HTML clipboard30 tahun penelitian ungkap
teluk Gulf AS berisiko banjir parah Para
peneliti yang melaporkan mengenai risiko banjir yang dihadapi Pantai Teluk
Amerika Serikat dari Alabama hingga Texas menunjuk kenaikan permukaan laut
sebagai faktor risiko utama. Dr. John Anderson, seorang guru besar dalam
Oseanografi dan ilmu bumi di Universitas Rice menjelaskan bahwa teluk tersebut
hampir mengalami tingkat banjir yang terakhir dialami dalam era Holosen
kira-kira 9.600 tahun yang lalu. Keprihatinan utamanya adalah observasi dari
beberapa penelitian baru-baru ini bahwa peningkatan permukaan laut sepanjang
Pantai Teluk telah berlipat ganda pada abad yang lalu. Hal ini akibat pemanasan
global dan juga pembangunan bendungan yang telah membatasi aliran alami sedimen
ke dalam teluk, karenanya membahayakan lahan basah yang melindungi.
Penghargaan
tulus kami, Dr. Anderson dan kolega yang membantu kami memahami risiko terkait
perubahan iklim terhadap Pantai Teluk. Mari bergabung dalam tindakan cepat untuk
memulihkan keseimbangan alami lingkungan kita.
http://www.eurekalert.org/pub_releases/2008-10/ru-bou100208.php
Barbados kehilangan terumbu-terumbu karangnya
James Blades, ahli
lingkungan dan anggota pendiri Serikat Laut Barbados telah melaporkan bahwa
seluruh terumbu karang di lepas pantai bagian Barat Pesisir Barbados telah mati
dan terumbu karang di dekat Pesisir Selatan menuju nasib yang serupa.
Terumbu-terumbu karang itu tidak hanya berharga dari segi keindahannya, mereka
juga dianggap penting dalam menjaga dan melindungi pantai-pantai pasir pulau itu.
Bapak Blades lebih jauh menyatakan bahwa selain polusi akibat ulah manusia yang
terus berlanjut, perubahan iklim merupakan penyebab utama cepat lenyapnya
terumbu-terumbu karang di pulau itu.
Kami sampaikan
penghargaan tulus kami, Bapak Blades dan Serikat Laut Barbados, atas
informasinya tentang kondisi buruk terumbu karang yang amat sensitif ini. Kami
mendoakan kesadaran manusia untuk meringankan langkah-langkah di planet kita
demi pulihnya keindahan dan keberagaman dari semua makhluk di dunia kita.
http://www.nationnews.com/story/292768860048588.php