email to friend  Kirim halaman ini buat teman   Jika anda ingin menambahkan video ini ke dalam blog atau website pribadi anda, silahkan klik link berikut untuk mendapatkan source code-nya.  ambil source code   Cetak
Play with flash player Play with windows media

Parlemen Swedia bahas pajak untuk daging guna mengurangi dampak perubahan iklim
“Cara Mengurangi Konsumsi Daging Untuk Mengurangi Dampak Lingkungan” adalah judul dari seminar dan diskusi panel yang baru saja diadakan Parlemen Swedia di Stockholm. Christina Engfeldt, ketua dari Kantor Nordik untuk Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, sangat cemas akan dampak industi peternakan pada perubahan iklim, kelaparan, dan kesehatan manusia. Para ilmuwan terkenal yang menghkhususkan diri pada lingkungan dan pertanian juga memaparkan temuan mereka, termasuk kemungkinan mengenakan pajak pembelian daging. Pertemuan ini dihadiri pula oleh para anggota parlemen Swedia, termasuk anggota Parlemen Eropa, Jens Holm. Pertemuan ini berlangsung beberapa hari setelah peluncuran laporan multi bahasa Bpk. Holm bertajuk “Industri Peternakan dan Iklim” serta peluncuran situs baru www.meatclimate.org.

Supreme Master Television berkesempatan mewaancarai beberapa pembicara.

Dr. Stefan Wirsenius, ahli fisika & ilmuwan teori sumber daya, Universitas Teknologi Chalmers, Sweden (L): Anda bisa merancang skema pajak konsumsi pada makanan berdasarkan jumlah gas rumah kaca yang dihasilkan tiap kategori makanan. Dengan demikian, penerimaan pajak akan naik untuk komoditi seperti daging yang menyumbang gas terbesar, terutama daging sapi dan domba, Sebaliknya pajak yang kita kenakan di banyak ngara Eropa untuk misalnya kacang-kacangan akan berkurang. Ini merupakan opsi yang sangat bagus.

Christina Engfeldt – Kepala Kantor Nordik Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (P): Semua keputusan yang diambil akan diterapkan pada level politik dan institusi. Kita akan mengenakan harga bagi lahan yang digunakan untuk bercocok tanam, makanan ternak, air dan pengelolaan limbah.

PEMBAWA ACARA: Kami bertanya kepada  Ibu Engfeld bagaimana keadaan masa depan jika kita tidak melakukan tindakan terhadap industri peternakan.

Christina Engfeldt – Kepala Kntor Nordik Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (P):  Maka kita akan melipatgandakan dampak negatif pada lingkungan dan kita sudah berada pada keadaan tidak dapat dipertahankan dan tidak mendukung dalam hal manajemen limbah, emisi gas rumah kaca, hingga penghancuran sumber daya alam, tanah, air, ekosistem, keanekaragaman hayati. Sekali lagi, kita tidak akan menemukan sebuah cara untuk menjalani hidup sehat dalam beberapa tahun ke depan, dan anak dan cucu kita akan mewarisi sebuah dunia yang penuh polusi.

Jika semakin banyak orang memilih hidup yang labih sehat, dan menjalani diet yang lebih seimbang, lebih sedikit mengkonsumsi daging, atau mungkin tanpa daging, kita dapat menjamin bahwa kerusakan lingkungan akan berkurang, dan kita mampu mengurangi kelaparan dunia, dan lebih banyak orang yang akan memiliki masa depan yang lebih baik.

Untuk melihat laporan yang dikeluarkan oleh Anggota Parlemen Eropa Jens Holm, silahkan mengunjungi ec.europa.eu, www.jensholm.se/english, atau www.meatclimate.org.


PEMBAWA ACARA: Kami sepenuh hati sependapat dengan Ibu Engfeldt, Dr. Wirsenius, anggota Parlemen Swedia, dan yang lain atas tindakan cepat mengenai ketahanan, termasuk mengurangi dampak konsumsi daging bagi lingkungan. Kami berdoa agar pemerintahan di seluruh dunia akan segera mengambil tindakan bijak untuk menciptakan planet yang mendukung kehidupan anak kita dan seluruh makhluk di atas Bumi.

