Seruan larangan penangkapan ikan selama 20 tahun di sepertiga lautan dunia
Seruan larangan penangkapan ikan selama dua puluh tahun di sepertiga lautan dunia. Tinjauan pada 100 laporan ilmiah mengenai pemulihan populasi ikan yang dibuat oleh Dr. Callum Robert, profesor konservasi laut di Universitas York di Inggris, menunjukkan rekomendasi yang sama mengenai perlindungan 20 hingga 40 persen laut. Saat ini, hanya 0,8 persen dari lautan dunia yang dilindungi. Dr. Roberts lebih lanjut menyatakan bahwa perkembangan teknologi telah menyebabkan eksploitasi penangkapan ikan besar-besaran pada daerah yang dulu tidak terjamah, sehingga terjadi kehancuran lingkungan laut. Friends of Earth, sebuah organisasi lingkungan yang bermarkas di AS, bersama Marine Conservation Society dan Royal Society for the Protection of Birds, kelompok-kelompok amal dari Inggris, semuanya mendukung penutupan 30 persen wilayah lautan dunia untuk membantu memulihkan jumlah ikan yang telah hilang.
Terima kasih kami, Dr. Roberts, Friends of the Earth, Marine Conservation Society and Royal Society for the Protection of Birds, karena telah menunjukkan kepada masyarakat umum mengenai keadaan genting kehidupan laut kita yang sangat berharga. Mari kita hentikan semua konsumsi ikan lewat diet berdasarkan nabati demi penghematan sumber daya bumi dan bergembira ketika kehidupan di laut-laut berkembang biak sekali lagi.
Selama konferensi video di Jerman pada bulan Juli 2008, maha Guru Ching Hai berbicara mengenai lautan dan perlunya kita menyelamatkan kehidupan ikan, mengingatkan kembali kontribusi unik mereka bagi kehidupan laut, yang merupakan aspek vital bagi lingkungan kita.
Konferensi video dengan Maha Guru Ching Hai
Center Hamburg, Jerman – 18 Juli 2008
Maha Guru Ching Hai: Karena, mengkonsumsi ikan juga banyak manghabiskan ekosistem bumi. Mereka telah membuktikan bahwa penangkapan ikan sarden secara besar-besaran telah mengakibatkan timbulnya banyak zona mati. Mereka di sana mungkin untuk meningkatkan oksigen lautan, untuk memberikan kehidupan bagi jenis makhluk lain atau untuk membersihkan lingkungan. Makhluk apapun yang telah diciptakan Tuhan di bumi ini, mereka memiliki tugas untuk dilakukan. Sama seperti manusia, kita memiliki tugas untuk dilakukan. Hewan, mereka juga memiliki tugas yang harus dilakukan. Meskipun ikan kecil seperti sarden, mereka memiliki tugas untuk dilakukan. Hanya saja banyak orang yang berpikir bahwa ikan sarden hanyalah ikan kecil; mereka berpikir bahwa ikan sarden tidak berguna, jadi mereka menangkapi ikan itu dan memakannya. Tetapi mereka sangat, sangat berguna bagi lingkungan kita dan bagi kesehatan bumi, dan, sebagai konsekuensinya, bagi kesehatan manusia dan semua makhluk hidup.
Setelah penyakit menyapu pulau, katak gunung ‘chicken frog’ yang langka dipindahkan demi keamanan
Katak langka dipindahkan dengan pesawat demi keamanan. Usai penemuan penyakit jamur yang telah menyebabkan ratusan katak menghilang di pulau Karibia Montserrat, para konservator telah menyelamatkan dan memindahkan sementara 50 ekor katak gunung (NSF Leptodactylus phallax) yang merupakan salah satu spesies hewan terlangka di dunia. Dengan bantuan dari pemerintah Montserrat, para peneliti memilih dengan baik populasi yang masih sehat dan menerbangkan mereka ke tempat penyelamatan di London dan Stockholm, dengan rencana untuk mengembalikan mereka ke habitat aslinya di masa depan. Dilaporkan bahwa penyebaran jamur chytrid di seluruh dunia dipercepat oleh peningkatan suhu akibat perubahan iklim.
Pemerintah Montserrat, para konservator internasional, dan para peneliti, banyak terima kasih atas upaya bersama Anda untuk melindungi hewan amfibi langka ini. Semoga pemanasan gobal segera berkurang dengan beralih kepada gaya hidup ramah lingkungan yang melindungi habitat bagi hewan dan juga manusia.
Pangeran Charles: Waktu mulai habis dalam perjuangan melawan pemanasan global
Yang Mulia Pangeran Charles mengingatkan keterbatasan waktu untuk bumi ini. Berbicara di depan Parlemen Italia pada hari Senin, Pangeran Charles dari Inggris mengingatkan bahwa proyeksi para ahli lingkungan menyebutkan hanya tersisa beberapa tahun lagi sebelum dampak dari emisi gas rumah kaca menjadi tidak bisa dicegah lagi. Beliau menyatakan, “Dunia berjuang mengatasi krisis ekonomi yang kita alami, (tetapi) kesulitan apapun yang kita hadapi saat ini tidak akan ada artinya ketika terjadi kengerian akibat pemanasan global.” Bersama dengan Kopenhagen, pertemuan perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa Denmark pada bulan Desember mendatang, Yang Mulia Pangeran Charles juga menyerukan kepemimpinan yang memberi inspirasi, dan menambahkan, “Jika kita tidak sukses… cucu kita tidak akan pernah memaafkan kita selamanya.” Usai berbicara di depan Parlemen, Pangeran Charles bertemu untuk pertama kalinya dengan Yang Mulia Paus Benediktus XVI di Vatikan, di mana mereka berdiskusi soal perlindungan lingkungan termasuk komunikasi antar budaya dan antara kepercayaan yang berbeda.
Hormat kami dan Tuhan memberkahi Yang Mulia Pangeran Charles atas keberanian hati mulia Anda dalam membawa terus kesadaran akan keadaan genting planet ini. Kami mengirimkan penghargaan khusus kepada Yang Mulia Paus Benediktus XVI atas sikap terbuka Anda untuk berdialog mengenai pentingnya melindungi lingkungan kita. Semoga kepemimpinan teladan Anda menginspirasi dunia kita menuju tindakan yang paling penuh kasih untuk menyelamatkan Bumi dan semua penghuninya.