Ciptakan sebuah tameng welas asih di sekeliling Bumi.
Di seluruh dunia, banyak ilmuwan perubahan iklim setuju bahwa jauh lebih baik mengggunakan waktu kita sekarang untuk berfokus pada tindakan yang mengurangi pemanasan global ketimbang prediksi yang tepat mengenai dampaknya. Selama Seminar SOS Stop Pemanasan Global baru-baru ini di Thailand, Maha Guru Ching Hai menegaskan nasihat ini dan menggarisbawahi cara utama untuk menghalangi dan bahkan mencegah bencana yang berkaitan dengan iklim: diet berbasis tumbuhan.
Konferensi video dengan Maha Guru Ching Hai pada Seminar SOS Stop Pemanasan Global di Thailand – 11 Oktober 2008
Yaowarin Srichainan – Teknisi Komputer, Kantor Pajak Internal, Thailand (P): Hingga sejauh mana Thailand akan terkena dampak pemanasan global dan hal terburuk apa yang bisa kita semua perkirakan?
Maha Guru Ching Hai : Kita tidak boleh menekankan dampak terburuk pemanasan global. Kita jangan mengharapkan bencana terjadi, tetapi kita harus mulai berfokus pada cara untuk mencegah ini. Kita harus berpaling ke arah yang berlawanan, yang menjadi perhatian tertinggi orang-orang Thailand dan dunia. Yaitu, kembali, menjalani gaya hidup welas asih, menjadi vegetarian. Bahkan lebih baik, vegan, artinya tidak ada produk hewan apapun, sehingga atmosfer yang penuh kebaikan akan menyelimuti planet kita, dan tentu saja Thailand, dengan perlindungan dan berkah dari Surga, karena kita menciptakan tameng di sekitar kita, di sekeliling planet kita, atmosfer yang sangat welas asih, kuat, dan penuh kebaikan. Itu merupakan satu-satunya perlindungan yang aman dan abadi.
SUARA: Menyusul seminar tersebut, para peserta merenungkan bersama pemberdayaan diri pribadi untuk membuat perbedaan.
Veerayut Jitsai – peserta seminar (L): Pada waktu ini pemanasan global telah menjadi sangat kritis. Jika kita ingin membuat keadaan lebih baik, kita bisa beralih ke pola makan vegetarian.
Peserta seminar (P) : Sebagai warga yang bertanggung jawab, kita semua harus peduli tentang hal ini karena ini mempengaruhi kita, mempengaruhi kesejahteraan kita, dan kita semua saling berkaitan. Apapun yang bisa membantu mengurangi keadaan darurat di planet kita ini, maka saya percaya itu adalah hal yang baik. Saya sendiri tengah berupaya untuk makan semakin sedikit daging.
SUARA: Kami ingin berterima kasih kepada Maha Guru Ching Hai atas kepedulian, kearifan, dan kasihnya yang dalam yang ia bagikan untuk memastikan masa depan bagi planet kita. Kiranya kita semua membantu menciptakan tameng kasih dan penyayang ini melalui ungkapan welas asih dalam tindakan harian kita, mulai dengan pilihan makanan kita.
Silakan saksikan di hari yang akan datang di Kata-kata Bijak untuk konferensi selengkapnya dengan teks terjemahan dalam berbagai bahasa di sini di Supreme Master Television.
Tanaman Tropis dan spesies hewan terancam akibat cuaca yang memanas.
Sebuah studi baru memperkirakan tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan di hutan hujan tropis dan di pegunungan mungkin akan kesulitan beradaptasi di masa depan karena suhu udara di daerah-daerah seperti itu telah bertambah panas lebih dari 0,75 derajat Celsius sejak tahun 1975, dan terus bertambah. Studi tersebut memperkirakan perubahan iklim akan mengakibatkan pergeseran semua zona suhu naik 600 meter ke atas, dan sebagai hasilnya, beberapa spesies mendapati habitat mereka menjadi tidak seperti biasanya. Studi yang dipimpin oleh Dr. Robert Colwell dari Universitas Connerticut, AS menyatakan bahwa kepunahan besar-besaran dapat terjadi jika spesies-spesies tersebut tidak dapat berpindah tempat atau mereka gagal untuk beradaptasi di daerah yang bersuhu lebih dingin.
