Kematian Ikan Secara Besar-Besaran Di Lepas Pantai Kosta Rika
Ditemukan banyak ikan yang mati, kemungkinan akibat ganggang yang berbahaya. Beberapa hari ini, ribuan ikan ditemukan mati di Playa Lagarto, di lepas pantai Kosta Rika. Para ahli masih menyelidiki penyebabnya. Banyak yang percaya tumpahan bahan kimialah penyebabnya, sebagian pakar biologi mengatakan, penyebabnya bisa jadi tumbuh pesatnya sejenis ganggang yang terjadi secara periodik di lepas pantai, atau yang dikenal dengan fenomena air laut merah. Hal ini berakibat tersumbatnya insang ikan atau menyebabkan ikan tercekik akibat minimnya oksigen dalam air. Air laut merah tercatat juga muncul beberapa bulan ini di dekat pantai-pantai kota Dubai, Uni Emirat Arab, dan negara-negara tetangganya. Sumber pemerintah melaporkan ribuan ton ikan yang mati ini dan memperingatkan masyarakat akan bahaya dari ganggang ini bagi manusia.
Ditemukan juga bukti bahwa aktivitas manusia seperti peternakan konvensional, pemeliharaan hewan ternak, dan penangkapan ikan, telah mengganggu keseimbangan kehidupan laut, dan bertanggung jawab atas berkembangnya ganggang beracun ini.
Kami ikut berduka mendengar perjuangan dan matinya ikan-ikan di seluruh dunia. Doa kami menyertai langkah-langkah kemanusiaan agar mempertimbangkan dampak lingkungan hingga satwa laut yang penting ini bisa berkembang dalam lingkungan laut yang murni sesuai hak mereka.
Selama konfrensi video pada bulan Agustus 2008 dengan para anggota Asosiasi kami di Kanada, Maha Guru Ching Hai mengingatkan kesempatan yang ditawarkan oleh para hewan, teman hidup kita, yang telah berusaha memberitahu kita tentang krisis pemanasan global.
Konfrensi video dengan Maha Guru Ching Hai
Center Vancouver, Kanada, 24 Agustus 2008
Maha Guru Ching Hai: Mereka berusaha yang terbaik untuk membunyikan bel peringatan, dan peringatan dengan penyakit, dan bahkan kematian massal, namun saya tidak tahu berapa banyak dari kita yang mendengarkan. Intinya adalah kita harus mendengarkan para hewan. Bahkan jika mereka memberitahu kita, kita harus mendengarkan. Dan mereka telah berusaha memperingatkan kita, namun kita harus mengerti tanda tersebut.
Apa yang bisa dilakukan oleh para hewan? Mereka berusaha membantu kita, namun kita berusaha membunuh mereka. Ini merupakan peristiwa yang menyedihkan. Kita manusia harus melakukan segala sesuatu semampu kita, bukannya menunggu para hewan. Mereka telah sekarat, sekarat, sekarat. Banyak dari mereka yang sekarat setiap harinya. Dan mereka memperingatkan kita dengan semua jenis penyakit. Beberapa ikan bahkan pergi ke pesisir, ratusan dari mereka, pada saat yang sama, sekarat di sana. Sangat banyak tanda-tanda lain di alam, tetapi kita harus mendengarkan. Ini bukan para hewan. Ini kita.
Perubahan Iklim Dapat Mengganggu Sarapan Pagimu
Sirup maple berkurang karena perubahan iklim. Pola cuaca yang teratur diperlukan untuk produksi getah yang dapat diandalkan dari pohon-pohon maple di Kanada dan bagian timur laut AS. Maka, dengan adanya gas-gas rumah kaca yang membuat iklim tidak stabil, lebih sedikit sirup maple yang diproduksi. Pada awal tahun 2003, pembuat sirup maple, Frank Carney, berkomentar, “Biasanya ada pohon yang berumur 200 sampai 300 tahun; Anda dapat menggantungkan lima timba pada mereka. Tetapi sekarng, kami tidak lagi memiliki tumbuhan seperti itu.” Badan Perlindungan Lingkungan AS telah melaporkan bahwa gula maple sepertinya berpindah ke utara karena perubahan iklim, namun dengan suhu tiga sampai sepuluh derajat Farenheit yang diprediksi oleh IPCC (Panel Antarpemerintahan untuk Perubahan Iklim) PBB, pohon-pohon maple tersebut mungkin akan lenyap dengan cepat.
Kami berdoa agar ada tindakan cepat untuk melindungi pohon-pohon maple yang tercinta sehingga anak-anak dan cucu-cucu kita dapat terus menghargai panen mereka yang berlimpah. Terberkatilah semua usaha keras untuk membalas kebaikan yang telah diberikan pohon tersebut kepada kita.
Usaha-usaha sedang berlangsung untuk melindungi kera-kera
Kera emas Guizhou diberi perlindungan tambahan. Di Suaka Alam Nasional Gunung Fanjing China, sebuah hotel dibongkar untuk membantu melindungi kera abu-abu berhidung pendek-mancung (NFT Rhinopithecus brelichi) yang ada dalam bahaya. Para wisatawan masih bisa mengunjungi suaka tersebut dengan perjalanan harian melalui pemasangan kabel gantungan. Primata ini, yang juga dikenal dengan nama Kera Abu-abu Berbulu Emas, adalah spesies yang paling ada dalam bahaya di antara tiga spesies kera berbulu emas di China, dengan jumlah populasi terakhir yang hanya 850 ekor.
Suaka Alam Nasional Gunung Fanjing, manajemen hotel, serta semua yang terlibat, kami memuji usaha-usaha perhatian Anda untuk melindungi kera yang langka ini. Semoga Anda dilimpahi suatu habitat yang terpelihara penuh sehingga teman hidup yang berharga ini dapat menganugerahi kita dengan kehadiran mereka di tahun-tahun mendatang.
Ibu Negara meluncurkan proyek air
Ibu Negara Uganda menyediakan bantuan air. Ibu Negara Uganda Janet Museveni yang juga menteri negara daerah bagian timur laut Karamoja, akhir-akhir ini meluncurkan proyek air sebesar 300.000 dolar AS di Kangole untuk membantu menangani kekurangan air di daerah tersebut. Sistem air tersebut akan menyediakan air bersih untuk lebih dari 100.000 orang yang sebelumnya telah menggali dasar sungai untuk mendapatkan air. Karamoja menerima lebih sedikit air dibandingkan daerah Uganda lainnya, dan hujannya telah menjadi tidak teratur serta lebih pendek durasinya disebabkan oleh pemanasan global. Kekeringan yang sedang terjadi juga menambah kelangkaan makanan di Karamoja.
Terima kasih Ibu Negara Museveni karena meluncurkan proyek air yang sangat diperlukan ini. Kita berdoa bahwa aksi nyata kita atas nama planet ini membawa kelimpahan untuk semua makhluk.