CAFÉ VERDE: Menanam bahan makanan tanpa tanah

Petani Café Verde meningkatkan produksi makanan dengan hidroponik. Dengan curah hujan sedikit dan lahan subur yang kurang dari 10 persen pada Republik Café Verde, sebuah gugusan kepulauan di luar pantai barat Afrika, beberapa petani harus meningkatkan produksi pertanian dan nutrisinya lewat teknik pertanian hidroponik. Dengan menggunakan larutan nutrisi dan kerikil sebagai ganti tanah, petani hidroponik Sergio Roque Monteiro mengatakan bahwa dia menggunakan kurang dari seperlima dari air dan hanya sebagian tanah yang diperlukan oleh pertanian tradisional. Dengan rencana akan memperluas bisnisnya, Bapak Monterio mengatakan bahwa hidroponik dapat menjembatani kesenjangan antara produksi dan nutrisi dengan menanam berbagai jenis produk yang menyediakan makanan berlimpah dan penuh nutrisi.


Sebuah cara hijau, Bapak Monterio! Kami berharap hasil panen semakin berlimpah bagi masyarakat Café Verde sebagimana semakin banyak petani yang beralih ke arah penggunaan teknik hidroponik yang melimpah dan efisien.

Selama Konferensi SOS Internasional mengenai Permasalahan Genting Perubahan Iklim yang diadakan pada bulan Januari 2009 di Mongolia, Maha Guru Ching Hai memberikan beberapa tips mengenai cara bertani alernatif.

Konferensi Video dengan Maha Guru Ching Hai Pemanasan Global – SOS Konferensi Internasional pada Permasalah Genting Perubahan Iklim Mongolia – 27 Januari 2009

Maha Guru Ching Hai: Jika semakin banyak orang juga memilih pertanian organik, kita saling membantu satu sama lain hingga yang terbaik yang dapat kita berikan dan cara yang paling ramah bagi semua makhluk dan Bumi. Kemudian, kita dapat berbagi makanan karena kita memiliki begitu banyak makanan. Kita dapat melakukan lewat teknik seperti hidroponik. Kalian bahkan dapat menanam dan memanen di dalam ruangan, jadi kita dapat melakukannya sendiri.


Bahkan tidak memerlukan petani, jika kita memiliki kebun kecil, kita dapat menanamnya sendiri. Atau jika kita memiliki balkon, kita dapat menanamnya dalam air. Kita harus memulainya sekarang jadi kalian akan memiliki sayuran sendiri. Hal ini sangat mudah. Bahkan jika kalian hanya memiliki pot kecil, di balkon, ukurannya sesuai dengan yang kalian inginkan. Dan kalian hanya menabur sedikit benih. Beberapa hari kemudian, kalian sudah memiliki sayuran, selada, misalnya.


 

Mobil bertenaga udara dipamerkan

Pameran Mobil Jenewa memajang mobil bertenaga udara. Pada Pameran Mobil Jenewa yang terakhir di Swis, perusahaan Perancis MDI memamerkan AirPod, mobil beroda tiga yang menggunakan tenaga udara yang dimampatkan. Dengan menempuh jarak sejauh 220 kilometer dan menghabiskan 175 liter tank dari sumber daya yang bebas emisi ini, persediaan udara yang dimampatkan dapat diisi kembali dalam 8 jam dengan sumber listrik atau hanya 2 menit bila menggnakan stasiun yang dirancang khusus. Kendaraan senilai €6.000 ini akan segera dites  pertama kali oleh Air France dan KLM Airlines, di kota Nice Perancis pada bulan Desember.

Kemajuan bagus dalam transportasi jalan raya! Selamat, MDI, atas kemajuan yang ramah lingkungan ini. Kami tidak sabar menunggu untuk bepergian dengan kendaraan bertenaga udara untuk masa depan yang semakin bersih dan cerah.


Kota-Kota Pantai Menandatangani Perjanjian Perubahan Iklim
Kota-kota di California, AS menandatangi perjanjian perubahan iklim. San Francisco, Oakland, dan San Jose telah membentuk Kerja Sama Perubahan Iklim Wilayah Pantai. Tujuannya untuk menyelaraskan peraturan masing-masing kota mengenai pengurangan emisi karbon, melindungi penggunaan air, meningkatkan standar bangunan hijau dan meningkatkan produksi energi yang mendukung. Perencanaannya juga termasuk melatih dan mempekerjakan 20.000 pekerja hijau  seperti tindakan penyesuaian terhadap pemanasan global yang berhubungan dengan kenaikan level permukaan laut.

 

Kota-kota di San Francisco, Oakland dan San Jose, kami memuji usaha Anda untuk bersatu dalam hal menangani masalah genting pada masa kita ini. Semoga kota, daerah, dan negara di seluruh dunia bergabung dalam kepemimpinan hijau ini untuk melindungi planet kita untuk masa depan yang lebih mendukung.