Besarnya kerugian akibat batu bara di China: 250 miliar dolar AS atas polusi, kerusakan lingkungan, dan penyakit sosial
Sebuah laporan mengungkapkan kerugian tersembunyi dari pemakaian batu bara. Dalam “Kerugian Nyata akibat Pemakaian Batu Bara”, sebuah laporan yang dibuat oleh para ahli ekonomi dan kelompok-kelompok lingkungan termasuk Greenpeace, pemakaian batu bara saat ini di China terhitung merugikan negara tersebut sebesar 250 miliar dolar AS per tahun karena limbah dan kerusakan lingkungan.
Laporan itu juga mengungkapkan kerugian besar bagi manusia, dengan rata-rata 13 orang penambang yang meninggal di tambang batu bara setiap harinya. Laporan tersebut menganjurkan pemerintah untuk memikirkan kerugian ini mengenai nilai batu bara sebagai sumber energi. Terima kasih hijau para ahli ekonomi Cina, Greenpeace, dan kelompok-kelompok lingkungan lainnya, karena menyarankan untuk memikirkan kembali kerugian-kerugian ini. Semoga pemerintah-pemerintah di seluruh dunia mengembangkan sumber-sumber energi berkelanjutan dengan lebih cepat agar hidup menjadi lebih ringan di planet kita.
Membersihkan Air yang Tercemar Berat dengan Biaya yang Sangat Murah
Sistem baru membersihkan air yang tercemar minyak jauh lebih murah dan lebih efisien. Sekelompok ilmuwan Swedia dan Lithuania telah bekerja sama untuk mengembangkan proyek Eureka, sebuah cara baru untuk memproses air yang tercemar minyak industri yang sangat beracun, dimana bila tidak diproses, berbahaya bagi kesehatan manusia dan semua bentuk kehidupan di air.
Tidak seperti metode tradisional yang mahal, yang memerlukan tiga tahap untuk membersihkan air, penemuan Eureka yang baru ini hanya terdiri dari satu prosesor berkapasitas tinggi yang menghasilkan air jauh lebih bersih dan beroperasi 10-20 kali lebih murah daripada sistem pemrosesan konvensional. Terpujilah, tim Eureka Swedia dan Lithuania atas prestasi kerja sama hijau Anda! Kami menantikan lebih banyak gagasan yang lebih melindungi Bumi ini yang bermanfaat bagi manusia dan memulihkan kembali ekosistem kita.
‘Monster air’ Kota Meksiko di ambang kepunahan
Salamander Aztec yang legendaris terancam punah. Salamander axolotl, yang pernah banyak berada di kanal-kanal Danau Xochimilco di Kota Meksiko, telah berkurang drastis jumlahnya karena berbagai faktor yang disebabkan manusia, dan sekarang telah dimasukkan dalam Daftar Merah Perserikatan Internasional Perlindungan Alam. Para ilmuwan di Universitas Otnonomi di Meksiko sekarang mengingatkan bahwa kadal unik ini dapat lenyap sama sekali dalam waktu lima tahun, dan diskusi saat ini membahas saran-saran untuk membuka cagar alam terbuka di dalam danau itu untuk membantu axolotl berkembang biak. Kami mengungkapkan penghargaan kami para peneliti Meksiko karena memberitahu kami keadaan buruk axolotl purba yang dihormati ini. Dengan rahmat Tuhan, mari kita segera mengambil pilihan-pilihan yang lebih baik sebagai bentuk kepedulian terhadap Bumi untuk memastikan kelangsungan hidup teman-teman kadal kita dan semua makhluk.