Kanker pada hewan liar menunjukkan kerusakan lingkungan yang berbahayaIlmuwan Kanada dan AS telah menemukan bahwa kanker pada hewan liar yang jarang ditemukan, sekarang sering terjadi karena polusi lingkungan yang semakin buruk.
Hewan liar seperti paus beluga, singa laut, dan ikan flounder telah ditemukan menjadi korban kanker mematikan yang disebabkan oleh kontaminasi industri. Hal ini juga memperbesar ancaman terhadap manusia, karena baik hewan liar maupun manusia sering terkena zat kimia yang sama.
Ketika menyatakan bahwa kanker mungkin hanya satu dari penyakit yang belum pernah didiagnosa pada hewan, Dr. Denise McAloose dari Perkumpulan Konservasi Hewan Liar di New York, AS berkata bahwa ilmuwan perlu terus mencari hubungan antara polutan dan penyakit.
Kami berterima kasih kepada Dr. McAloose dan ilmuwan yang terlibat, atas perhatiannya untuk memberitahukan bahwa tindakan kita telah mencelakai hewan liar dan lingkungan. Semoga kita semua menyadari pahala mulia dari mengurus planet kita dengan baik dan para penghuninya.
Pada konferensi video bulan Juli 2008, Maha Guru Ching Hai bicara tentang kapasitas Bumi untuk pulih dan mendukung kehidupan jika kita melakukan bagian kita dengan mengurangi konsumsi daging.
Maha Guru Ching Hai: Kita membuat terlalu banyak polusi dan membuat terlalu banyak karma pembunuhan. Kita bahkan tidak mambiarkan Bumi memperbaiki dirinya sendiri karena karma buruk dari para penghuninya. Segera setelah kita menghapus ganjaran buruk dari efek pembunuhan ini, maka Bumi akan berputar kembali, akan dibiarkan memperbaiki, memproduksi ulang, dan menopang kehidupan lagi.
Jadi, jika kita harus berhenti makan daging, berhenti membunuh hewan untuk makanan, lalu 80% polusi gas tersebut akan menghilang. Dan kita akan hidup dalam damai, sehat, gembira, dan panjang umur lagi.
Referensi:http://www.environmentalhealthnews.org/ehs/news/wildlife-cancer Konferensi perubahan iklim di Kathmandu
Negara-negara Asia Selatan bertemu minggu ini di ibukota Nepal untuk pertama kalinya untuk membicarakan cara terbaik untuk meredam perubahan iklim dan potensi bencana di kawasan Himalaya. Himalaya adalah pegunungan tertinggi di dunia yang memberi air minum serta irigasi bagi hampir 2 miliar orang atau lebih dari seperempat populasi global. Pencairan di sana terlampau cepat.
Pertemuan Kathmandu ini juga ditujukan untuk persiapan bagi Konferensi Kopenhagen bagi pada bulan Desember, dengan presentasi yang akan dilakukan oleh wakil-wakil dari Afghanistan, Bangladesh, India, Maldives, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka.
Para peserta Konferensi, terima kasih kami atas komitmen Anda terhadap masalah penting di kawasan Anda. Semoga pertemuan Anda mendatangkan hasil yang baik di KTT Kopenhagen dalam menemukan solusi yang melindungi dan mendinginkan planet kita.
Referensi:http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601081&sid=aeMuZxkz8uSIhttp://www.americanchronicle.com/articles/view/116807 http://www.sarid.net/sarid-archives/04/040917-mehovic-blum.htmBerita Tambahan
Dalam upaya menyelamatkan Rawa Macquarie yang menyusut di New South Wales, Australia, pemerintah federal dan negara bagian menggelar rapat dan membuat rencana untuk melestarikan dan mengembalikan air ke daerah lahan basah ini.
http://www.abc.net.au/news/stories/2009/08/21/2662883.htm?site=newsBangkai lebih dari 200 singa laut yang sebagaian besar berusia muda ditemukan di pantai Cile, dan kelompok lingkungan mengatakan bahwa kematian mereka kemungkinan besar akibat polusi beracun dari pabrik kimia yang berdekatan.
http://www.nzherald.co.nz/world/news/article.cfm?c_id=2&objectid=10592805 http://www.santiagotimes.cl/santiagotimes/index.php/2009082316967/news/environmental-news/hundreds-of-dead-sea-lions-wash-up-on-iquique-beaches.htmlMenteri Lingkungan Swedia Andreas Carlgren mendesak Uni Eropa, Amerika Serikat, dan negara berkembang lainnya untuk secara signifikan mengurangi emisi karbon mereka dan menawarkan bantuan keuangan untuk mendukung negara yang tertinggal melakukan hal serupa.
http://www.environmentalleader.com/2009/09/02/eu-pushes-us-for-deeper-cuts-in-carbon-emissions/