Naiknya tingkat CO2 menyebabkan bertambahnya zona-zona mati di lautan tropis
Naiknya tingkat CO2 makin membahayakan kehidupan laut. Para ilmuwan dari Institut Pengetahuan Kelautan Leibniz di Kiel, Jerman, yang dikepalai oleh Profesor Andreas Oschlies, mengkonfirmasikan bahwa naiknya tingkat karbon dioksida mungkin sekali menyebabkan bertambahnya dengan cepat jumlah zona-zona mati, khususnya di laut-laut tropis, sebanyak 50 persen pada akhir abad ini.
Penelitian mereka menemukan bahwa perairan tropis secara signifikan lebih rentan terhadap bertambahnya zona-zona mati yang miskin oksigen karena temperatur mereka yang lebih tinggi, yang membuat alga dan bakteri menjamur. Profesor Oschlies, kami berterima kasih atas penelitian Anda yang mendalam, yang menunjukkan dampak merugikan lain naiknya tingkat karbon dioksida di dunia kita.
Semoga kita berhasil dalam menurunkan tingkat gas rumah kaca untuk memastikan keberlanjutan semua kehidupan yang berharga.
Maha Guru Ching Hai telah mengungkapkan pada para anggota Asosiasi kami dalam sebuah Seminar Internasional di bulan Agustus 2008 hal berikut ini mengenai zona-zona mati:
Maha Guru Ching Hai: Jadi banyak ikan paus dan ikan lumba-lumba, mereka terdampar ke tepi pantai dan mati. Ada banyak zona-zona mati di laut. Hal itu membuat mereka lemas, jadi mereka harus berenang keluar dari air dimana di situ penuh gas beracun yang telah terlepas! Jadi, mereka tahan, mereka tidak bisa bernafas. Jadi mereka harus keluar dari situ.
Bagi mereka, kehidupan ada di dalam air, tetapi air penuh dengan racun, tentu saja mereka keluar. Tetapi ketika mereka keluar, mereka mati juga. Karena mereka tidak punya air. Mereka tinggal di dalam laut, mereka mati; mereka keluar, mere mati. Tidak ada pilihan buat mereka. Ini adalah kekejaman yang paling buruk, di mana orang-orang tidak peduli pada lingkungan. Dan membiarkan semua makhluk sekarat seperti itu. Jadilah vegetarian saha, apa susahnya itu. Bahkan para ikan lumba-lumba harus berenang keluar dari laut; karena mereka pikir dengan begitu mereka dapat bertahan hidup, bahkan mempertaruhkan hidup mereka. Jadi kenapa kita tidak berubah saja ke diet vegetarian?
Atlanta Menetapkan 'Zona Netral Karbon' Pertama di AS.
Atlanta, Georgia, AS menciptakan zona bisnis netral karbon pertama di AS. Untuk meminimalkan dampak pemanasan global mereka, 18 bisnis di komunitas retail Dataran Tinggi Corner-Virginia pertama-tama melakukan audit jejak karbon individual mereka lalu secara bersama-sama membeli kredit ganti rugi karbon atas emisi yang tak dapat mereka kurangi. Manajer hutan yang berkelanjutan Valley Wood adalah penyedia ganti rugi atas proyek Dataran Tinggi Corner-Virginia, dengan keuntungan dari ganti rugi disumbangkan untuk Masyarakat Humanis dan badan sosial lainnya. Selamat komunitas Dataran Tinggi Corner-Virginia! Kami memuji inisiatif Anda dalam memperjuangkan keseimbangan karbon. Semoga semua warga dunia menemukan cara untuk menapak semakin ringan di atas Bumi kita.
Danau garam Iran menghilang
Danau Urumiyah di Iran terpengaruh oleh kekeringan. Danau garam di pedalaman yang pernah menarik banyak pengunjung, manusia dan burung-burung juga, sekarang mengering dan menurut para ilmuwan bisa lenyap seluruhnya dalam sepuluh tahun tanpa upaya konservasi lebih jauh. Kemarau panjang telah menyebabkan tingkat air berkurang tiga meter di bawah normal, dengan akibat meningkatnya kandungan garam dalam air yang mengancam kerusakan tanag dan potensi penggurunan. Para ahli lingkungan meneyrukan upaya-upaya untuk melestarikan danau itu dan melindungi flora dan faunanya. Terima kasih kami, para pembela dunia alam kita atas kepedulian Anda mengenai situasi yang menyedihkan di Danau Urumiyah. Semoga keajaiban alam ini terselamatkan agar dapat dinikmati generasi masa depan.
Spesies burung berwajah lucu diselamatkan di Australia
Spesies burung langka dipulihkan kembali di Australia. Telah lama dihargai, burung asli Bush Stone curlew dan terkenal atas status mereka yang terancam, Jan dan Neville Lubke dari New South Wales memutuskan untuk menyelamatkan sisa-sisa burung yang berharga yang tinggal di atas tanah ini. Upaya sukses mereka telah menghasilkan dilepaskannya kembali ke alam untuk pertama kalinya 15 burung Bush Stone-curlew, dengan alat pelacak untuk mengawasi keadaan mereka. Bravo, Jan dan Neville Lubke, atas upaya peduli dan melestarikan kehidupan ini. Semoga burung Bush Stone-curles kembali berkembang biak di seluruh Australia.