Danau Buhl di Filipina terancam kehancuran ekologis.
Para peneliti dari Camarines Sur State Agricultural College telah mengevaluasi penyusutan cepat Danau Buhl, yang merupakan habitat Sinarapan, salah satu ikan terkecil di dunia. Mereka menemukan antara lain adanya polusi berat yang menimbulkan eutrofikasi, hilangnya oksigen di dalam danau. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah nitrogen dan fosfor dari rumah tangga dan peternakan babi yang membuang limbahnya ke danau, serta penangkaran ikan berlebihan yang juga menghasilkan limbah beracun. Tim riset telah merekomendasikan langkah-langkah mengembalikan kondisi danau kepada aparat setempat.
Kami berterima kasih pada para ilmuwan Camarines Sur State Agricultural College atas informasi mengenai situasi mengerikan Danau Buhl. Dengan berkah surgawi, semoga aksi nyata kita bisa mengembalikan kondisi danau menjadi sehat dan sejahtera seperti semula.
Dalam konferensi video dengan para tamu dan masyarakat di bulan Juli 2008, Maha Guru Ching Hai mendorong tindakan yang lebih bertanggung jawab untuk memastikan bahwa hadiah air bersih yang berharga tersedia untuk ikan-ikan dan manusia.
Konferensi video dengan Maha Guru Ching Hai di Formosa (Taiwan) – 5 Juli 2008
Maha Guru Ching Hai: Kita telah membuang banyak sekali bahan kimia dan materi beracun lainnya ke sungai-sungai dan laut. Kita terus melakukannya, hingga sungai-sungai dan lautan setiap hari harus menanggungnya begitu banyak. Dan ini meracuni kehidupan laut. Lalu kita duduk menyaksikan berita utama di TV atau koran tentang berulangnya kematian biota laut, lenyap, atau terseret ke pantai, dan sesat terheran, atau mungkin tidak, dengan apa yang menimpa mereka.
Lalu kita saksikan berita selanjutnya seperti suara yang memenuhi layar TV dan kita hanya merasa itu bukan urusan kita atau kita tidak bertanggung jawab ataspenderitaan mereka, atas kematian dan hilangnya makhluk-makhluk berharga sesama penghuni planet ini.
Tapi faktanya adalah, kita ikut bertanggung jawab. Jadi saya sarankan menerapkan aturan-aturan yang lebih ketat untuk melindungi laut, air, yang merupakan bagian dari hidup kita, yang juga pelindung kita dalam artian menyeimbangkan ekosistem kita dan mempertahankan keseimbangan di planet ini, serta mempertahankan kehidupan. Tanpa air, apa yang bisa kita lakukan? Apa yang seluruh spesies planet ini bisa lakukan? Kita semua akan mati.
Afrika Selatan Melindungi Pulau Pangeran Edward.
Setelah persiapan kolaborasi selama beberapa tahun dengan Dana Satwa Dunia (WWF), Afrika Selatan menyatakan penetapan salah satu Wilayah Laut yang Dilindungi yang terluas di dunia di sekitar Pulau Pangeran Edward dan Marion, 2.000 kilometer ke selatan dari benua tersebut. Perlindungan pemerintah pada tempat keragaman hayati dunia ini akan melindungi margasatwa termasuk elang laut, pinguin, dan orca. Dr. Deon Nel, kepala WWF Sanlam Living Water Patnership mengatakan, “Komitmen pada Wilayah Laut yang Dilindungi yang terbesar pertama di lepas pantai mengangkat Afrika Selatan menuju era baru pelestarian laut.”
Ini adalah berita yang menakjubkan! Salam hijau, Dr. Nel, Afrika Selatan dan Dana Satwa Dunia atas dedikasi Anda untuk melestarikan kehidupan hewan. Semoga ciptaan Tuhan yang beragam berkembang harmonis dengan lingkungan.