Selama konferensi video pada bulan Agustus 2008 dengan anggota Asosiasi kami di Sydney, Australia, Maha Guru Ching Hai sekali lagi menyampaikan keprihatinannya soal kerapuhan ekosfer kita, dan seperti dalam kesempatan lain, mengingatkan peran pemerintah dan media dalam membantu menyampaikan akar penyebab dan satu-satunya solusi pemanasan global.
Maha Guru Ching Hai: Para pemerintah di dunia telah sadar mengenai situasi parah di planet kita. Maka saya berharap mereka akan bertindak sesegera mungkin dan tepat pada waktunya, untuk menyelamatkan diri mereka sendiri, serta orang-orang.
Maha Guru Ching Hai: Khususnya hal ini terserah pada pemerintah dan media untuk membantu meringankan situasinya. Bila mereka tidak berpaling ke cara hidup yang welas asih, maka saya tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan.
Maha Guru Ching Hai: Hukum sebab dan akibat harus berlangsung, tidak peduli kita menyukainya atau tidak. Tidak ada tempat berlari dari itu. Dan kita berusaha agar orang-orang tahu akan hal ini, mengingatkan mereka hukum alam semesta. Mengingatkan mereka akan welas asih sejati mereka yang besar, Diri yang penuh kasih, dan kini hal itu tergantung pada orang-orang. Saya berharap saya memiliki tongkat ajaib dan mengayunkannya lalu hopla, semua orang menjadi vegetarian, planet ini terselamatkan. Tetapi ini tidak seperti itu. Mereka harus terbangunkan sendiri. Mereka harus melatih kewelasasihan. Maka kewelasasihan akan mendapat belas kasihan; kasih akan mendapat kasih kembali.
Tenaga surya bagi para penduduk yang kesulitan di Monaragala
Desa-desa di Sri Lanka diterangi dengan cahaya matahari. Distrik Monaralaga di Sri Lanka telah berhasil memasang sel-sel surya untuk mensuplai beberapa desa dengan listrik. Didanai oleh negara-negara donor di dalam Asosiasi Asia Selatan untuk Kerja Sama Regional (SAARC), proyek ini berupaya untuk menyediakan energi gratis dan bersih pada daerah-daerah terpencil yang banyak penduduk aslinya. Rumah-rumah tangga di desa Galgamuwa merupakan desar pertama yang dialiri tenaga surya, dengan lebih dari 300 keluarga dan juga lampu-lampu jalan, sebuah sekolah, sebuah kuil, dan kantor pos pembantu juga menerima instalasi.
Bagus sekali, Sri Lanka karena menghubungkan desa-desa terpencil dengan energi yang bersih dan berkelanjutan! Semoga makin banyak lagi yang kehidupannya juga ditingkatkan seperti ini.
Konferensi Teknologi Air Mesir
Konferensi Internasional Teknologi Air dilangsungkan di Mesir. Konferensi Internasional Teknologi Air ke-13 menghadirkan sekelompok ahli, ilmuwan, produsen, dan konsultan di Hurghada, Mesir. Diselenggarakan di bawah perlindungan Yang Mulia Pangeran Saudi Khalid bin Sultan bin Abdulaziz, diskusi di forum itu dipusatkan pada pelestarian air melalui kebijakan pengelolaan air dan efisiensi, teknologi pemrosesan air yang terjangkau. Penganugerahan bagi riset yang luar biasa bersama dengan hibah yang disumbangkan untuk Asosiasi Teknologi Air juga dianugerahkan melalui Penghargaan Internasional Pangeran Sultan Bin Abdulaziz untuk Air (PSIPW).
Pujian hormat kami, Yang Mulia, atas kebaikan Anda yang ramah dalam mensponsori konferensi penting ini. Kami juga menghargai dedikasi semua peserta, yang bekerja sama melalui pertemuan semacam ini, yang tentunya akan membawa pendekatan yang berkelanjutan dan pemeliharaan yang lebih baik bagi sumber daya yang berharga serta planet ini.
Hari Tindakan Perubahan Iklim di Inggris
Hari Tindakan Perubahan Iklim di Inggris. Pada hari Kamis, 19 Maret, di Kota Coventry, Inggris, ratusan warga yang peduli memperingati Hari Tindakan Perubahan Iklim dengan prosesi simbolis bergaya pemakaman. Slogan-slogan yang dibawa oleh para pengangkut peti jenazah berbunyi “Banjir”, “Penyakit”, “Tunawisma”, semuanya menunjukkan dampak manusia terhadap pemanasan global, untuk membantu memastikan para pemimpin dunia akan terfokus pada hal yang paling rentan dari perubahan iklim pada konferensi penting di Copenhagen Desember ini.
Acara itu juga secara resmi menentang pembangunan pabrik pembangkit enaga listrik tenaga batu bara. Ikut serta dalam aksi demonstrasi damai ini adalah ilmuwan iklim ternama, Dr. James Hansen, yang berbagi dengan kami dua tindakan utama bagi para warga yang peduli.
Dr. James Hansen – ahli iklim terkemuka di dunia, Kepala Institut Goddard NASA untuk Studi Luar Angkasa, AS (L): Dari segi pribadi, barang kali hal yang paling penting yang bisa Anda lakukan adalah mengubah pola makan Anda ke diet yang lebih banyak vegetarian, karena hal itu adalah penyumbang utama karbon, tidak hanya karbon dioksida, tetapi juga metana dan gas rumah kaca lain. Anda juga harus menekan para politisi untuk mengatasi persoalan batu bara. Bila kita bisa melakukan kedua hal itu, maka planet ini akan menjadi tempat yang jauh lebih aman.
SUARA: Makan siang vegan disediakan bagi para peserta oleh Kebun Hijau, usaha katering nirlaba setempat. Pembicara kunci pada peristiwa itu, termasuk pengelola dari Bantuan Kristen dan Koalisi Stop Kekacauan Iklim, juga setuju bahwa pengurangan dalam konsumsi daging dan selanjutnya peningkatan penanaman tanaman untuk konsumsi langsung manusia merupakan cara pasti untuk mengurangi pemanasan global dan ketidakadilan sosial.
Daleep Mukarji – Direktur Bantuan Kristen (L): Ini semacam kesepakatan baru di dunia yang kita butuhkan, dalam konteks makanan yang stabil bagi penduduk dan negara-negara yang miskin dan marjinal ini merupakan hal yang kritis. Dan hal itu berarti tanah harus digunakan untuk menanam makanan yang mereka butuhkan.
Ashok Sinha – pemerhati lingkungan India Inggris yang terkemuka, Direktur Koalisi Stop Kekacauan Iklim, Vegetarian (L): Bila kita memangkas konsumsi daging kita, hal itu bisa membantu mengurangi jejak karbon kita. Hal itu juga bisa membantu mendukung beberapa petani miskin di belahan dunia lain yang kurang mampu yang tanahnya dirambah untuk menanam tanaman untuk pakan ternak yang dagingnya nanti kita makan. Mereka juga orang-orang yang akan terpukul pertama kali dan paling parah oleh perubahan iklim. Jadi, mengurangi konsumsi daging kita juga dapat membantu berbagai bagian yang terkena pertama kali.
SUARA: Kami berterima kasih pada Bpk. Sinha, Bpk. Mukharji, Dr. Hansen, dan semua peserta yang peduli pada Hari Tindakan Perubahan Iklim. Semoga kita mendapatkan setiap momen tambahan yang mungkin agar dunia dapat beradaptasi pada pilihan yang berkelanjutan yang akan memastikan masa depan yang stabil bagi kita semua.