Terima kasih banyak, Dr. Colwell dan rekan-rekan, atas studi yang penting ini mengenai keadaan ekosistem kita yang rapuh. Kami berdoa semoga semua orang melestarikan keanekaragaman flora dan fauna demi keseimbangan biosfer kita.
http://news.xinhuanet.com/english/2008-10/10/content_10173920.htm http://www.advance.uconn.edu/2008/081014/08101401.htm http://afp.google.com/article/ALeqM5hgRUgi0kLIvuVA2reYgm2NsLNwFw http://www.newsroom.ucla.edu/portal/ucla/globa-warming-affects-warm-weather-68463.aspx
Penduduk desa di Malaysia menanam makanan mereka sendiri.
Di pinggiran kota di Sarawak, harga makanan telah meningkat lebih dari dua kali lipat untuk kebutuhan pokok seperti beras. Untuk menyikapinya, 2.000 warga di desa Long Lama mulai menanam makanan mereka sendiri dan sekarang sedang menanam padi dan kebun-kebun yang penuh dengan sayur-sayuran, kacang-kacangan, lada, tapioka, dan buah-buahan.
Wow, sikap yang bagus terhadap kemalangan, warga-warga Long Lama! Semoga kita termotivasi oleh teladan kalian yang menyemangati untuk melakukan langkah-langkah hijau yang serupa untuk mencukupi diri kita sendiri dan planet ini.
Maha Guru Ching Hai: Saya mempunyai ide yang lain; yaitu untuk orang-orang yang mempunyai halaman rumah, daripada menanam rumput atau lainnya, tanamlah sayur-sayuran. Anda dapat menanamnya cukup untuk Anda sendiri atau untuk tambahan. Dengan cara ini, Anda dapat mempunyai makanan vegetarian yang enak, menghemat uang, waktu, dan energi yang digunakan untuk transportasi.
http://thestar.com.my/metro/story.asp?file=/2008/10/13/southneast/2186386&sec=southneast
Australia menghadapi kemarau yang paling terik.
Meskipun curah hujan mencapai rekor terendah, suhu udara di negara bagian tenggara Victoria dan Tasmania telah mencapai rekor tertinggi. Perpaduan yang buruk ini, dimana saat ini tampaknya tidak menunjukkan tanda berhenti, membahayakan sistem Sungai Murray-Darling, sumber penting irigasi pertanian tempat daerah bagian selatan bergantung pada aliran air dari daerah yang dilanda kekeringan ini. Sebaliknya, daerah-daerah di bagian utara Australia mengalami rekor curah hujan yang tertinggi.
Kami berdoa agar penduduk Australia diberi ketabahan karena mereka menanggung dampak cuaca yang ekstrim akibat pemanasan global. Marilah kita semua mengambil tindakan yang cepat untuk menstabilkan kecenderungan ini melalui gaya hidup kita yang ramah-lingkungan agar semuanya bisa hidup nyaman dan berkelimpahan.
http://qcl.farmonline.com.au/news/nationalrural/agribusiness-and-general/finance/drought-the-hottest-ever/1330674.aspx, http://en.wikipedia.org/wiki/Murray-Darling_Basin
Gletser Greenland mencair dengan cepat.
Dalam 10 tahun terakhir, para ilmuwan telah berusaha memahami mengapa Jakobshavn Isbræ, salah satu gletser Greenland yang terbesar, tiba-tiba mulai mencair. Para peneliti dari Pusat Sains Atmosfer Laut Universitas New York telah menegaskan bahwa pencairan mulai bertambah cepat saat suhu di bawah permukaan air meningkat, dengan arus yang dapat ditelusuri hingga Laut Atlantik Utara. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaitkan penyusutan yang cepat ini dengan pemanasan global, dan para ilmuwan secara khusus mengkhawatirkan bahwa kecenderungan serupa yang dipicu oleh air yang panas di bawah Lapisan Es Antartika bisa berdampak parah, yaitu naiknya permukaan air laut.
Kami berterima kasih kepada Universitas New York dan para ilmuwan lainnya, karena telah berbagi penemuan yang mengejutkan tentang cepatnya penyusutan gletser Greenland ini. Kami mendoakan perlindungan Tuhan dan keselamatan mereka
http://www.sciencedaily.com/releases/2008/09/080929093754.htm, http://www.nasa.gov/vision/earth/lookingatearth/jakobshavn.html,