10 tempat yang paling terkena dampak perubahan iklim
Berdasarkan penelitian dan
pengalaman langsung, sebuah buku baru yang ditulis Stephan Faris ikut menyoroti
sepuluh lokasi di dunia yang sedang mengalami perubahan paling drastis dari
pemanasan global. Termasuk Darfur di Sudan, yang musim kemaraunya menyebabkan
ketidakstabilan di antara penduduk di daerah tersebut, dan negara kepulauan
Kiribati, menjadi negara pertama yang mengumumkan bahwa pemanasan global membuat
pulau-pulaunya tidak dapat dihuni lagi. Penulis buku tersebut juga menyoroti
bencana-bencana yang berhubungan dengan pemanasan global yang sekarang menjadi
penyebab utama pengungsian orang-orang.
Kami berterima kasih atas
karya Anda, Tuan Faris, yang menyadarkan kita akan mendesaknya dan
mendekatnya malapetaka ini. Semoga umat manusia cepat memperhatikan
peringatan-peringatan ini dan beralih ke gaya hidup yang bajik sehingga
semua makhluk dapat tumbuh subur lagi.
Laporan-laporan peningkatan curah hujan asam di Âu Lạc (Vietnam)
HTML clipboardPusat Penelitian Lingkungan di Âu
Lạc memperkirakan bahwa sampai 50 persen dari keseluruhan curah hujan negara
tersebut adalah asam, dengan tingkat kontaminasi yang ditemukan lebih tinggi
pada awal musim hujan. Hujan asam yang terutama disebabkan oleh polusi gas
nitrogen dan belerang bersumber dari bahan bakar fosil yang terutama sangat
berbahaya bagi sistem pernapasan manusia dan juga tumbuh-tumbuhan,
serangga-serangga, dan kehidupan air, serta merusak bangunan-bangunan dan
prasarana.
Pusat Penelitian Lingkungan
dan Âu Lạc, kami memuji prakarsa Anda dalam berbagi informasi yang
menggoncang ini. Dengan rahmat Surga, semoga pemerintah-pemerintah di
seluruh dunia bertindak dengan efektif untuk mengekang polusi demi
kesehatan dan keindahan lingkungan kita.
Meksiko termasuk dalam 5 besar negara yang berperan dalam perlindungan lingkungan
HTML clipboardKomisi Nasional untuk Daerah yang
Dilindungi (CONAP) akhir-akhir ini menyatakan bahwa Meksiko sebagai bagian dari
pelopor pemelihara lingkungan di antara negara-negara seperti Amerika Serikat,
Spanyol dan Rusia. Pada tahun 2008, Meksiko mendaftarkan 112 daerah untuk
menjadi bagian dari Konvensi Internasional Ramsar tentang Lahan basah demi
Kepentingan Internasional, yaitu sebuah perjanjian antar pemerintah untuk
melestarikan lahan basah. Juga, beberapa daerah yang akhir-akhir ini termasuk di
bawah perlindungan telah dicatat oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan
dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai daerah yang penting secara ekologi.
Selamat, Meksiko atas
kepemimpinan Anda dalam menjaga Bumi kita agar tetap hijau. Semoga
negara-negara lain terinspirasi oleh teladan Anda untuk melestarikan
alam demi generasi mendatang.
Penduduk-penduduk Pulau Marshall mengatasi gelombang banjir badai
HTML clipboard
Pada malam hari Rabu, Presiden
Litokwa Tomeing mengumumkan keadaan darurat di negara pulau karang Pasifik
setelah diterjang tiga gelombang pasang badai yang tinggi. Pusat-pusat utama
Kota Majuro dan Ebeye tergenang, menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah dan
jalan-jalan, paling tidak 600 orang harus mengungsi dan mencari tempat
perlindungan. Para pejabat menyatakan bahwa keadaan darurat ini adalah sebuah
peringatan akan kerentanan pulau tersebut pada kenaikan permukaan air laut,
salah satu bahaya besar perubahan iklim.
Kami berdoa untuk
perlindungan orang-orang Pulau Marshall dan semoga mereka dapat kembali
ke rumah mereka untuk melanjutkan kehidupan normal mereka. Semoga umat
manusia bertindak dengan cepat dalam menerapkan praktik-praktik berbelas
kasih dan berkelanjutan untuk menghentikan bencana-bencana seperti ini.
Selama sebuah konferensi
video dengan anggota Asosiasi kami dan orang-orang terkemuka di Formosa
(Taiwan), Maha Guru Ching Hai menjelaskan bahaya peningkatan air laut
yang disebabkan perubahan iklim pada daerah-daerah pesisir dan
pulau-pulau.
Maha Guru Ching Hai:
Ada 25 juta orang yang disebut pengungsi iklim. Sampai batas ini, ada 18
pulau yang diketahui dan dilaporkan telah hilang sama sekali. Pulau-pulau itu menjadi
tidak bisa dihuni, karena mereka ditenggelamkan oleh laut dan lenyap.
Ada empat puluh lagi yang berisiko tenggelam. Beberapa sudah setengah
hilang, beberapa dua pertiga ada dalam laut, dan beberapa sudah hampir
sepenuhnya di bawah air. Ada juga dua ribu pulau di Asia yang mulai
tenggelam. Banyak kota-kota besar di negara-negara besar, misalnya Dubai
(Persatuan Arab Emirat) sudah berada dalam bahaya. Banyak pulau dan
negara, sebagaimana diprediksi para ilmuwan, setelah 15 hingga 40 tahun
mereka akan lenyap seluruhnya. Rumah, tanah, atau tanah pertanian mereka
telah terkikis atau tenggelam ke dalam laut, jadi setelah 15, 20, 30
atau 40 tahun mereka pasti akan lenyap.
Karena tidak melihat
tempat-tempat itu, kita masih merasa aman. Sebenarnya tidak aman. Kita
mungkin yang berikutnya. Jadi para vegetarian, orang-orang yang
mengajari orang lain untuk menjadi vegetarian atau mempromosikan pola
makan vegetarian benar-benar menyelamatkan dunia, dan pahala mereka
tidak terbatas.
SELAMATKAN BUMI…
Penghargaan pertama "Taman
Sayuran untuk Orang-orang", diadakan di Filipina, dimana para petani dan
keluarganya memenangkan uang tunai dan kejuaraan untuk taman belakang
mereka yang rimbun yang menambah persediaan makanan.
SELAMATKAN BUMI…
Kota-kota pelabuhan sejenis
di Seattle, AS dan Dalian, China telah mengadakan Persekutuan Lingkungan
tiga tahun untuk menambah praktik-praktik lingkungan berkelanjutan di
terminal-terminal laut mereka.