulitnya menemukan makanan bagi lebah bisa menjadi penyebab dari
kondisi yang disebut dengan hancurnya koloni lebah.
Maha Guru Ching
Hai: Jika tidak ada lebah maka tidak ada penyerbukan. Lalu sebagian makanan,
sebagian buah-buahan dan sayuran bergantung pada penyerbukan untuk bisa berbuah.
Dan sekarang banyak lebah telah mati dan seluruh koloni kadang ambruk, mereka
menyebut hal itu runtuhnya koloni. Jadi sekarang, mungkin saja kita segera tidak
punya makanan, belum lagi membicarakan tentang perubahan iklim.
Semua lebah itu
mati karena gas beracun. Lebah-lebah itu tidak sanggup menahannya. Kita
berukuran besar sehingga mungkin kita tidak terlalu merasakan pengaruhnya. Dan
hewan-hewan besar, ada yang tidak terlalu merasakan pengaruhnya, tetapi beberapa
serangga kecil dan lebah, mereka mati karena tidak bisa menahannya. Terlalu
berat bagi mereka!
PEMBICARA: Kami benar-benar
menghargai penelitian Anda, Profesor Fuentes dan rekan-rekan yang telah membuat
kita lebih mengerti tentang pengaruh berbagai polutan terhadap teman-teman lebah
yang bernilai. Semoga Tuhan membimbing kita semua menuju tindakan-tindakan alami
yang mendukung kehidupan untuk menjamin hari-hari yang lebih cerah di Bumi ini.
Negara bagian India memberikan dana untuk menyelamatkan lingkungan
Menteri Utama Prem
Kumar Dhumal dari negara bagian Himachal Pradesh telah memperkenalkan pajak
hijau sukarela untuk pemakai kendaraan, dengan dana ditujukan untuk program
perlindungan lingkungan. Negara bagian Himachal Pradesh barat laut sangat rentan
terhadap perubahan iklim karena gletsernya yang vital saat ini telah mundur
terus-menerus. Tindakan meredakan iklim yang lain termasuk penanaman 1,5 juta
bibit pohon asli yang telah dilakukan pada bulan Agustus, dan sekitar 5 juta
tumbuhan obat-obatan dan buah liar yang akan ditanam sepanjang tahun 2009.
Yang Mulia, kami
sampaikan terima kasih kami atas bimbingan lingkungan Anda yang bijaksana.
Terberkatilah upaya Anda yang mulia dalam kelanjutan dengan kesuksesan yang
berkembang.
Mozambik berkata “Tidak” terhadap benih rekayasa genetika
Berbicara
di depan parlemen negara, Perdana Menteri Mozambik Luisa Diogo meyakinkan para
legislator bahwa program “Revolusi Hijau” Mozambik, sebuah usaha untuk
mengakhiri impor bahan pokok seperti beras dan kentang dalam upaya swasembada
makanan, tidak perlu tergantung pada penggunaan benih hasil rekayasa genetika.
Dalam menjawab pertanyaan tentang topik itu, dia sampaikan, “Kenyataannya,
penggunaan benih rekayasa genetika dilarang di Mozambik. Kita menggunakan benih
lebih baik yang diproduksi di Mozambik dan benih ini tidak direkayasa secara
genetika.”
Angkat
topi penuh hormat, Yang Mulia dan Mozambik yang telah menjamin kesehatan lebih
baik bagi warga seiring dengan memperkenalkan penanaman yang berkelanjutan.
Semoga Surga memberkahi warga Mozambik dengan makanan yang cukup dan kemakmuran
dalam harmoni dengan alam.
Di
kota-kota terpencil sepanjang perbatasan Botswana dan Zimbabwe, ketegangan
telah muncul sementara warga desa dari kedua negara tersebut mencoba memenuhi
kebutuhan airnya dari pasokan air sungai lokal yang menyusut. Potensi kerusuhan
lainnya adalah pengairan hewan ternak yang menempatkan ternak sapi dalam
persaingan dengan manusia untuk sumber air yang menyusut.
Kami
berdoa untuk berkat hujan untuk memulihkan pasokan air yang banyak bagi
orang-orang Botswana dan Zambia. Semoga kebaikan hati dan pertimbangan kita
terhadap satu sama lain membantu meredakan situasi seperti ini dan memulihkan
keseimbangan kehidupan di Bumi.