Bencana Alam yang Terkait Pemanasan Global
Jumlah bencana alam dua kali lipat lebih banyak dalam kurun 20 tahun terakhir ini dari 200 menjadi kira-kira 400 per tahun, lebih dari 75 persennya dianggap berkaitan dengan iklim. Di tahun ini saja, lebih dari 230.000 jiwa binasa dan 47 juta orang terkena dua malapetaka yang membinasakan yaitu gempa bumi di Sichuan, China dan angin topan Nargis di Myanmar. Pada pertemuan para menteri dari 40 negara Asia Pasifik yang disponsori oleh PBB di Malaysia.
Berbagai prakarsa dibahas untuk menghadapi dampak dari peristiwa-peristiwa ekstrem yang semakin meningkat ini dengan berbagai rekomendasi termasuk tindakan-tindakan tegas untuk menghadapi pemanasan global, juga melakukan berbagai perbaikan dan siap siaga bencana.
Perserikatan Bangsa-bangsa dan negara-negara Asia Pasifik, kami menghargai komitmen Anda dalam menghadapi dan mengurangi bencana terkait iklim yang seringkali menyedihkan ini. Kami berdoa agar semua pemerintah berpegangan tangan untuk mengambil tindakan-tindakan efektif seperti gaya hidup non-hewani yang paling cepat meringankan langkah-langkah kaki kita dan memulihkan keseimbangan planet.
Pada waktu seminar iklim yang diadakan di Korea pada bulan Mei 2008, Maha Guru Ching Hai menjawab berbagai pertanyaan dari media, pejabat tinggi, dan publik mengenai pemanasan global. Berikut adalah pertanyaan dari Bpk. Kim Jung-Gi, seorang penyiar berita untuk salah satu saluran televisi terbesar Korea SBS TV, Bagian Masa Depan dan Visi.
Jika Anda melihat pada tahun-tahun belakangan ini, banyak terjadi bencana alam. Misalnya, telah terjadi bencana di China dan topan di Myanmar dan gelombang udara panas hebat di Spanyol. Pertanyaan saya adalah, menurut pendapat Anda pribadi, apa semua ini disebabkan oleh pemanasan global? Terima kasih.
Maha Guru Ching Hai: Menurut penelitian dan laporan-laporan para ilmuwan serta PBB, 9 dari 10 bencana disebabkan oleh pemanasan global. Dan hal itu membuat hati saya sangat sedih. Dan saya terus berusaha untuk memberitahu semua orang agar memperkecilnya. Dari sudut pandang perseorangan, hindari saja produk hewani, tanam pohon, gunakan energi berkelanjutan. Hanya tiga langkah saja sesungguhnya, langkah-langkah bayi. Saya harap setiap orang masih mau mendengarkan, dan bersedia melakukan itu.
Referensi:
http://www.ens-newswire.com/ens/dec2008/2008-12-02-01.asp
Batasan Kecepatan Ditetapkan untuk Melindungi Ikan Paus
Untuk menghindari tabrakan antara kapal dengan Paus di Atlantik Utara yang jumlahnya telah menurun hingga tersisa 400 ekor saja di seluruh dunia, Federal hukum AS yang baru mengharuskan kapal berukuran 65 kaki atau lebih untuk mengurangi kecepatan maksimumnya hingga 10 knot saat berada dalam jarak 20 mil dari laut ke pelabuhan utama. Ini segera diberlakukan di Atlantik selatan dan tengah. Batas kecepatan ini akan diperluas ke utara pada bulan Januari 2009 ketika ikan paus mulai bermigrasi ke Inggris.
Amerika Serikat, kami sangat berterima kasih atas usaha Anda dalam melindungi hak ikan paus Atlantik Utara yang manis. Dengan rahmat Tuhan dan penghargaan kita yang baik kepada planet, semoga jumlah dari makhluk raksasa ini bertambah lagi.
Referensi:
http://news.bostonherald.com/news/regional/view/2008_12_08_New_speed_limit_designed_to_protect_rare_whales/srvc=home&position=recent
Rakyat Australia Bersatu Melawan Perubahan Iklim
Puluhan ribu orang Australia di seluruh negeri ikut berjalan kaki untuk mendukung energi berkelanjutan dan iklim masa depan yang aman bagi anak-anak. “Gerak Jalan Melawan Pemanasan” diorganisir oleh Majelis Pelestarian Australia bekerja sama dengan Institut Iklim negara itu, kelompok lingkungan internasional Greenpeace, dan lainnya.
Glenn – Koordinator dari Gerak Jalan Melawan Pemanasan (L): Ada orang-orang yang sangat prihatin terhadap lingkungan dan masa depan anak-anak mereka. Kami semua ingin bertindak; tindakan sekarang juga, dan ini adalah tujuan dari kegiatan hari ini.
PEMBICARA: Kota Sydney dan Melbourne masing-masing mengumpulkan sekitar 15.000 orang, sementara ada kelompok besar di Brisbane, Canberra, kota-kota besar lainnya, serta kelompok-kelompok kecil di sepanjang jalan Townsville sampai ke Wagga juga ikut serta. Para anggota Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai dari Tasmania, Brisbane, Sydney, Melbourne, dan Hobart juga ikut dalam gerak jalan ini untuk menunjukkan dukungannya.
Warga Negara Kepulauan Kiribati Yang Tinggal Di Australia (P): Kami di sini untuk mendukung usaha ini karena Kiribati akan tenggelam dan saya kira penting bagi dunia untuk mengetahuinya.
PEMBICARA: Di antara banyak kelompok dan individu-individu berlainan, sebagian ada di sana untuk menunjukkan tentang dampak peternakan hewan terhadap perubahan iklim.
Jesse - Pembela Hewan Australia, Vegetarian (L): Di Australia dan juga secara global, peternakan ternyata menyumbang lebih banyak gas rumah kaca daripada gabungan semua pesawat terbang, kereta api, mobil, dan semua alat transportasi di dunia yang jumlahnya sangat besar. Jadi penting bagi orang-orang untuk membuat keputusan untuk mengurangi konsumsi daging mereka dan membantu lingkungan dalam proses itu.
PEMBICARA: Ronan Lee adalah seorang anggota Kongres Australia yang berbicara untuk meningkatkan kesadaran, Beliau baru-baru ini menerima Penghargaan Kepahlawanan Cemerlang Dunia dari Maha Guru Ching Hai atas upaya-upayanya yang berani dalam memperingati pemerintah tentang hubungan antara daging dan pemanasan global.
Ronan Lee- Anggota Parlemen di Queensland, Australia (L): Yang saya katakan kepada orang-orang adalah, “Sungguh mudah untuk hidup lebih bahagia dan sehat dengan menjalankan pola makan lebih sedikit daging, dan itu baik bagi lingkungan kita juga.”
PEMBICARA: Angkat topi untuk semua orang Australia yang mengambil bagian dalam Gerak Jalan Melawan Pemanasan tahun ini! Kami ikut bersama Anda untuk menyerukan kepada pemerintah dan masyarakat agar segera melakukan langkah-langkah yang memastikan kesehatan planet kita dan semua makhluk.